Bab 14 Aku Mencintaimu, Selalu.

7K 477 11
                                    

Puasanya lancar ga sayang?

Nih update.

Bintang dulu kuy, biar akunya semangat.

Kalo kalian komen, aku lebih bahagia 😭😭





Rahang Arion mengeras, ia melirik telfon lalu Yash. Telfon lalu Yash. Begitu terus hingga ia tersadar saat mendengar suara Neth berucap padanya.

"Tuan, silahkan di angkat. Saya sudah mengaktifkan GPS tuan Yash di laptop, lalu kita menemukan titik lokasinya"

Tuhan maha adil begitulah pikiran Yash, Neth benar-benar tangan kanan Arion. Yash memandang Arion, "Kau siap?"

Lelaki tampan itu mengangguk, jantungnya sudah tak karuan, bagaimana jika yang menelfon penculik tersebut lalu mengancam nyawa putranya? Arion dengan cepat menepis pikiran konyol itu semua. Javin akan baik-baik saja! Putranya akan selamat!

"Halo?" Suara Yash.

"PAMAAAAAN YASH!"

Mereka semua mematung. Suara Javin.

"Hey sayang, Javin dimana?" Yash berusaha setenang mungkin bertanya pada keponakannya ini, sedangkan Arion sudah seperti bom yang siap meledak, tangannya mengepal kuat hingga memutih. Neth sedari tadi telah mengotak-ngatik laptop, mencari tahu lokasi Javin saat ini.

"Javin ga tahu deh paman. Javin takut, pamannya membawa Javin ke kamar, lalu ditinggal"

Arion dengan sigap merebut ponsel Yash.

"Javin berarti sendiri?" Suara Arion.

Javin terkesiap, sepertinya ia kenal dengan suara ini, "Paman Arion ya?"

Arion tersenyum, putranya mengenal suara beratnya, "Iya, Javin tahu gak siapa yang bawa Javin?"

"Engga tahu paman, tapi Javin ditinggal ini. Javin kangen mama, Javin takut hiks hiks"

"Tuan sudah saya temukan!" Neth berteriak pelan dengan senang. Lalu ia menunjuk lokasi tersebut pada supir disampingnya, dengan cepat ia menyebarkan juga lokasi itu pada anak buahnya.

Arion bernafas lega, rasanya tenaganya telah terisi 30% dari 10%, "Sebentar lagi paman akan kesana ya?"

"Iya, cepetan ya"

"Iya sayang, jangan di matikan ponselnya. Kalau paman yang membawa Javin datang, tolong di sembunyikan ya ponselnya" Arion berdebar, ia takut-takut kalau penculik itu mendapati anaknya sedang menelfon dirinya.

"Kenapa Paman?"

Arion menjawab tenang walau ia begitu khawatir bukan main, "Lakukan saja, paman akan membelikan Ice Cream"

"Oh OK"

Yash heran, jika penculik itu tidak berada di tempat lalu dimana? Pertama ia pikir jika penculik ini salah satu musuh Arion, lalu meminta uang tebusan. Tetapi kenapa ia biarkan Javin sendiri? Dengan sebuah ponsel pula?

Yash kembali bingung, ketika ia sadar bahwa Javin sendirian, dan dengan enteng bocah itu menelfon nya. Kenapa tidak menelfon mamanya? Yash mengakui bahwa memang hanya ada 4 nomor di ponsel Javin.
Nazra.
Dirinya.
Ibu Arion.
Papa Arion.
Jika ada hubungan dengan Arion, kenapa tidak menelfon salah satu orang tua Arion?

Ini seperti. Terencana.

Yash menatap Arion dengan deruh nafas yang tegang, "Kita harus berhati-hati"

My Ex Husband [Complete ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang