Bab 28 Nikahi Mama Besok ya Pa!

5.2K 313 15
                                    

SURPRISEEEEEEEEEEE



Nah kan kalau kalian banyak komen aku double update HAHAHAHHAHAHAHA

MAKANYA KOMEN TEYUUUUS 😂

Retina hitam kecoklatan itu tampak menelusuri setiap inci kamar barunya, nuansanya dipenuhi gambar Cars, Lightning Mc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Retina hitam kecoklatan itu tampak menelusuri setiap inci kamar barunya, nuansanya dipenuhi gambar Cars, Lightning Mc.Queen menjadi background dinding kamarnya, Javin suka ini. Kamarnya besar sekali, ada toilet juga. Bahkan dikamarnya ada ruangan khusus menyimpan mainan-mainannya. Entah kapan papanya beli mainan itu.

Javin senang, ia sekarang tak perlu takut membeli mainan karena kamarnya sudah besar, ia bahkan merasa aman disini. Ada papa dan mamanya. Oh jadi ini rasanya punya papa mama yang tinggal satu rumah? Pantas saja, teman-temanya begitu antusias ketika menceritakan keluarganya. Sekarang Javin mengerti, ini juga ya rasanya merasa di cintai? Ia merasa hangat.

"Javin? Belum tidur?" Arion bertanya, pria itu masuk ke dalam kamar putranya. Langkah kakinya diperhatikan oleh Javin dengan seksama, ini papanya? Laki-laki yang selalu memanjakannya, selalu mengatakan iya, selalu membelikannya mainan, apakah ia beruntung?

"Papa?" Gemasnya. Bibir kecil itu menyapa Arion. Duh Arion tak tahan.

"Kenapa belum tidur sayang?" Arion berhenti dihadapan putranya, bocah berumur 5 tahun itu menatap papanya diam.

Arion bingung, "Kenapa diem? Ga nyaman? Tempat tidurnya keras? Ruangannya kecil? Kedinginan? Apa kepanasan? Atau Javin mau minum?"

"Ga pa, Ini..ini benar-benar kamar Javin ya? Besar sekali. Javin takut deh tidur sendiri. Biasanya sama mama" cetusnya cemberut, dimana mamanya? Ia tak terbiasa tidur sendiri, apalagi sekarang kamarnya besar.
Disisi lain Arion tersenyum manis, ia duduk disamping kanan anaknya.

"Tidur sama papa aja kalau gitu?"

Putranya tampak berpikir, "Ok, tapi gosok-gosok punggung Javin ya pa, ga bisa tidur kalau ga digosok"

Pantas saja ia gelisah tidak bisa tidur, punggungnya harus di gosok dulu, aduh Arion semakin gemas sampai ia tak bisa membendung tawanya.

"Iya, ayo sini" perintah Arion menepuk-nepuk dadanya.

Javin menurut, ia tidur menghadap dada papanya, dengan tangan besar Arion yang naik turun diatas punggung anaknya yang di lapisi pejamas berbahan sutra.

Baru beberapa elusan putranya sudah memprotes, "Ih jangan cepet-cepet, pelan-pelan dong pa!" Heh! Kecil-kecil saja sudah berani memerintah papanya apalagi besarnya?. Dan memang pada dasarnya Arion bucin, ia malah terkekeh.

"Iya-iya"

"Papa..."

"Hmm.."

"Jangan pergi lagi ya"

My Ex Husband [Complete ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang