38

509 45 6
                                    

#####



Beberapa pasang mata menatap Bastian heran, lelaki cantik itu kini berdiri di depan kelas design. Sesekali Bastian melirik jam di tangannya. Seharusnya Sehun sudah datang, dia yakin mantan kekasihnya itu tidak pernah terlambat.

"Bastian?"

Bastian menoleh, itu Haikal. Ia langsung memasang senyumnya.

"Hai.." sapa Bastian. Tidak ada perasaan apapun, ini lebih seperti kawan lama yang baru bertemu lagi.

"Ngapain disini? mau ketemu Sehun?" tanya Haikal. Bastian mengangguk.

"Iya, tapi kayaknya Sehun belum datang ya?"

"Ga mungkin" Haikal melirik jam tangannya. "Jam segini, dia harusnya udah di kelas" Haikal melirik ke dalam kelas, lalu mengernyit karena Sehun tidak ada disana.

"Mungkin dia di kantin, lo ga hubungin dia dulu?"

Bastian menggeleng "Gue tadi langsung kesini"

"Yaudah, nanti lo kesini lag—eh, itu dia!"

Bastian menoleh ke arah yang ditunjuk Haikal, Sehun berjalan ke arah mereka, dia tidak sendirian. Dia bersama Resha, junior yang akhir-akhir ini digosipkan dekat dengannya.

Apa rumor itu benar? sekarang Bastian mulai mempertanyakan kebenaran gosip itu.

"Resh, kamu duluan aja masuk kelas" ucap Sehun pada Resha, dia juga sempat mengusap poni Resha.

"Tumben baru datang lo" ucap Haikal.

"Gue jemput Resha dulu" jawab Sehun. Lelaki tampan itu melirik Bastian.

"Dia daritadi disini nungguin lo" ujar Haikal. "Yaudah gue tinggalin kalian berdua ya.." Haikal masuk ke dalam kelas.

"Kenapa?" tanya Sehun.

"Bisa kita cari tempat yang lebih sepi?"

****

Mereka memilih taman sebagai tempat untuk keduanya berbincang. Bastian memilin kemeja kebesarannya, sedikit gugup karena ini pertama kalinya ia bertemu dengan Sehun setelah ia resmi berpacaran dengan Gavin.

"Aku nggak punya banyak waktu" ucap Sehun memecahkan keheningan. "Soalnya bentar lagi kelas aku di mulai"

Bastian menghela napasnya panjang. Benar, ia tidak boleh berlama-lama dengan Sehun disana.

"Aku pacaran sama Gavin"

"Aku tau" jawab Sehun cepat. "Aku liat twitter rame banget ngomongin kalian, selamat yaa"

Sehun menoleh menatap Bastian, tersenyum tulus. Bastian bisa merasakan itu, lantas ia juga ikut tersenyum. Rasa gugupnya hilang begitu saja.

"Kamu tau? aku bener-bener bersyukur pernah kenal kamu, kamu itu hadiah terbaik yang tuhan kirim buat aku, Sehun. Kamu juga kaya melodi indah yang suka Gavi lantunin setiap kali aku mau tidur"

Sehun menaikkan satu alisnya. "Gavin?"

"Iya, Gavi.. disela kehangatan yang Gavi kasih ke aku sekarang, aku bisa rasain ketenangan yang pernah kamu kasih ke aku juga, Sehun." Angin pagi ini terasa lebih sejuk dari biasanya. Seperti nada suara Bastian yang sangat tenang.

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang