44

609 38 9
                                    

#####

Bastian, Gavin, dan teman-teman yang lain membeku di depan pintu kamar Finn. Mereka semua menatap datar ke arah dua lelaki yang sedang tertidur dengan dada telanjang, sebagian tubuh mereka tertutupi selimut.

Tapi bukan hanya itu yang membuat mereka tidak bisa berkata-kata, melainkan pelukan possesif dari yang lebih tinggi disana berhasil menimbulkan beberapa pertanyaan.

"Kayanya mending kita pulang" - Yifan

"Iya.. ga baik gangguin orang tidur" - Zingga

"Terus buburnya gimana?" - Haidan

"Tenang aja, Sehun jago bikin bubur" - Bastian

"Ayo sayang kita pergi dari sini" - Gavin

"Jangan lupa kunci pintunya" - Theo

"Selamat tidur kalian berdua" - Jeo

Pintu kamar itu ditutup rapat, sangat pelan supaya tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Setelah dirasa langkah kaki mereka semua hilang, Sehun langsung membuka matanya. Menatap langit-langit kamar Finn yang terasa menyempit.

"Apa yang udah gue lakuin?"

#####

"KAN!!! AKHIRNYA MEREKA!!" Bastian menutup mulutnya yang menganga, masih belum percaya dengan apa yang baru saja dia lihat beberapa menit yang lalu.

Sementara itu Gavin mengelus dadanya karena terkejut dengan suara melengking Bastian.

"Gavi cepet kita harus beli minuman.. aaackkk akhirnya mereka ada kemajuan"

Gavin menggelengkan kepala memaklumi sikap histeris kekasihnya itu, lalu menyalakan mesin mobil dan melaju cepat.

"Ngomong-ngomong hari ini aku ada balapan" celetuk Gavin.

Senyum di wajah Bastian lenyap, dia menoleh ke samping menatap Gavin datar.

"Kalo kamu mau aku bisa batalin jadwal hari ini"

Bastian mengernyit, tatapan datarnya berubah mengintimidasi. "Kenapa di batalin? kenapa kamu gak ajak aku pergi kesana?"

"Huh? kamu yakin mau kesana?" Sekarang Gavin yang bingung.

"Kenapa aku harus gak yakin?" tanya Bastian balik.

"Aku pikir kamu ga suka sama kegiatan yang satu itu" Gavin membuka setengah kaca mobilnya, lalu menyulut sebatang rokok.

"Siapa bilang aku ga suka?!"

Gavin melirik Bastian lewat ujung matanya. "Kamu tau kalo Sehun suka balapan?"

"Huh? .. ngomong apa kamu? mana mungkin dia balapan?"

Gavin diam, apa seharusnya dia tidak perlu membicarakan ini? kenapa mendadak dia jadi merasa sudah salah bicara?

"Gaviiii!!" Bastian mencubit tangan Gavin. "Apa maksud kamu barusan?"

"Enmm..." Gavin menggaruk keningnya dengan ibu jari, "Sehun dua kali ada di arena balap.."

"Kamu yakin? kapan itu?"

"Pertama waktu kita masih sekolah, kedua waktu.. emm.. belum lama ini, mungkin sebelum kalian putus" jelas Gavin.

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang