24. Berita LDR

839 55 3
                                    

Pemandangan bangun tidur kali ini, Pak Johnny meringkuk menghadap gue. Iseng-iseng, gue mengambil gawai dan memotret dirinya yang masih terlelap.

 Iseng-iseng, gue mengambil gawai dan memotret dirinya yang masih terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silau, Avin," keluhnya saat gue mengambil gambarnya digawai. Gue lupa mematikan flash kamera.

Semalam, ia mengeluh perutnya mual. Sudah gue tawarkan untuk kerokan, takut masuk masuk angin, tetapi ia menolak.

Gue kasihan sama Pak Johnny yang masih lemas. Meski begitu, dia memilih menanggalkan atasannya saat tidur. Gue sudah ngoceh takut tambah parah gata-gara ac, tapi dia ngeyel.

"Udah mendingan?" tanya gue sambil menyugar rambutnya ke belakang.

Dia merapatkan pelukannya. Gue yakin matahari sudah senyum cerah di luar sana. Gara-gara tirai jendela belum dibuka jadi kamar masih temaram.

"Mau buka jendela, biar ganti udara."

"Lima menit."

Gue dipenjara oleh tubuhnya. Mode manja dimulai. Tangan gue membenarkan selimut untuk menutupi tubuh Pak Johnny.

Bunyi cacing demo dari perut Pak Johnny terdengar jelas. Gue sedikit mendangak untuk melihat jelas wajah bantalnya. "Mau sarapan apa?" Kami sama-sama tertawa kecil.

"Ikan bakar, seafood, sama lalapan. Oh iya, kayanya kalau makan seafood dikasih jagung manis enak deh."

"Delivery?"

Dia menggeleng.

"Makan di luar, sekalian jalan-jalan bentar."

"Terus mau sarapannya apa?"

"Sarapannya kamu."

Gue mendengus kesal, badan sakit tetap saja otaknya mesum. Baru bangun tidur sudah gombal, bikin jantung enggak normal saja.

"Saya bikinin sandwich sama susu mau?"

"Sandwich sama teh hangat aja."

"Ya sudah, saya mau turun."

Dia melepaskan gue, mungkin kali ini dia beneran lapar karena dari kemarin perutnya kosong. Setelah morning kiss gue turun dan membuatkan sarapan untuknya.

Sandwich dan telor ceplok tak lupa teh hangat pesanannya. Tepat saat gue selesai menyiapkan sarapan, dia sudah turun dengan pakaian rumahan yang menambah kharismanya. Sekalipun Pak Johnny telanjang, dia akan tetap ganteng.

"Obatnya diminum sebelum makan." Gue mengambil obat kemarin.

"Udah sembuh. Enggak perlu minum obat lagi."

"Nanti mual lagi."

"Enggak sayang." Gue menyerah.

Rencana hari ini adalah jalan-jalan sebentar, tepatnya makan di luar sebentar sebelum Pak Johnny bertugas.

Our Merriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang