41

538 43 21
                                    


#####

Hujan lebih deras malam ini, Finn baru selesai ikut kelas malam bersama Mahen, pacar Haidan. Sekarang mereka sedang ada di lorong.

Karena sudah malam, jadi hanya ada beberapa orang saja.

"Lo bawa mobil?" tanya Finn.

Mahen mengangguk. "Bawa, mau nebeng?"

"Gue juga bawa, lagian kita beda arah"

"Bagus deh, gue juga harus jemput Haidan dulu"

"Dia dimana?"

"Dia di rumah Theo."

Finn merogoh kantongnya, "Lo rokokan ga sih?"

"Kadang" sahut Mahen.

"Bagi dong"

"Bentar" Mahen masuk ke kelas, karena rokoknya ada di dalam tas dan tas nya ada di bangku.

Finn menatap keluar jendela, menyulurkan tangannya sengaja agar terkena hujan.

"Kapan berentinya..." gumam Finn.

"Finn?"

Bahu Finn tersentak, ia langsung menoleh lalu menggibaskan tangannya yang basah itu ke sembarang arah.

"Sehun.. lo ikut kelas malem juga?"

Kali ini Sehun sendirian. Entah kenapa Finn merasa hatinya lega.

"Iya baru selesai, lo?"

Finn mengangguk. "Iya gue juga"

"Kayanya akhir-akhir ini kita sering ketemu ya.." Sehun memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku.

Finn menggaruk tekuknya yang tidak gatal, tidak tahu harus menjawab apa. Karena beberapa pertemuan mereka ada yang Finn rencanakan sendiri.

"Ngomong-ngomong lo sendirian? kemana temen-temen lo yang lain?" tanya Sehun.

"Mereka ga ikut kelas ini, gue sama Mahen."

"Mahen? siapa lagi itu?"

Benar, Sehun kan tidak mengenal semua temannya. Lagipula siapa dia harus mengenal semua teman Finn?

"Mahen pacarnya Haidan.."

"Ohh.. Mahendra? gue baru tau panggilannya Mahen."

"Emang ada nama lain?"

"Resha sebut dia hendra.."

Lagi-lagi Resha, Finn tertawa miris di dalam hati. Pertanyaan itu muncul lagi, seberapa dekat Sehun dengan juniornya itu? sampai-sampai Sehun tidak pernah melewatkan Resha di setiap obrolan mereka.

Finn jadi ingat, dulu Sehun juga selalu menyebut nama Bastian.

"Finn.. nih"

Mahen muncul sambil menyodorkan sebungkus rokok, Finn reflek memelototi lelaki itu. Kenapa harus didepan Sehun? lelaki sempurna yang bahkan tidak pernah menyentuh benda itu.

"Nanti.." Finn bicara dengan nada pelan tapi di tekan.

Mahen mengernyit bingung.

Sehun melirik mereka berdua, lalu terkekeh. "Kalau begitu gue duluan yaa"

"Uh? oh.. oke"

Sehun melengos pergi. Finn langsung merampas rokok ditangan Mahen lalu memakai benda itu untuk mengetuk kepala kekasihnya Haidan itu.

"ahk! gue salah apa?"

"Goblok!"

#####

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang