Bab 21 Balas Dendam

6.2K 352 18
                                    

Helo aku harus ngulang publish ini 2kali. Karena wattpad error :(

Janga lupa kasih bintang ya biar aku semangat buat lanjut dan tahu seberapa banyak orang yg nunggu aku update

Makasih yaaaaang

"Lalu apakah yang menculik Javin juga salah satu rencana Azel?" Tanya Nazra, ia berhenti mengelus rambut hitam kecoklatan milik Arion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu apakah yang menculik Javin juga salah satu rencana Azel?" Tanya Nazra, ia berhenti mengelus rambut hitam kecoklatan milik Arion. Nazra penasaran jika benar wanita itu yang juga merencanakan sifat tercela pada anaknya, ia juga tidak akan tinggal diam. Dulu Azel adalah wanita baik-baik, prilakunya sopan, bicaranya lemah lembut, lalu kenapa berubah? Bahkan ia sempat tak percaya bahwa Azel melakukan ini semua.

Sedangkan objek yang dipeluk hanya dapat menetralkan perasaanya yang campur aduk, bahkan netra nya masih bergetar karena tangis. Ia lelaki, tapi tak bisa di pungkiri ia juga bisa menangis, lelaki yang menangis berarti hatinya sudah lelah hingga sekarang retina kembar itu yang menjelaskannya, mereka membuat aliran air kecil yang piluh.

Dengan nafas yang cukup tersendat Arion menjawab, "Entahlah, kalau pun Azel yang melakukan ini aku tak segan-segan melaporkan ke pihak yang berwajib"

Nazra melepaskan pelukannya, ia kembali duduk tetapi posisinya sekarang berhadapan, helaan nafas mereka saling menyahut satu sama lain.

"Bagaimana jika dia?" Bukannya mau menuduh tapi Nazra tidak memiliki seseorang yang mencoba mendekatinya, jadi ia membuat kesimpulan bahwa ini hanyalah pengecoh untuk mereka.

"Maka aku akan bertindak, ia telah menghancurkan hati banyak orang. Termasuk kita"

"Jangan gegabah, itu hanya spekulasi ku"

Arion melipat bibirnya kedalam, "Apa memang tidak ada yang mendekatimu setelah kita bercerai?"
Arion sejujurnya takut menerima jawaban dari Nazra. Jika ada, tamatlah riwayatnya, ia akan patah hati.

"Tidak. Tidak ada. Hidupku sibuk dengan pekerjaan dan mengurus putraku. Tidak ada waktu untuk mencari yang baru"

Arion bersyukur didalam hati, "Dimas?"

Nazra jengah, ia memutar bola matanya kesal, "Dimas? Sudah berapa kali ku katakan, kami hanya sahabat! Apakah sahabat tidak boleh beda kelamin? Apakah teori yang mengatakan sahabat beda kelamin berakhir jatuh cinta?!"

Arion merenggut, "Tapi Dimas pernah jatuh cinta dengan Azel?"

Nazra menepuk jidatnya, "Iya benar sebelum kami bersahabat, ia jatuh cinta saat semester 1. Ospek kampus"
"...Dan aku tidak tahu Azel mencintaimu segitu parah sampai merencanakan perceraian kita" Nazra melanjutkan, ia tak tahu Azel mencintai Arion segitunya.

"Ia cinta padaku? Tidak Naz, ia terobsesi pada Dimas" Arion menjawab dengan kekehan, dalam intonasi suaranya terdengar desakan dendam yang membara pada reluk hati Arion.

My Ex Husband [Complete ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang