Spesial banget buat yang pernah jadi anak Broken Home
SPESIAL KU DEDIKASIKAN KEPADA KALIAN YANG BERTAHAN MENJADI ANAK BROKEN HOME YANG KUAT!
KALIAN HEBAT!
Menarik nafas perlahan, Nazra menatap sekeliling. Ia tersenyum miris, dulu ia tinggal dirumah besar ini, tempat favoritnya adalah gazebo belakang, karena disana ada taman kecil lengkap dengan jembatan buatan. Nazra suka tempat itu. Peralatan rumah itu masih sama, warnanya juga tak ada yang berubah.
Ia lah yang memiliki ide warna putih gading untuk rumah ini, tentu saja Arion tanpa berfikir mengiyakan nya. Kursi jati mahal pun jadi kesukaan Nazra, ia tak suka sofa. Dipojokan juga ada pot besar, ah Nazra ingat pot itu ia beli rebutan dengan ibu rumah tangga lain karena sedang diskon setengah harga. Nazra terkekeh saat mengingat betapa Arion khawatir saat itu, istrinya pulang ke rumah melapor bahwa ia beradu mulut dengan ibu-ibu untuk mendapatkan pot, alhasil Arion membayar tanpa diskon.
Kenangan begitu indah, inilah alasannya untuk tidak kembali kesini. Mengingat rumah tangganya di rampas oleh sahabatnya sendiri, dan mengharuskan ia terlunta-lunta keluar dari rumah. Beruntung orang tua Arion dengan sigap menampung mantan menantunya itu hingga Nazra mendapatkan pekerjaan.
Pandangan Nazra jatuh pada Javin, putranya sudah besar. Ia wajib tahu siapa papa kandungnya. Tetapi rasanya tidaklah mudah, Nazra takut jika Javin tahu cerita sebenarnya, apakah ia akan menerima Arion atau tidak?
Jujur, ia sudah melupakan apa yang terjadi walau masih sedikit sakit. Ia bukanlah protagonis di drama TV yang kerjaannya menangis lalu langsung memaafkan seolah-olah apapun terjadi ia ikhlas, benar ia menangis, tetapi untuk langsung memaafkan rasanya tak mudah, dendamnya terpatri didadanya menusuknya dengan belati, Nazra berdiri diatas duri yang ditanam sahabatnya, pedih.
Sekarang ia tahu, terlalu percaya pada orang lain bahkan pada sahabatmu juga kau akan dikhianati, terasa seperti lelucon ketika kau mencoba menjadi orang baik dan dibalas dengan pisau yang mengiris inti hatimu. Piluh
Javin tak henti-hentinya memutar kepalanya kekiri kenan, bocah itu cukup heran, paman Arion kerja apa sih? Kenapa kaya sekali?
"Nyonya, saya panggilkan Tuan Arion" cetus salah satu pelayan Arion, wanita itu terlihat berumur 30an. Senyumannya tulus, ia bahagia nyonya lamanya sudah kembali. Bersyukur karena Nyonya Azel tidak lagi tinggal disini, Azel sangat cuek dan sombong, berbeda dengan Nazra yang menganggap mereka sebagai teman bukan pelayan.
Nazra menggeleng dan berucap, "Ah tidak perlu, aku akan naik keatas, kamarnya masih diatas kan?"
Kamar mereka.
Pelayan itu menggeleng pelan, "Tidak Nyonya, Tuan pindah ke lantai 1, kamar tamu dulu. Semenjak berpisah dengan Nyonya, Tuan menutup kamar utama"
Nazra mengernyit bingung, "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband [Complete ✔]
Teen FictionApril 2020-Juli 2020 COMPLETE Initinya ini menceritakan sebuah obsesi. Bukan dari mantan suami, bukan pula dari sang istri. Ada seorang wanita yang terobsesi pada 1 laki-laki. Ia rela menghancurkan pernikahan sahabatnya sendiri. Bertahun-tahun laman...