Bab 13 Javin di Culik

6.7K 463 17
                                    

Sayang aku balik lagi...

Gimana puasanya?

Masih kuat? 😂

Kuylah, bintang dulu 😍


"Lepaskan aku!" Samar-samar Arion mendengar suara teriakan seorang wanita dewasa didepan pintu rumahnya. Ia menyunggingkan senyum licik, lelaki itu sudah tak sabar untuk bertemu dengan mantan istri keduanya. Azel.

Setelah pintu utama dibuka, terlihatlah Neth yang sedang menarik paksa Azel masuk kerumah. Wajah wanita itu memerah karena marah. Ia bertatapan dengan mantan suaminya. Tatapan mereka bertubrukan. Satu sama lain melempar benci.

"Hai jalang" sapa Arion bengis. Ia menyipitkan bola matanya, mengeram kesal. Terakhir ia bertemu dengan Azel, ia melayangkan sebuah tamparan yang keras ketika ia tahu Azel merencanakan perceraian antara dirinya dan Nazra.

"Kenapa repot-repot menyeretku seperti ini sayang? Aku dengan senang hati akan datang padamu" Azel berjalan ke arahannya, mengelus perlahan dada bidang Arion yang tegap. Dengan cepat Arion mengambil tangan wanita tersebut, lalu meremasnya kuat.

"Sialan! Ini sakit!"

Arion melepas remasannya dengan kasar, "Maka dari itu jangan sentuh aku!"

Azel tertawa renyah lalu ia berhenti, "Jangan menyentuhmu? Kita bahkan sudah beberapa kali berhubungan intim!"

Membuang muka Arion berjalan mundur, mereka memang melakukan sex, itu karena Arion membutuhkan nya untuk menyalurkan batinnya, ia lelaki normal. Bagaimana bisa lelaki normal tidak melakukan itu dengan istri sah mereka?

Arion, "Kau tak tahu malu!"

"Aku? Kau yang seharusnya tak tahu malu! Memungut seseorang yang kau buang! Bukankah kau yang berwajah tebal saat ini? Jika aku menjadi Nazra aku bahkan tak sudi untuk mengakui kau mantan suamiku"

Neth mendengarkan dengan seksama, ia merasa Azel hanya sedang menggoda emosi tuannya, Azel tahu Arion akan cepat mengamuk dan kembali menyalahkan dirinya.

"Semuanya karena dirimu!"

"Aku lagi? Kau yang terlalu bodoh dan goyah!"

PLAAAAAK!

"KAU YANG MENGANCAM KU SIALAN!"

"Tuan! Nyonya Azel wanita, sadarlah!"
Neth memang bekerja sebagai mata-mata sekaligus tangan kanan Arion, lelaki sebaya dengannya ini juga bertugas mengimbangi emosi tuannya, menjaga agar Arion tidak terlalu gegabah.

"Tampar aku! Sampai kau puas! Lalu orang-orang akan semakin membencimu!"

"Aku malah akan membunuhmu!"

Azel tak takut dan tak gentar, ia bahkan dengan santai duduk di sofa ruang tamu Arion.

Neth merasakan getaran diatas meja ruang tamu, ponsel Arion berdering. Ia melirik melihat siapa yang menelfon. Hilda. Sekretaris Arion. Neth mendengus, bukannya sudah Bosnya katakan bahwa ia ingin jadwal hari ini dikosongkan?

Panggilan itu berakhir, lalu berdering lagi. Kepala Arion rasanya ingin meledak, ditambah lagi deringan ponselnya.

"Angkat Neth"

"Baik Tuan"

"Ya halo?"

Samar-samar ia mendengar suara wanita lebih dari satu disana. Arion diam, ikut mendengarkan, walau yang ia tangkap hanya bisikan.

"Apa?!" Neth nyaris berteriak, membuat Arion bingung. Lalu samar-samar ia mendengar suara tangis wanita di dalam telfon.

"Ada apa?"

My Ex Husband [Complete ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang