47

483 46 9
                                    

Kayanya udh bbrpa chapt ini ak nulis lebih dari 3rb kata 😭 grgr keasikan ngeimajinasiinnya

#####



Finn masuk ke dalam mobil Sehun bersama dengan jantungnya yang berdebar hebat. Ada aroma seperti kayu manis yang di campur vodka menyapa indera penciumannya sesaat setelah pantatnya duduk nyaman di ruang sempit itu, agak sedikit memabukkan.

Baru beberapa detik saja Finn sudah bisa merasakan kepalanya berdengung. Jelas sekali kalau dia sangat menggilai pria disampingnya. Tapi Finn sudah menyiapkan diri, Zingga bilang dia harus berusaha bersikap normal agar tidak gagal seperti kemarin-kemarin.

"Pasang seatbeltnya" Sehun hendak memasangkan seatbelt di tubuh Finn tapi Finn lebih dulu menarik tali itu. Entah kenapa tiba-tiba tangannya bergerak lebih cepat.

Tubuh Sehun tertahan sambil menatap Finn datar.

"Udah gue pasang" ucap Finn. Sehun mengulum bibir sambil kembali ke posisi duduknya.

"Mau ngopi dimana?" tanya Finn.

Sehun menyalakan mesin mobilnya, lalu menekan tombol navigasi. "Di kafe langganan gue"

Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai disana, kafe nya tidak jauh dari gedung apartement Finn. Cukup mendengarkan dua lagu dan mereka sampai.

"Wooohh kemana aja baru keliatan, Hun?" seorang pelayan menghampiri Sehun. Mereka terlihat sangat akrab.

"Sibuk ngampus, gimana kabar lo bang?"

"Baik baik, makin sibuk juga.. kafe mulai rame, ayo duduk.. kasian tuh temen lo"

Sehun menoleh, lalu menarik Finn supaya berdiri lebih dekat.

"Mau minum apa?" tanya Sehun.

"Kopi, kan? tadi lo ngajak gue ngopi"

"Kopi aja?"

Finn berpikir sebentar, sebenarnya dia belum pernah minum kopi. Pernah sih, Fin mencicipi Ice Americano nya Gavin. Rasanya seperti obat gerus.

"Kopi yang sedikit manis (?)" jawab Finn ragu. Sehun terkekeh.

"Kopi susu mau? Ice Cappucino gitu.." tawar Sehun dan Finn mengangguk.

"Yaudah, duduk disini.. gue pesen dulu"

Finn duduk di kursi dekat jendela, dari sana ia bisa melihat pemandangan jalan yang sedikit sepi karena gerimis tadi mulai berganti hujan.

Ini pertama kalinya Finn pergi ke kafe berdua dengan lelaki yang ia suka itu. Dulu mereka hanya bermain di kafe internet, atau main di rumah Finn, tentu saja bersama Bastian juga.

Tiba-tiba saja Finn teringat awal pertemuan mereka. Saat itu mereka masih berada di masa orientasi, Finn menangis karena tidak mau menggunakan pita berwarna pink sedangkan ketua osis di sekolahnya terus memaksa. Bahkan berulang kali menyebut Finn dan Bastian lebih cocok memakai pita berwarna pink daripada biru.

Anehnya hanya mereka dari seluruh murid lelaki disana yang disuruh memakai pita, sementara siswa lain tidak. Lalu disaat Bastian sedang melawan osis itu, Sehun datang menenangkan Finn.

Itu pertama kalinya Finn melihat wajah sempurna seorang lelaki. Dibalik mata basahnya, Finn melihat ada bunga bermekaran seperti musim semi.

"Woii!"

Finn terkesiap dari lamunannya, mengerjap beberapa kali.

"Ngelamunin apaan? ni Ice Cappucino nya" Sehun menyodorkan satu cup minuman yang tadi Finn minta.

Let Me LOVE YOU ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang