Aphorodite menatap kosong pemandangan dari balik jendela kamarnya, sudah dua minggu dia mengurung diri semenjak di ijinkan untuk pulang sementara waktu.
suasana kamarnya lebih suram dan gelap, didalam sana benar-benar dingin. Athena dan Ares tiada hentil membujuk putri semata wayang mereka,tapi sampai hari ini Aphrodite tidak merespon apapun. Bahkan dia memberi mantra pada pintu kamarnya agar tidak ada yang bisa masuk, dia juga jarang makan dan hal itu semakin membuat rasa khawatir kedua orang tuanya meningkat.
Bayangan-bayangan mimpi yang memutar ulang kejadian lima tahun silam terus menghantui Aphrodite, dia hampir saja melempar dirinya sendiri dari balkon kamarnya jika tidak mengingat orang tuanya. Dia tidak suka dengan situasi ini, dia merindukan masa tenangnya, dia merindukan perpustakan, Colin dan Hogwarts.
Damian di tugaskan untuk menjaga Aphrodite, tapi kemarin gadis itu menyerangnya karena memaksa masuk ke kamar dan mengakibatkan tulang punggungnya remuk. Damian tidak berbohong tentang keahlian Aphrodite dalam mengendalikan matra sangatlah hebat. Untung saja Rose dapat mengobati Damian, mengingat bibi Aphrodite itu mahir dalam pengobatan.
Athena baru saja turun ke lantai satu dengan menenteng piring makanan yang sama sekali tidak di sentu Aphrodite. Dia menatap nanar piring makan itu, perasaan takut mulai menghatuinya, banyak pikiran jahat yang menghampiri isi kepalanya, dan salah satunya bagaimana jika putrinya hilang kendali dan memutuskan untuk bunuh diri. Athena menggeleng cepat, membuang semua pikiran-pikiran itu. Putrinya akan baik-baik saja, Aphodite bukan gadis lemah, dia kuat. Athena berusaha menguatkan dirinya dan membiarkan pikiran positif masuk ke kepalanya.
"Dia tidak makan lagi?."
Athena menoleh, melihat Ares berjalan mendekatinya."Seperti yang kau lihat." Athena menunjuk piring yang masih penuh itu dengan matanya. "Aku tidak bisah membiarkan putri kita seperti ini terus, Ares."
"Dia akan baik-baik saja, Athena." Kata Ares berusaha menenangi istrinya.
"Aphrodite tidak makan dari kemarin,dan itu tidak bisah di katakan baik-baik saja." Atheha berlalu dari sana, tiba-tiba dia merasa kesal dengan Ares.
Ares menghela nafas , dia masuk ke dapur mengambil makanan baru untuk dia bawah ke putrinya. Meskupun dia tau, Aphrodite akan mengabaikan nya.
Tok Tok Tok....
Ares mengetuk pintu kamar, sebelah tanganya memegang piring makanan.
"Sweetheaet, boleh daddy masuk?" menurut Ares itu adalah pertanyan bodoh yang sudah dia tau jawabnya. "Daddy membawa makan kesukaan mu-----" Kata Ares, "Ini adalah makanan muggle buatan mum, dan-----hmmmm lejat. Aku takut jika kau tidak segerah makan Damian akan menghabiskan semuanya, kau tidak ingin itu terjadikan?."
Damian yang tengah duduk membaca koran menoleh dan menatap Ares yang menjadikanya kambing hitam untuk memancing Aphrodite. Ares hanya mengedipkan sebelah matanya sebagai balasan.
Lima belas menit dia berdiri di depan pintu dan Aphrodite tidak memberi jawaban sama sekali, karena tidak ingin mengusik purinya lagi, Ares berlalu dari sana. Bergabung bersama Damian sembari menyantap makanan yang di tolak putrinya.
*****
Harry masih belum mengerti sepenuhnya dengan apa yang Aphrodite alami. Dia beberapa kali mencoba bertanya pada Colin, satu-satunya orang yang dapat memberi taunya dan tau kejadian malam itu di ruangan kepala sekolah. Tapi, setiap kali dia bertanya, Colin hanya menggeleng sebagai jawaban dan sesekali menghindari Harry. Seperti sekarang, Harry kembali kehilangan jejak Colin yang kabur darinya. Padahal mereka satu asrama dan sekamar, tapi rasanya Harry tidak bisah menemukan Colin dimanapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
AléatoireREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...