14.

1.5K 215 5
                                    

Sore hari yang cerah, di selimuti angin kecil menambah kesan damai dan tenang. Tapi tidak bagi gadis yang tengah duduk di bawah pohon, sudah dua minggu tidurnya tidak pernah nyenyak, dia akan terbangun pada tengah malam dan setelahnya terjaga sampai pagi. Mimpi buruk itu, entah mengapa belakangan ini terus mendatanginya.

Dia juga lebih banyak melamun dan membolos kelas, menghindar bertemu banyak orang dan jarang berada di perpustakaan. Sampai membuat Irma Pince, kepala perpustakaan bertanya-tanya.

"Dite-----aku mencari mu kemana-mana."

Suara Colin menyadarkan Aphrodite dari lamunan, dia menetralkan raut wajahnya seperti biasa, lalu menatap Colin yang sudah duduk di hadapannya.

"Ada apa?" Tanya Aphrodite.

"Ada apa?" Colin mengulang, "Aku mencari mu hampir di seluruh penjuru kastil."

"Begitu yang aku lakukan saat kau menghilang." Aphrodite melihat tangan di depan dada, "Anggap saja balasan."

Colin mendengus kesal, "Jujur saja pada ku, kau ini kenapa sebenarnya?." Colin bertanya, "Sudah dua minggu ini kau sering melamun, jarang makan, tidak ke perpustakaan dan menghindar dari ku---oh bukan hanya dari ku, tapi dari semua orang!"

"Tidak ada apa-apa. Hanya ingin saja."

"Oh---ayolah Dite, kau yang seperti itu aku yang merasa khawatir." Colin hampir menjabak rambut nya, merasa frustasi.

"Kau khawatir pada ku?" Pertanyaan Aphrodite membuat Colin rasanya ingin melempar dia ke danau.

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja, Dite. Demi Jenggot merlin." Kata Colin dramatis.

Aphrodite terkekeh menyebalkan, membuat kekesalan Colin naik drastis.

"Jangan tertawa, kau ini sungguh menyebalkan." Colin merajuk dan membaringkan diri di sebelah Aphrodite, menutup matanya sembari bergumam memarahi Aphrodite.

Mereka terdiam cukup lama. Colin berharap Aphrodite akan membujuknya, tapi dia lupa bahwa gadis ini tidak akan pernah melakukan hal konyol itu, jadi dia putuskan untuk mendiami Aphrodite selama mungkin.

"Colin, aku ingin bertanya." Ujar Aphrodite tiba-tiba.

"Apa?" Jawab Colin, membuat nada suaranya seketus mungkin.

"Bagaimana jika aku mati dalam Turnamen terakhir?"

Colin sontak memposisikan dirinya duduk dan melototi Aphrodite. "Pertanyaan gila----" Serkas Colin, "Apa-apan kau ini, Dite?. Kenapa bertanya seperti itu?!"

"Aku merasa seperti akan terbunuh---" Katanya, "Colin, apa kau tidak merasa curiga dengan nama ku yang tiba-tiba ada di piala api, seseorang sedang merencanakan hal jahat pada ku." Jelas nya.

Colin terdiam sebentar, memikirkan perkataan Aphrodite. "Tetap saja, apapun yang terjadi kau harus selamat----" Colin menegaskan, "Dite berjanjilah pada ku kau tidak akan mengatakan hal ini lagi. Aku tidak suka."

Pada akhirnya Aphrodite hanya mengangguk sebagai jawaban.

*****

Harry baru saja masuk kedalam ruang kebutuhan, di sana hanya ada Damian dan Colin. Sudah sebulan lebih Aphrodite jarang berlatih bersama mereka, dan keberadaan gadis itu jarang Harry temui.

"Kali ini dia tidak ikut juga?." Tanya Harry pada kedua pemuda di sana.

"Katanya malas." Jawab Colin mengarang.

Harry menatap Colin, "Kau bertemu denganya hari ini?"

Colin mengangguk, "Yah----setelah aku mencari nya di seluruh penghujung kastil."

APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang