Bab 18 Boleh Aku Cium?

6.4K 409 21
                                    

Hey aku kembali lagi, makasih udah 10k dibaca 😍

Jangan lupa klick bintang ya, biar aku semakin bersemangat!

Thanks 😊

Thanks 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 18

"Tinggal bersamaku?"

"?!"

Nazra mengernyit bingung, apa maksud Arion tanpa aba-aba mengajak ia tinggal bersama seakan mereka memiliki ikatan pernikahan? Kurang ajar sekali. Ia memang sudah memaafkan Arion, Nazra sudah ikhlas apa yang telah terjadi beberapa tahun lalu, tetapi bukan berarti Arion dengan semena-mena mengatakan hal ini, maksud Nazra biarkan saja mereka perlahan menjadi teman, bukan langsung otomatis mengajaknya tinggal bersama seperti mereka adalah pasangan suami istri yang sedang berpisah sementara karena bertengkar! Ini sudah kelewatan!

"Akal sehatmu kemana?"

Arion menghela nafas, ia melirik kedalam rumah Nazra, "Aku serius, demi kebaikan kau dan Javin"

"Kami baik-baik saja, tak perlu kau melakukan hal segila itu"

Arion menatapnya, ditolak Nazra ia sudah terbiasa, di katakan brengsek juga sudah makanannya, lalu di katakan gila demi kebaikan mereka berdua, ia tak terima.

"Nyonya, lebih baik kita bicarakan didalam. Tidak baik di lihat tetangga" Ujat Neth memberikan masukan, Neth sedari tadi mendapati beberapa pasang mata yang sesekali melirik mereka, melihat sesosok pria tampan dengan setelan jas lalu didampingi Neth yang berpakaian serba hitam, tetangga mana yang tidak akan julid?

Nazra terlihat berpikir sebentar, tetangganya adalah tetangga normal, wajar mereka akan si bicarakan keesokan harinya apalagi ia adalah seorang janda, Nazra tak punya pilihan, ia harus membuka pintunya untuk Arion dan Neth agar masuk dari pada ia akan mendapatkan julidtan.

"Masuklah"

Arion tersenyum kecil, lelaki itu melangkah masuk. Ia membuka jas abu-abu gelapnya, lalu ia letakan diatas sofa ruang tamu.

"Duduklah, aku akan ke dapur sebentar"

"Tidak perlu membuatkan air, aku hanya perlu jawabanmu"

Nazra memutar sepasang retina kembar itu, "Aku ingin melihat anakku, karena ia merengek diminta buatkan brownis"

Arion merasa dejavu, dulu ketika mereka masih menjadi suami istri, kue favorit nya adalah brownis kukus milik Nazra dengan parutan Keju diatasnya, bahkan ia dulu sempat menyuruh Nazra membuka bisnis brownis. Hatinya merindu, ia rindu kehangatan sebuah rumah, hanya pada Nazra ia dapatkan. Arion sekarang sadar, sebesar apapun rumah yang kau punya, jika kau tak menemukan sebuah kehangatan rumah, berarti rumah itu tak lebih dari sebuah ponsel tanpa baterai. Kosong. Tak berguna.

My Ex Husband [Complete ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang