43

570 41 13
                                    


#####


Finn terbangun karena merasakan sakit di kepalanya, kerutan di kening sangat ketara. Lalu ia mengerjap, bersamaan dengan ingatan semalam yang mulai bermunculan di benaknya.

"Huh?!" Finn langsung bangkit, dan terkejut karena ia hanya memakai celana dalam. Finn menyibak selimutnya, mengambil bathrobe yang tergantung di dinding, ia pakai sambil berjalan keluar kamar.

Apartemennya sunyi, tidak ada tanda-tanda adanya kehadiran orang lain selain dirinya. Finn menghela napas panjang.

"Shit! tolol tolol tolol.... Finn Harrison' mending lo mati aja deh!" maki Finn pada dirinya sendiri.

Lalu suara pintu terbuka. Finn menoleh dan terkejut.

"Sehun?!"

"Lo udah bangun?"

Finn mundur satu langkah sambil merapatkan bathrobe di tubuhnya. Sehun menyadari itu dan langsung berdecih.

"Tenang aja, kita ga ngapa-ngapain semalem. Dan baju lo bukan gue yang buka, itu lo yang buka sendiri karena kepanasan" ujar Sehun sambil menyimpan satu paper bag ke atas meja. "Ini soup pengar, biasanya gue bikinin Bastian kalo dia habis minum. Gatau deh lo bakal suka juga atau enggak"

Finn menatap tangan Sehun yang sedang mengeluarkan soup itu dari kantongnya.

"Lo nginep disini?" tanya Finn.

Sehun menggelengkan kepala. "Enggak, gue pulang.. gue ga bisa tinggalin Senna lama-lama."

"Terus kenapa lo ada disini sekarang?"

"Gue bawain ini, soup.. Senna juga udah mendingan, nyokap gue pulang tadi pagi." jelas Sehun.

"By the way, gue tau password pintu lo karena semalem lo yang kasih tau gue" jelas Sehun lagi.

Iya Finn sudah ingat semuanya sekarang, dan rasanya ia ingin mengubur dirinya ke dalam lantai dingin dibawah kakinya.

"Yaudah.. dimakan ya, semoga sesuai sama selera lo." ucap Sehun lalu berbalik, hendak pergi dari sana tapi Finn langsung menahannya dengan meremat ujung baju Sehun.

"Kenapa..." Finn menundukkan kepala. "Kenapa lo peduli banget sama gue?"

"Maksud lo?" Sehun mengernyit bingung.

"Lo kan bisa aja gausah peduliin gue, kaya biasanya.."

Alis Sehun semakin menekuk tajam. "Kaya biasanya?"

"Iya kaya selama ini, lo ke gue" Mata Finn berkaca-kaca entah karena rasa sakit di kepalanya atau karena rasa sesak di dadanya.

Finn sesak karena perasaannya untuk Sehun sudah penuh disana, siap meledak kapan saja.

"Finn.. emangnya selama ini gue ke lo kaya gimana?" Sehun melepas tangan Finn di bajunya sambil berbalik menghadap lelaki itu sepenuhnya.

"Dulu... lo ga pernah peduli gue mau mabok sampe kaya gimanapun, lo ga pernah jemput gue, apalagi masakin gue kaya gini.." ucap Finn.

Sehun mendesah berat. "Finn.. bukannya gue ga peduli, tapi karena lo ga pernah minta tolong apapun sebelumnya ke gue."

"Kalo dulu lo minta tolong ke gue, pasti gue juga bakal ngelakuin hal yang sama kayak sekarang." Sehun memegang kedua bahu Finn, menatapnya intens.

"Dulu lo ga pernah sekalipun hubungin gue buat minta temenin makan, jemput lo mabok, atau apapun itu.. Gue paham kok, Finn.. mungkin dulu temen-temen lo belum sibuk sendiri kaya sekarang.. Jujur gue seneng lo akhirnya minta tolong ke gue, karena gue juga salah satu temen lo"

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang