46

458 41 7
                                    

#####

Ini hari minggu, setelah kejadian melelahkan kemarin, akhirnya Bastian baru bisa mempacking barangnya hari ini. Ada Jeo dan Haidan yang membantunya.

Sementara itu Gavin juga sedang mengurus barang-barangnya sendiri di apartemennya.

"Kak.. foto foto ini.." Haidan menahan ucapannya sambil menunjukkan foto apa yang dia maksud. Itu foto Bastian dan Sehun yang dulu selalu terpajang rapih.

"Masukin aja ke dalem kardus" ucap Bastian. Lalu melirik Jeo yang sejak tadi terlihat gelisah tidak seperti biasanya.

"Je kenapa?" tanya Bas. Jeo menoleh dan tersenyum kaku.

"Gapapa, Kak."

"Bohong.. ada apa? cerita cepet"

Jeo membasahi bibirnya, melirik Bastian dan Haidan yang kini menatapnya antusias.

"Gue punya pacar.." ucap Jeo. Bastian dan Haidan saling lirik, mereka tidak kaget karena sudah menduga dari awal.

"Mmm.. dia lagi marah, karena gue selalu batalin acara nge date kita. Ini pertama kalinya dia marah sih, itu pun karena gue sering ngulang-ngulang kesalahan..." jelas Jeo. 

"Gue udah minta maaf, bawain dia bunga sama semua makanan yang dia suka buat ngebujuk dia, tapi dia malah tambah marah"

Bastian menghela napas. "Je, itu berarti dia gamau bunga atau makanan apapun yang lo bawa."

"Gue tau, tapi gue bingung sekarang karena gatau apa yang dia mau" wajah Jeo terlihat putus asa.

"Aneh.. padahal lo jago banget soal beginian waktu pacaran sama gue" ucap Bastian sambil tersenyum miring.

Jeo terkekeh. "Beda, kak. Lo gampang di tebak, dari awal gue tau yang lo mau itu cuma seseorang yang selalu ada di samping lo.."

"Kok lo bisa tau itu?" tanya Haidan.

"Entahlah, karena gue tau kisahnya kak Bastian mungkin. Gue belajar buat posisiin diri gue jadi dia, makanya gue paham apa yang bener-bener dia butuhin" jelas Jeo lagi.

Bastian tersenyum penuh arti. "Kalo gitu sekarang lo posisiin diri lo sebagai pacar lo. Kira-kira selama ini sebenernya apa yang dia butuhin?"

Jeo terdiam. Selama ini hubungannya dengan Nathan benar-benar tenang, Nathan juga tidak pernah menuntut apapun. Mau dipikir berapa kalipun, Jeo masih tidak bisa menemukan jawabannya.

"Tanya langsung aja sih kalo emang sesulit itu" celetuk Haidan.

Jeo langsung tersadar, selama ini dia tidak pernah bertanya langsung pada Nathan tentang apa keinginan lelaki itu. Karena Jeo selalu merasa dia bisa menebak semuanya sendiri.

Bodoh.

"Sana samperin, jangan dibiarin marah lama-lama.. nanti dia bisa mikir lo ga peduli sama dia" ujar Bastian. Jeo mengangguk semangat.

"Thanks, Kak.." mencium pipi Bastian sekilas lalu pergi dari sana.

Haidan menganga. "Woii gue aduin bang Gavin mampus lo!"

#####

Sementara itu Gavin mengernyit risih melihat apartementnya yang berantakan, barang-barangnya sedang di packing oleh para pembantu dirumahnya yang ia panggil kesana.

Gavin tidak sadar kalau barangnya sebanyak itu.

"Ini dibawa, Tuan?" tanya salah satu pembantunya sambil menunjukan satu kotak kecil yang isinya foto polaroid Chanyeol dengan Cello, Nathan, Resha, dan Julio.

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang