B2 Extra Chapter 1

6.7K 196 5
                                    

Special chapter

Hay aku kembali lagi.

Mau coba buat cerita awal mula mereka bertemu aja.

Ini pendek banget wkwkwkwk soalnya mau liat respon kalian dulu.

Kalo suka mungkin ada beberapa bab 🤗

Dikomen ya biar aku tahu, dilanjut atau engga 🤣

"Nazra!" Suara Azel menggema memanggil sahabatnya, wanita itu tampak manis dengan setelan baju kampusnya dengan rambut yang ia ikat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nazra!" Suara Azel menggema memanggil sahabatnya, wanita itu tampak manis dengan setelan baju kampusnya dengan rambut yang ia ikat. Sejak Ospek hari pertama mereka sudah memutuskan untuk berteman, hingga sekarang. Padahal first impression Azel para Nazra saat itu tidaklah baik, ia sempat memaki Nazra karena wajah jutek dan masa bodohnya, siapa sangka ketika mereka satu kelompok saat Ospek, mereka merasa cocok.

Nazra disisi lain tersenyum, ia melambaikan tangannya pada Azel di pojokan pintu kantin, "Oi!"

Setelah mereka bertemu, mereka memutuskan untuk mencari bangku kosong dikantin, "Kenapa baru datang sekarang?" Azel bertanya setelah ia meletakan totebag pinknya diatas meja kantin.

"Macet, Yash juga kesiangan. Emang kebo!" Keluh Nazra tertahan, sepupunya itu memang tidak bisa jika harus punya kelas pagi, malamnya ngembun ngegame. Tipikal anak jaman sekarang.

"Oh, sekarang dimana dia? Ga ikut makan?" Tanya Azel, biasanya Yash mengekor sepupunya untuk makan dikantin fakultas mereka, cuman entah kenapa tumben hari ini pria itu absen.

Nazra menghembuskan nafasnya pelan, "Bolos matkul pertama"

"Hmm, baru maba loh" celetuk Azel terkekeh

"Iya, padahal katanya dia punya cita-cita buat s2. Tapi kuliah aja malas"

Azel tersenyum, Yash memang begitu. Berangan tinggi, tetapi masih saja malas. Tiba-tiba kedua retina Azel terhenti pada sosok pria yang berdiri didepan pintu kantin, ia sepertinya sedang mencari kursi kosong, sayangnya semua kursi penuh, terutama mahasiswa baru.

"Itu Arion kan?" Bisik Azel seraya mencondongkan badannya kearah Nazra yang sibuk bermain ponsel. Nazra memutar wajahnya kekiri kenana, "Mana?"

"Itu, di depan pintu"

Ah benar, disana adalah Arion. Siapa yang tidak kenal pria tampan itu? Anak pemilik channel swasta ternama di negara mereka ditambah Arion ini super duper dingin, ia jarang sekali berbicara, saat ospek saja ia hanya duduk, diam, dan datang. 3D. Tapi walau begitu, Nazra tak pernah ambil pusing, toh Arion tak ada masalah padanya.

"Iya terus?"

"Kaget aja, dia ke kantin"

Nazra mengernyit bingung, "Terus kenapa? Berarti dia lapar kan?"

"Apalah harga makanan kantin ini dengan saldo ATMnya"

"Sok tahu!"

Azel seakan teringat sesuatu. Ia menepuk jidatnya, "Aku lupa pesan makanan! Kau mau pesan apa?"

"Apa aja deh"

"OK"

Setelah kepergian Azel, Nazra masih memperhatikan Arion. Kasihan, lelaki itu masih berdiri disana. Ia kebingungan melihat kursi sudah penuh, Nazra berano bertaruh bahwa Arion juga lapar saat ini dan malas untuk keluar karena jam kuliah akan dimulai sebentar lagi. Jadilah gadis periang itu....

"Arion! Kemari!"

Meneriakan nama Arion.
Suskes membuat seisi kantin memandangnya kaget.

Yang membuat kaget adalah, Arion melangkah ke arahnya seakan mereka adalah teman lama. Tuhan, sekarang Nazra yang menjadi kikuk, ia merasa malu dan menyesal sekarang.

Arion duduk disampingnya, menatapnya dingin. Tak berselera. "Ada apa?"
Ia bertanya! Nazra menelan ludahnya dengan susah payah.

"Halo, perkenalkan aku Nazra, kau Arion kan? Sedang mencari tempat duduk? Duduk disini saja"

"OK"

Azel yang melihat dari kejahuan berujar "Wtf......"

My Ex Husband [Complete ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang