Helo selamat dataaaaang 😍
Vote dulu ya sebelum membaca agar aku semakin semangat ngetiknya ❤
Mereka terdiam bersamaan. Hanya deruh nafas yang terdengar serta suara jam dinding yang berdetak di dinding warna putih gading rumah Nazra. Arion melangkah maju ke arah Nazra yang menatapnya nyalang.
Lelaki ini ingin rasanya memegang wajah mantan istrinya itu, membelai sebagaimana mestinya mereka dahulu. Dulu sebelum tidur Arion akan membelai wajah Nazra lalu mencium keningnya dan Nazra membalas dengan memeluk dirinya. Pasangan suami istri yang hangat.
"Jangan mendekat!" Seru Nazra cepat saat ia melihat langkah kaki lelaki itu semakin mendekat. Nafasnya memburu, percikan api kebencian padanya membara seakan susah di padamkan.
"Ku mohon beri aku kesempatan" Arion memohon, untuk pertama kalinya ia lakukan ini. Dihadapan wanita yang ia buang. Wanita yang ia kira berselingkuh. Wanita yang pernah memohon di kakinya untuk tidak berpisah dengannya. Ia menyesal.
"Tidak. Hatiku sudah hancur Arion. Tolong jangan kembali" Hilang sudah kendali wanita itu. Ia menangis. Lukanya terbuka lagi, ia belum sembuh, kecewanya masih disana ditempat yang sama. Nazra terududuk, kakinya lemas. Ia sudah tidak sanggup. Ingatnya kembali pada masa lalu yang menyakitkan.
Flashback on
Nazra berjalan takut-takut dirumah minimalis dihadapannya. Ia memegang perutnya yang datar. Ia hamil. 3 minggu. Nazra mengambil nafas sebentar, ia berdoa didalam hati agar Azel melepaskan suaminya, setidaknya sampai anaknya lahir. Ia butuh seseorang mendampingi hari-harinya mengandung. Apalagi Arion sangat berharap ia hamil. Nazra menghapus air matanya, ia menggantikannya dengan senyuman, Arion akan senang saat tahu ia hamil, inikan yang ia mau?
"Nazra sedang apa disini?" Tegur seseorang di belakangnya.
Suaminya. Arion. Bersama temannya. Azel.
Sedang bergandengan tangan. Hatinya.. Sudah bukanlah lagi hancur melainkan lenyap seperti partikel debu yang di jemput oleh angin.
Tangan mereka saling bertautan, memegang erat satu sama lain.
Seharunya itu adalah dia bukan temannya. Seharusnya Arion dan Nazra bukan Arion dan Azel.
Sejurus kemudian Nazra menatap suaminya dalam."Arion, ayo kembali ke rumah" pujuk Nazra pada suaminya. Arion sudah 1 minggu ini tidak pulang ke rumah sejak ia mengatakan ingin menikah lagi. Ia rindu pada suaminya.
Arion menatapnya datar "Untuk apa?"
"Bukannya itu rumah kita?"
"Tidak lagi, aku sudah mengurus perceraian kita"
Petir menyambar hati Nazra, lidahnya keluh, pendengarannya terasa tuli, tatapan matanya kosong, hingga suara perempuan terdengar di membran tepani nya.
"Tidakkah kau dengar?! Sudah sana pergi" hardik Azel kemudian mengeratkan pelukan pada Arion. Perempuan mana akan kuat diperlakukan seperti ini? Suami diambil teman sendiri, dan teman sendiri menusuknya tanpa ampun.
"Ku mohon Azel, berikan Arion padaku" Nazra berlutut. Ia berlutut dihadapan mereka berdua. Hanya satu keinginannya, ia ingin anaknya dapat memiliki orang tua yang lengkap saat lahir. Hanya itu. Jika ia sudah lahir, ia berjanji akan melepaskan dan mengikhlaskan Arion.
"Arion, tolong jangan lakukan ini padaku. Aku mencintaimu"
"Wanita mandul seperti mu tidak akan bisa membahagiakan Arion! Ia butuh penerus! Dan aku bisa memberikannya pada Arion!"
Nazra mengernyit bingung "Apa maksudmu?"
"Aku hamil"
"Kau apa?"
"Hamil, aku hamil!" Setelah ia memekik mengatakan itu Azel menendang tubuh Nazra hingga ia terduduk. Arion yang melihat itu merasakan tidak rela, ia ingin mengangkat tubuh istrinya tetapi dengan cepat Azel memegang bahunya untuk masuk kerumah.
Nazra menangis. Ia memegang dadanya yang sakit, bahkan ia sulit untuk bernafas, memegang perutnya yang datar, ia beranjak pergi. Rembulan menatapnya sedih, ia menutupi diri dengan awan-awan agar ia tak mendengar isak tangis Nazra.
Flashback off.
"Maaf" Ujar Arion. Ia juga menyesal. Ia bahkan pernah menghancurkan seisi ruang kerjanya saat ia tahu bahwa Javin adalah darah dagingnya. Anak yang ia buang, anak yang ia katakan hasil hubungan gelap Nazra.
"Ku mohon" pintanya sekali lagi. Nazra hanyut dalam isak tangisnya. Ia tersedu-sedu. Sambil mengatur nafas ia berkata "Pergilah, kau hanya orang asing sekarang.
Vote 👻
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband [Complete ✔]
Teen FictionApril 2020-Juli 2020 COMPLETE Initinya ini menceritakan sebuah obsesi. Bukan dari mantan suami, bukan pula dari sang istri. Ada seorang wanita yang terobsesi pada 1 laki-laki. Ia rela menghancurkan pernikahan sahabatnya sendiri. Bertahun-tahun laman...