Sebelum ke ending, aku mau ucapin terimakasih banyak buat kalian yg udah kasih vote, komen, save di reading list atau library, bahkan katanya ada yg nungguin aku next. Ga nyangka bisa sampai 45k, aku pikir cuma 10k aja sampai ke bab 30an.
SIAP BUAT CHAPTER TERAKHIR?!
CEKIDOOOOOOOOT
Azel tercengang, Nazra telah berubah. Ia menjadi wanita yang pemberani, "Kau sungguh berani"
"Aku tidak takut padamu, yang ada tanganku tak sabar ingin menjambak rambutmu hingga tak ada satupun rambut disana!"
Seluruh orang pada ruangan tersebut kaget, Nazra bukanlah Nazra kemarin, ia benar-benar ingin balas dendam. Ia bahkan sekarang lawan yang tangguh untuk Azel sekalipun.
Entah dengan apa, gerakkan Azel begitu cepat ke arah Javin, tetapi Arion lebih cepat hingga...
"AAAAAA.....!"
"ARION!/TUAN!"
Arion tertusuk tepat di ginjalnya untuk menyelamatkan Javin, mereka runtuh. Javin jatuh pada pelukan papanya.
"Sialan! Kemari!" Nazra menuju Azel, dengan cepat wanita itu menampar Azel lalu menjambaknya dengan sekuat tenaga, ia benar-benar ingin mencincang Azel.
"Biarkan aku mencincangmu lalu kuberikan pada anjing-anjing liar!"
Sedangkan objek yang di siksa hanya tertawa puas, melihat darah menyeruak keluar pada kemaja putih Arion.
"Nyonya! Berhenti! Tuan Arion Nyonya! Tuan!" Hilda berteriak histeris, ia dengan sigap langaung menelfon Ambulan lalu dengan waktu yang tepat para polisi datang langsung meringkup Rizt dan Azel.
Nazra menatap sendu Arion yang nyaris memejamkan mata coklat terangnya, 1 bulan lagi mereka akan menikah, di pantai bersama mawar putih. Dan Arion terbaring tak berdaya, "Arion hey, sadarlah. Tatap mataku" pinta Nazra sedih, ia menyentuh wajah mantan suaminya itu, masih terekam jelas ketika ia mengingat wajah kegirangan Arion saat ia ingin setuju untuk rujuk, atau bagaimana ketika Arion sangat antusias ketika Nazra tinggal lagi bersamanya.
"Papa, bangun! Papa jangan begini hiks...hiks..."
Arion tersenyum lemah, tenaganya sudah habis. Sakit sekali dibagian perut bawahnya, sangat pedih dan panas. Matanya melirik samping pada photo yang jatuh dari meja kerjanya, lalu ia mengambil perlahan, senyum Arion tak pudar, "Percayalah, aku mencintaimu selalu"
Kenangan dimana pria itu sendirian memperjuangan keluarganya kembali membuat Nazra menangis, ketika ia menyumpah serapah Arion, atau ketika ia melarang Arion bertemu pada anaknya, tetapi pria itu tetap semangat untuk memperbaiki semuanya, walau sepenuhnya bukan kesalahan Arion.
"Iya aku tahu, bertahanlah. Kita akan segera menikah bukan?"
Arion memandang wajah Nazra dengan tersenyum, walau ia merasakan sakit. Ia masih bisa tersenyum kepada orang yang ia cintai dari dulu, cintanya tak pernah pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband [Complete ✔]
Teen FictionApril 2020-Juli 2020 COMPLETE Initinya ini menceritakan sebuah obsesi. Bukan dari mantan suami, bukan pula dari sang istri. Ada seorang wanita yang terobsesi pada 1 laki-laki. Ia rela menghancurkan pernikahan sahabatnya sendiri. Bertahun-tahun laman...