10

673 54 14
                                    


#####

"Can i taste ur lips?"

Pergerakan tangan Bas di atas keyboard berhenti. Menelengkan kepalanya ke Jeo yang ternyata sedang menatap ke arahnya.

"What?!" Bas cukup terkejut atas permintaan barusan.

"Sorry, kalo lo gamau juga gapapa kak.."

Bas menyipitkan mata sambil menatap Jeo. "Sebenernya itu memang niat lo dari awal deketin gue kan?"

"Huh? enggak!" Jeo menyangkal. "Gue memang serius mau kenal sama lo.. tapi sejak tadi bibir lo ngalihin perhatian gue"

Bas terkekeh, "Bibir gue kenapa?"

"Bibir lo merah, gue suka" sahut Jeo.

Pemuda yang unik, pikir Bas. Jeo bisa dibilang terlalu jujur dan blak-blak'an. Bas tidak keberatan tentang ide ciuman di kafe internet.

Tapi Bas tidak mau menanggung resiko selanjutnya setelah mereka ciuman.

"Boleh?" tanya Jeo. Karna sejak tadi Bas hanya menatapnya.

Bas menarik kepala Jeo dan menciumnya, sekitar satu menit. Ada sedikit lumatan geli.

"Kak.. sekali lagi" pinta Jeo. Bas melirik ke kanan dan ke kiri, semua orang disana asik dengan layar komputer masing-masing. Tapi Bas tidak mau kalau-kalau apa yang dia lakukan sekarang sampai ditelinga Sehun.

Karena tempat ini adalah tempat yang penuh dengan teman-teman Sehun.

"Mau pindah tempat?" tanya Bas. Jeo mengangguk.

#####


"Asher Gavino Bennedict!"

Merasa namanya dipanggil dengan lantang dan penuh penekanan, Gavin yang sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya itu menoleh ke arah sumber suara.

Dio disana berjalan menghampirinya dengan tanduk dikepala yang hanya bisa dilihat oleh mata batin Gavin. Entahlah apa yang membuat lelaki itu murka pagi-pagi begini.

"Cemilan lo tuh" sindir Finn.

Gavin langsung mendorong bahu Finn agar menjauh.

"Kenapa sayangkuhhh.." Gavin membuka lebar tangannya, tapi Dio malah menarik baju Gavin dan membawanya pergi menjauh dari teman-temannya.

"Hei.. ada apa?" tanya Gavin bingung.

Mereka berhenti di bawah tangga. Dio sengaja mencari tempat yang sepi.

"Gue barusan ketemu Haikal." ucap Dio. Gavin mengangguk, antusias ingin mendengar cerita selanjutnya.

"Dia tanya soal kedekatan gue sama lo, and shit!, dia bahkan notice bibir merah gue" lanjut Dio.

Gavin menghela napas, dia pikir ada apa. "Terus? masalahnya dimana? lo kan tinggal jawab apa adanya"

"Maksud lo gue bilang kalo kita partner seks dan bibir merah gue sekarang ini karena ulah lo tadi pagi yang tiba-tiba ngajak gue ngentot di belakang kampus??!! huh?!!" ucap Dio menggebu-gebu.

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang