Hai.
Aku kembali.
Membawakan cerita short storynya Nazra dan Arion ya.
Soalnya lagi libur kerja dan kuliah, jadi ada waktu luang🤣🤣******
"Arion, aku titip Javin ya" Ujar Nazra sambil membereskan mainan anaknya di lantai kamar mereka. Arion mengerutkan dahinya bingung, titip? Memangnya Nazra mau kemana? Kenapa asal bilang titip? Dia kan hari ini ada full meeting dan kunjungan ke cabang di kota lain.
"Titip apa? Memangnya kau mau kemana?" Tanya Arion bingung. Nazra yang sedang memunguti mainan Javin kini berdiri tegak menatapnya jengah. Bukannya kemarin dia sudah bilang dia mau ke reunian SMAnya dengan Yash. Oh, bapak CEO sudah pikun ternyata.
"Kau lupa? Aku ada reunian dengan Yash!"
Arion menatap langit-langit, mencoba memutar otaknya kembali. Ah, iya. Dia ingat sekarang. Nazra memang ada izin kemarin untuk pergi reunian dengan sepupunya yg menyebalkan itu.
"Ah, ya. Aku ingat. Sorry, akhir-akhir ini banyak sekali pekerjaan di kantor"
"Makanya jangan terlalu di paksakan" Ujar Nazra setelah selesai membereskan mainan anak tunggalnya. Ia menatap suaminya yang sedang duduk di tempat tidur dengan pakaian kerja lengkap. Oh Tuhan, lihat Arion. Lelaki ini tampan sekali. Rasanya Nazra bermimpi telah berjodoh dengan Arion. Liatlah, kulitnya yang putih bersih, matanya yang jernih, porsi badannya yang ideal, serta suara baritonnya yang pas.
Arion yang di perhatikan sedari tadi cukup curiga. Imajinasi apa yang Nazra rancang di otaknya? Apa ia berencana pulang larut malam? Apa Nazra sedang mencari tau alasan yang tepat agar ia di izinkan?
"Jangan berfikir macam-macam ya Nyonya Orlando. Waktumu hanya sampai jam 5 sore!" Serunya lalu berdiri menuju meja rias, merapikan tampilan rambut gelap tebalnya.
Nazra menautkan keningnya bingung. Ada apa dengan suaminya? Siapa yang berpikir macam-macam? Orang dia memuji Arion? Oh mungkin saking banyaknya pekerjaan suaminya jadi seperti itu ya? Arion butuh healing sepertinya.
"Hey" Tegur Nazra mencolek lengan pria itu.
Arion menatapnya dari cermin.
Kan, istrinya pasti ada maunya. Pasti dia sudah menemukan alasan agar pulang larut. Tidak bisa ini. Enak saja."Hmmm? Apa? Mau pulang larut?"
Nazra semakin yakin, suaminya butuh healing!
"Kau baik-baik saja? Mau liburan?"
Ok. Ini semakin tidak nyambung pikir Arion. Hal random apa yang menerpa istrinya? Liburan apa? Bahkan, Javin saja belum libur sekolah. Arion tak bisa begitu saja liburan seenak hatinya walau ia direktur sekali pun. Ia harus memantau pekerjaan karyawannya, belum lagi ada klien yang complain. Drama antar divisi, masalah setiap meeting serta komunikasinya dengan Hilda.
"Tidak bisa sayangku. Suamimu ini sebenarnya tidak ada libur. Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"Kau terlihat stress"
Nazra. Istrinya. Mengatainya stress?!
"Ha?! "
"Ya maksudku, kita sesekali liburan menghilangkan penat. Biar relax. Ga tegang"
Arion tampak berfikir. Benar juga. Ia bahkan kurang tidur. Rasanya 24 jam itu tidak cukup. Apalagi bisnis yang ia punya cukup banyak.
Ada hotel, restoran, cafe, bar, butik, toko brownies milik Nazra, serta supermarket.
Wajar, istrinya bilang ia stress. Dan jangan lupa otot-otot nya juga sudah kaku."Baiklah, weekend ya? Memang mau kemana?"
Nazra tampak berfikir, "bagaimana kalau kita ke pulau?"
Sesekali kan ke pulau? Yang jauh dari gedung-gedung pencakar langit? Menghirup udara segar tanpa adanya karbon monoksida. Ah pasti menyenangkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband [Complete ✔]
Teen FictionApril 2020-Juli 2020 COMPLETE Initinya ini menceritakan sebuah obsesi. Bukan dari mantan suami, bukan pula dari sang istri. Ada seorang wanita yang terobsesi pada 1 laki-laki. Ia rela menghancurkan pernikahan sahabatnya sendiri. Bertahun-tahun laman...