9

744 50 10
                                    




#####

"Ugh!" Bastian melenguh disela tidurnya, ia merasa geli dibagian leher, seperti ada benda lunak yang menciuminya disana..

"Ahhhh..." desahannya keluar ketika pantat sintalnya diremas, Bastian bisa merasakan sesuatu mulai merayap disekitar belahan pantatnya.

Mata Bastian terbuka ketika ada jari yang memasuki lubang berkerutnya. "Ahh .. fuck!" umpat Bastian.

"Morning, sayang"

Bahu Bastian menegang mendengar suara bariton ditelinganya, Bastian langsung bangun dan kaget karena dia duduk diatas Gavin.

Sejak malam tadi.

"Sorry, tapi gue gabisa tahan lagi.." ucap Gavin dan mulai menggerakkan dua jarinya didalam sana.

"Eunghh.."

Bastian yang belum sadar sepenuhnya itu hanya bisa mendesah nikmat. Yang dia tahu kalau sekarang dia sudah tidak memakai baju. Tubuh bagian atasnya telanjang, sementara celananya sudah terbuka setengah.

Sepertinya Gavin melucuti pakaian Bastian ketika ia sedang tertidur dipangkuannya.

Gavin mengangkat tubuh Bas, menukar posisinya. Kini Gavin yang berada di atas tubuh Bas.

"Ahhhhkk.. Gav.. please" Bastian menahan pergelangan tangan Gavin, memintanya untuk berhenti main jari dan segera memasukkan penis besar lelaki itu kedalam sana.

Gavin menyeringai, mencium bibir Bastian ganas sambil membuka celananya. Sesuatu yang keras menyembul dari sana. Meski sudah sering melihatnya, Bas masih tetap selalu takjub dengan ukuran penis Gavin.

"Gel.." ucap Bastian mengingatkan.

Bersyukur lah karena Gavin selalu membawa benda itu kemana-mana, pelumas yang selalu ia simpan di dalam dasbor mobilnya dan juga kondom.

"Cepettt.." pinta Bas.

"Hahhhh.." Gavin melepas desahannya ketika penisnya berhasil masuk. Sementara Bas tercekat karena benda keras itu masuk begitu saja.

"Ahhhh.. fuck!! Bassss.." erang Gavin. "Lo... sempit banget"

Bastian mencengkram tangan Gavin, ada rasa perih dan nikmat yang jadi satu. Bas sulit melepaskan desahan karena tenggorokannya kering, dan Gavin menyadari hal itu.

Sambil menggerakkan pinggulnya beraturan, Gavin meraih botol minum di samping kursi, membukanya dan meminumnya tanpa ditelan. Lalu memberikan air didalam mulutnya itu ke mulut Bastian.

Bastian meneguknya, "Hahhh.. hahhh.." Bastian menarik leher Gavin lagi agar mencium bibirnya.

Namun karena ukuran mobil yang tidak mendukung, membuat pergerakan mereka terbatas. Jadi Gavin harus hati-hati agar Bastian tidak terbentur.

"Eummhhh.. ahhhh... ahhhhh" Desah Bastian.

Gavin memasukkan dua jarinya kedalam mulut Bastian, mereka masih di area parkir. Dan ini masih pagi, tidak lucu kalau seks mereka diganggu satpam karena suara lengking Bastian.

Meski Gavin sudah memindahkan mobilnya ke bagian pojok agar tidak terlalu menonjol. Dan kaca mobil Gavin juga tidak tembus pandang, tapi tetap saja.. mobil itu bergoyang dilihat dari luar.

"Fuckk!!! Bas!.." Gavin menyambar bibir bastian ketika Bastian mengampit penisnya dibawah sana.

Bastian bergerak gelisah, perutnya menggelitik, orgasme nya datang lebih dulu, menyembur keluar mengenai tubuh keduanya.

Gavin mengurangi gerakannya, memberi Bastian waktu untuk menikmati pelepasannya.

"Gue bisa gila" ucap Gavin, Bastian dibawahnya terlihat sangat erotis.

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang