Bab 4 Mine

9.4K 616 9
                                    

"Tidak adakah kesempatan lagi untukku?" Tanya Arion, lelaki itu menatap Nazra yang terduduk dilantai ruang tamunya. Bahunya naik turun akibat isakkan tangis miliknya. Ingin rasanya Arion memegang bahu itu, mengelus disetiap incinya, memeluk nya dengan hangat agar Nazra tidak lagi menangis.

"Tidak, semuanya sudah terkubur disaat kamu menceriakan aku"

"Aku tidak akan menyerah kalau begitu. Kau akan selamanya menjadi milikku, dari ujung rambut hingga kakimu! Setiap sudut dirimu adalah milikku!"

"Terlambat! Terlambat!" Nazra berteriak dengan lantang sambil menatap Arion marah. Wanita itu bangkit dari duduknya, lanjut ia menghampus air matanya lalu menunjuk Arion yang berdiri hanya semeter darinya.

"Dimana kau dulu?! Dimana! Dimana saat aku menyembahmu untuk kembali?! Kau menolakku!"

Arion membuang muka. Nazra benar saat itu dia diliputi hawa nafsu sesaat. Hatinya tertutupi oleh nikmat dunia, ia buta pada siapa yang tulus padanya.

"Kau mencampakkanku! Kau berselingkuh! Menghamili temanku! Katakan bahwa aku cukup waras untuk menerimamu kembali?!"

"Aku tidak menghamilinya!" Kali ini Arion yang diliputi emosi. Ia tidak suka jika mengingat kehamilan wanita rendahan itu. Yang mengancurkan dirinya.

"Tidak? Kau pandai sekalian bermain dengan kata-kata"

"Jalang itu tidak hamil!"

"Arion?" Ibunya. Disana bersama ayahnya. Pasangan suami istri paruh bayah itu terkejut melihat anak satu-satunya berada dirumah Nazra, setahu mereka Arion tidak tahu kediam mantan istrinya tersebut. Nazra bahkan memutuskan kontak dengan dirinya, jadi bagaimana bisa anaknya menemukan Nazra?

"Ma? Pa?" Arion juga tidak kalah terkejut, ia melihat kedua orang tua kandungnya berdiri kaget dimulut pintu. Retinannya mengedarkan pandangan bingung. Kenapa orang tuanya juga disini?

"Bagaimana kau tau Nazra tinggal disini?" Tanya ayahnya, kemarin-kemarin Arion menanyakan alamat Nazra padannya. Tetapi pemilik bisnis kuliner masakan terkenal itu tidak memberitahu alamat mantan menantu kesayangnnya. Ia hanya tak ingin Nazra merasa sedih dan kembali mengingat kejadian 3 tahun yang lalu, terhitung lama memang tetapi luka siapa yang tahu telah sembuh atau semakin membesar.

"Apapun bisa aku dapatkan Pa! Termasuk Nazra dan Javin!"

"Kau tidak bisa memaksakan orang nak" kali ini ibunya yang bersuara, ia lalu menatap Nazra yang sudah berantakan. Matanya sembab, wajahnya memerah, serta tatapannya sendu. Mungkin wanita cantik itu susah lelah dengan drama ini.

"Aku tidak sidang memaksa ma! Aku mengambil milikku lagi!"

"Arion! Sesuatu yang sudah kau buang ketika kau ambil itu tidak akan sama lagi! Mengertilah!" Ibunya mengertak kesal, anaknnya ini memang keras kepala, tipe suaminya. Apapun yang ia inginkan harus ia dapatkan bagaimanapun caranya.

"Aku tidak perduli!"

Setelah mengatakan itu ia pergi keluar dari rumah tetapi sebelum itu ia menatap Nazra tenang. Seakan ia mengatakan aku akan kembali lagi.

Nazra hanya terdiam, ia sudah pusing. Ia lelah. Ia berharap Arion tidak kembali lagi.

------


Vote ya.

My Ex Husband [Complete ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang