08.

1.8K 235 12
                                    

Semua perserta Turnamen berkumpul di dalam tenda. Kelima orang di sana dapat mendengar suara riuh para penonton di tribun. Aphrodite duduk dengan tenang di tempatnya, dia memperhatikan sekitar, wajah-wajah perserta lain terlihat tegang dan cemas. Terutama Harry, wajah pemuda itu lebih pucat dari yang lain.

Kelimanya sudah memilih naga yang akan mereka lawan. Memang, semuanya terlihat sama saja. Tetapi, naga yang akan dilawan Harry dan Aphrodite terbilang sangat ganas dan liar. Hal itu juga yang membuat Harry semakin takut dan tidak bisah tenang. Dia terus mondar mandir membuat Aphrodite sakit mata.

Selama seminggu ini Harry belajar dan berlatih bersama Aphrodite dan Damian. Walau pun Damian yang lebih sering melatih Harry atas permintaan Aphrodite yang terdengar seperti perintah mutlak. Karena hal itu, kedua pemuda itu menjadi sedikit dekat, ingat hanya sedikit. Sedangkan bersama Aphrodite, masih sama, gadis itu hampir tidak pernah berbicara dengan Harry. Untung nya ada Colin, dia yang sering mengajak Harry berbicara, dan itu membuat Harry tidak begitu merasa gugup berada di sekitar gadis itu.

"Bisah kah kau diam dan duduk tenang, Potter?!" Kata Aphrodite akhirnya, "Aku pusing melihat kau terus mondar mandir!"

Harry menurut dan duduk di sebelah Aphrodite, memastikan jarak kedua nya tidak terlalu dekat. Dia tidak mau membuat gadis di sebelahnya marah.

"Potter---" Harry menoleh, terlonjak kaget, dan hampir jatuh ke belakang kala Aphrodite melempar sebuah botol ke arah nya, untung dia bisah menangkap. "Minum itu, kau akan merasa lebih baik!" melihat wajah kebingunga Harry, Aphrodite tidak bisah menahan untuk tidak menatap jengkel pada nya, "Itu obat muggle, bodoh!"

Harry membaca tulisan di botol berisi obat, 'Obat penenang'. Harry memang sangat membutuhkan obat ini sekarang, dia ingin bertanya dari mana Aphrodite mendapatkan obat ini, tapi di urung saat gadis itu kembali menatap nya tajam.

"Terimakasih, Aphrodite." Kata Harry akhirnya. Aphrodite hanya mengangguk cuek tanpa menatap Harry.

Di tribun penonton tidak ada kata lelah bagi mereka untuk menyoraki dan memberi semangat kepada juara mereka masing-masing.

Kedatangan keluarga Paseidon dan Atalanta menarik seluruh antesi mereka ke arah tribun yang agak lebih tinggi, bahkan disana juga ada keluarga Malfoy. Beberapa orang mulai bertanya-tanya hal apa yang membuat kedua keluarga besar Penyihir yang paling di agungi datang ke turnamen ini.  Beberapa juga tidak begitu peduli, dan fokus pada tujuan mereka.

Pansy tidak bisah mengalihkan tatapan nya dari keluarga besar Paseidon dan Atalanta. Dia sudah mendapatkan balasan surat dari kakek nya, awalnya Pansy begitu percaya diri menceritakan tentang Aphrodite bahkan sampai menghina dan menjelekan gadis itu, dia begitu yakin kakek nya akan memberi Aphrodite pelajaran. Ternyata dugaan nya salah, kakek nya malah memarahi dia habis-habisan dan menyuruh Pansy segera minta maaf pada Aphrodite. Tetapi kakek nya tidak memberi tau alasan kenapa dia harus meminta maaf kepada Aphrodite. Tapi ketika Pansy mengingat lagi apa yang Aphrodite katakan padanya dia menaru rasa curiga, dan hari ini ketika dia melihat hampir seluruh keluarga besar Paseidon dan Atalanta hadir, dia tidak bisah menyangkal apa yang dia curiga selama ini. Bahwa Aphrodite pasti memiliki hubungan dengan kedua keluar besar itu.

"Athena tenaga lah sedikit, keponakan ku pasti baik-baik saja." Rosé Atalanta, sepupu dari Athena sedari tadi pusing sendiri mendengar kekhawatiran kakak nya.

"Yang Rosé katakan benar, Aphrodite itu jago dalam hal mantra, dia hebat. Jadi kau tidak perlu terlalu khawatir." Kata Danala Paseidon, keponakan Ares.

"Ck, kalian berdua mana mengerti perasaan bibi sekarang." Alex Paseidon, sepupu Aphrodite, anak dari Leo Paseidon, adik kedua Ares. Pemuda tuju belas tahun itu menatap kesal pada Rosé dan Danala.

APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang