05.

2K 247 8
                                    

Memilih menemani Colin yang menangis daripada harus berkumpul di Great Hell untuk melihat mereka yang berniat memasukan nama ke piala api.

Aphrodite dengan setia mendengar kelu kesah Colin. Kebayakan pemuda tiga belas tahun itu menyesali foto-foto Aphrodite yang hilang karena kamera nya rusak dan beberapa foto langit serta foto dirinya bersama Victor Krum yang dia ambil tadi malam.

"Kamera mu bisah di perbaik, Colin." Kata Aphrodite.

Colin mendongak, menoleh pada Aphrodite, menatap nya berbinar, "Benarkah?"

Aphrodite mengangguk samar, "Dengan sihir----" Kata nya. Colin hampir melompat senang sebelum akhirnya Aphrodite mengatakan sesuatu yang menyakitkan untuk nya, "Tapi setelah aku lihat lagi, kamera itu sudah rusak parah dan pantas masuk tempat sampah. Sulit, dan tidak bisah."

"Tapi foto-foto di----"

"Kau tinggal memotrek lagi, ck."

"Tapi tetap saja, Dite." Colin mengehela nafas lelah, dia mulai pasra, "Sudah lah, nanti aku coba sendiri." Katanya.

*****

Semua orang berkumpul dan menunggu tidak sabar di great hell. Suara mereka mereda saat Dumbledore bangkit dari duduk.

"Malam hari ini kita kedatangan tamu spesial-----" Katanya mengundang rengitan mereka, "Mereka akan ambil bagian dalam penyerahan hadia untuk juara turnamen tahun ini-----dan ini lah mereka Mr dan Mrs. Paseidon."

Pintu aula terbuka lebar, sepasang suami istri masuk saling bergandengan dengan pakaian elegan dan senyum menawan, membuat seisi aula berteriak heboh. Tuan dan Nyonya Paseidon mengenakan Stellan hitam, Ares dengan jas mewah dan Athena dengan gaun indahnya.

Dalam kehebohan mereka, hanya satu orang yang menatap datar dan menahan diri untuk tidak bangkit dan pergi dari sana. Benar, dia Aphrodite. Entah bagaimana ceritanya kedua orang tua gadis ini bisah ada di sini dan mengambil bagian dalam Turnamen.

"Kau liat, Dite. Mereka sangat rupawan persis seperti mu." Kata Colin heboh, detik berikutnya pemuda itu merengut heran dan menatap Aphrodite, Ares dan Athena bergantian, "Kau mirip sekali dengan Mr dan Mrs Paseidon, Dite."

Aphrodite mengabaikan Colin. Ternyata bukan hanya Colin yang menyadari kemiripan ketiganya, Harry dan kedua sahabatnya, dan perlahan satu aula pun mulai tersadar.

Anak-anak Slytherin yang tadi mencari masalah dengan gadis itu mulai memutar kembali omongan Aphrodite di koridor. Pansy menggeleng kuat kepala nya, menyakinkan dirinya bahwa semua yang dia pikir itu salah.

"Berhenti menatap ku, Wesley. Atau ku cungkil mata mu!"

Ron buru-buru mengalihkan tatapan ke depan, diam-diam bergumam tidak jelas.

"Kenapa selalu aku? Padahal bukan hanya aku yang menatap nya." kesal Ron, Harry dah Hermione tertawa.

Sedangkan dari meja para Proffesor, Ares menggeleng kepala melihat tingkah putri nya. Tidak lama, Dumbledore mempersilahkan dirinya dan Athena untuk maju ke depan dan menyampaikan sepata dua kata.

"Selamat malam semuanya----" Sapa Ares, semua menjawab 'malam'. Ares tersenyum begitu tampan membuat semua orang terkagum, "Aku dan istri ku, Athena. Berdiri disini, dihadapakan kalian semua untuk mengucap terima kasih atas sambutan kalian. Dan aku juga ingin berpesan bagi siapa pun nanti di antara kalian yang terpilih, bermain lah dengan bijak dan jujur. Dan yang terpeting adalah jaga keselamatan kalian. Itu saja. "

Tepuk tangan dan sorak menggema di dalam aula. Ada beberapa orang yang bersiul. Memberi pujian kepada keduanya.

Dari mejanya, Aphrodite menahan untuk tidak memutar bola mata, dia pastikan tingkat Kepercayaan Ares akan naik drastis. Kedua orang tua nya menatap dirinya, Aphrodite menatap sebentar lalu memutuskan sepihak.

APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang