20 [ Flashback ]

376 39 3
                                    

Mau bilang makasih buat kalian yang komen dan vote 😘

*****

Gavin's side

Gavin menceritakan semuanya tentang Bastian pada Cello. Seberapa pentingnya lelaki mungil itu untuk Gavin. Bastian adalah cinta pertama Gavin. Tapi karena kecemburuan tidak berdasarnya sekarang Gavin malah menyakiti perasaan lelaki itu.

Hati Gavin juga ikut sakit. Air mata yang jarang sekali keluar itu sejak tadi tidak mau berhenti mengalir.

Cello memeluk Gavin, menepuk bahunya mencoba menenangkan. Setidaknya hanya itu yang bisa dia lakukan sekarang.

Meskipun sebenarnya hatinya juga sedang sesak, mengetahui kalau cinta nya bertepuk sebelah tangan.

***

Hari berlalu, Gavin masih diam-diam memperhatikan Bastian dari balik jendela kamar. Bastian juga tidak jarang membawa lelaki kemarin ke rumahnya, mereka terlihat serasi.

Ada sesuatu di hati Gavin, sesuatu tak kasat mata yang mungkin kapan saja bisa menggerogoti hatinya.

Meski begitu Gavin tetap menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasa. Bersekolah, bermain, bertemu teman-temannya, dipukuli ayahnya, mabuk, dan merenung kala malam hari datang.

Hidupnya memang sudah sangat kacau bukan?

"HARUSNYA KAMU GA USAH LAHIR KE DUNIA INI!"

Prank!!

Gavin merasa pusing, pandangannya mulai kabur, sepertinya dia akan mati ditangan ayahnya kali ini. Gavin bisa merasakan darah yang mengalir di pelipisnya .

Gavin beralih menatap ayahnya yang sedang terkejut karena perbuatannya sendiri.

"Panggil ambulance cepat!!" teriak ayahnya.

Gavin menahan tangan ayahnya. "J-jangan.. Pa, jangan panggil ambulance, Asher gapapa"

Ayahnya terdiam, menepis tangan Gavin, kemudian pergi begitu saja.

Gavin tidak mau kalau sampai dia dibawa kerumah sakit, urusannya bisa jadi panjang. Karena Gavin masih dibawah umur, dan luka pukulannya tidak wajar, pihak rumah sakit pasti akan langsung memanggil polisi.

Gavin tidak mau hal itu terjadi, keluarganya bisa benar-benar hancur.

"Tuan muda.." panggil pembantunya Iba.

Gavin mengangkat tangannya meminta bantuan untuk berdiri.

"Siapin mobil aku.." ucap Gavin.

"T-tapi tuan kan belum boleh bawa mobil"

"Hari ini aku ulang tahun, bibi lupa? aku udah 17 tahun"

***

Gavin mengendarai mobilnya, dia pergi ke basecamp, sambil menahan sakit ditubuhnya Gavin berjalan sedikit sempoyongan. Kepalanya pusing, dunianya mulai berputar.

"ASTAGA GAVIN!!" Zingga memekik, dia sedang di basecamp bersama Tiffany.

Zingga merobek kaos yang dia pakai untuk menutupi darah yang terus mengalir dari kepala Gavin.

"Shit!! kita harus ke rumah sakit!" Tiffany hendak menelpon ambulance tapi Gavin menahannya.

"Jangan.. telpon Yifan aja.." ucap Gavin.

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang