Di sebuah kamar bernuansa biru langit, terlihat seorang remaja laki-laki tengah duduk di meja belajarnya sambil mengelus celengan berbentuk tikusnya. Ia baru saja memasukkan uang koin ke dalam celengannya itu.
Saat ia tengah sibuk memberi makan tikus pemakan duwitnya, tiba-tiba saja ada suara seseorang memanggilnya dari luar kamarnya.
"Kak! Sudah siap, belum? Jangan lama-lama, ya!" ucap seseorang itu dari depan pintu kamarnya.
"Iya, pah!" jawab remaja itu.
Remaja itu pun segera mengambil jaketnya di lemari pakaiannya dan segera memakainya. Setelah itu, ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja belajarnya lalu memasukkannya ke dalam saku jaketnya. Saat ia membuka pintu kamarnya, terlihat seseorang tersenyum ke arahnya lalu mengacak rambut hitamnya menjadi sedikit berantakan.
"Papah! Kenapa dirusak lagi?! Udah ditata rapih-rapih malah dirusakin lagi!" ucap remaja laki-laki itu kesal.
"Hahaha, maaf kak..," ucap seseorang yang ternyata adalah papahnya.
Remaja laki-laki itu memutar bola matanya malas mendengar ucapan permintaan maaf dari papahnya.
"Ya sudah, ayo cepat, kak! Nanti kita terlambat!" ucap papah.
"Em, Saka hari ini ngga keluar, kan? Dia mau ngga yah kalo kakak ajak buat temenin kakak hari ini?" ucap remaja laki-laki itu yang diketahui bernama Tama.
"Saka di bawah lagi nonton TV, kak.. coba ajak, yuk? Siapa tahu dia mau temani kakak hari ini," ucap papah.
"Hm, tapi kalo nanti dia ngga mau juga ngga pa-pa, pah.. ngga usah dipaksa," ucap Tama.
"Dicoba dulu, kak.. siapa tahu Saka mau, kan?" ucap papah.
Tama hanya menganggukkan kepalanya menjawab ucapan papahnya.
Sesampainya di lantai bawah, mereka pun melihat Saka sedang asik menonton TV sambil memakan cemilannya, yaitu kacang polong.
"Saka!" panggil papah sambil tersenyum pada Saka.
Saka adalah adik dari Tama atau bisa disebut juga adik bungsu dari Tama. Papah hanya memiliki 2 orang putra, yaitu Tama dan Saka. Tama hanya lebih tua 2 tahun dari Saka. Kini Saka kelas 1 SMA, sedangkan Tama duduk di bangku kelas 3 SMA. Kebetulan keduanya bersekolah di sekolah yang sama.
Saka hanya melirik papah dan kakaknya sebentar, lalu kembali menonton acara TV kesukaannya itu, yaitu Kapten Tsubasa.
"Saka, papah mau temani kakak cuci darah hari ini. Kamu mau ikut, ngga? Kamu hari ini ngga keluar kemana-mana, kan? Masa libur semester ini kamu ngga mau sehari saja temani kakaknya?" ucap papah.
"Biasanya juga sama papah, kan? Ngapain ngajak aku? Kalo mau ngajak tuh ke tempat yang lebih keren dikit, dong! Ini liburan malah ngajakin ke rumah sakit! Lagian aku juga mau ke rumah temen nanti," ucap Saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Sempurna Untuk Saka || JENO × JISUNG√
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓!) "Saka, dunia ini tempat dan waktunya cuma sebentar..," "Maafin kakak ya, Sa.. kakak harus pulang..," "Maaf, Sa.. kakak belum bisa jadi kakak yang sempurna untuk Saka," ~Tama.