8

821 59 9
                                    

Gess ripiuw bisa kali 😙
komen
vote
polow

#####


"Babe.." Sehun menelan ucapannya. Lelaki berkulit putih pucat itu tiba-tiba datang berniat memberi Bastian kejutan, tapi malah dirinya lah yang terkejut karena melihat keadaan apartemen kekasihnya yang berantakan.

Seluruh pajangan terjatuh, seprai kasur bentuknya tak beraturan, bahkan ketika Sehun hendak mengambil minum di dapur, ia melihat semua peralatan makan terjatuh ke lantai.

"What the...." Ucapan Sehun kembali tertahan, tidak mau terdengar seperti mengumpat di hadapan Bastian. "Hahh.. Ini sebenernya kenapa sih? tadi ada gempa apa gimana?"

Bastian yang sejak tadi membuntuti Sehun di belakang hanya bisa memilin ujung kemeja kebesarannya, ia sedang berpikir harus menjawab pertanyaan Sehun dengan apa.

Karena semua kekacauan itu adalah ulahnya dengan Haikal seharian tadi. Bastian bahkan masih susah payah memaksakan lututnya agar bisa berdiri, Haikal benar-benar membuatnya susah berjalan.

Sehun beralih ke ruang tv, berharap bagian itu lebih baik, namun sama saja. Bantal sofa ada dimana-mana, hiasan di atas meja dan hiasan yang dipajang di rak pun terjatuh.

"Bastian..." Kali ini suara Sehun terdengar serius. Lelaki itu berbalik dan mendapati pucuk kepala Bas.

Bastian menunduk dalam karena merasa tolol dengan dirinya sendiri.

"Explain this.." ucap Sehun sambil mengangkat dagu Bastian supaya mata mereka bertemu.

Bastian mengerjap beberapa kali, "hum?"

"Ini kenapa? aku tinggalin kamu seharian langsung kacau begini" Sehun menghela napas, duduk di sofa dan menarik Bastian untuk duduk dipangkuannya.

"Jelasin.." titahnya.

Bastian berdeham sebelum menjawab dengan santai. "Ini karena tadi milo kesini"

Milo adalah anjing peliharaan orangtua Bastian.

"Milo?" alis Sehun terangkat.

"Iya Milo, aku tinggal mandi bentar, udah kaya gini. Pas aku mau tangkap dia malah lari kemana-mana, jadi makin berantakan." bohong Bastian.

Sehun menatap Bastian datar, membuat yang lebih kecil sedikit gugup karena takut ketahuan bohong.

"Aku mau rapihin, tapi tiba-tiba males.. Besok aja tunggu bibi" lanjut Bastian.

Sehun memainkan jemari lentik Bas. "Aku gatau kalau milo selincah itu" lalu mengecup jari-jari kekasihnya. "Aku takut, aku pikir kamu kedatangan maling"

Bastian terkekeh, "Mana mungkin? keamanan disini ketat banget, sayang... tamu aja ga bisa masuk kalo ga kasih KTP"

Sehun tersenyum miring. "Iya ya, tamu juga gabisa masuk kalo tuan rumahnya ga bukain pintu"

"Right?" sahut Bastian cepat. "aku laper banget ih, mau order makanan ga? atau mau makan diluar?"

Sehun menggelengkan kepala. "Enggak, aku masakin aja ya?"

"huh? tapi dapurnya berantakan..." Bastian memeluk Sehun, lumayan kangen seharian tidak bertemu.

"Gapapa, aku rapihin dulu sebentar" ucap Sehun. Bastian semakin mengeratkan pelukannya.

"Gamau.. jangan kemana-kemana, aku kangen" Bastian yang ganas Sehun memang suka, tapi Bastian yang manja itu langka.

"Yaudah kita order aja deh, kamu mau makan apa?"

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang