"COLIN KENAPA LAMA SEKALI?."
"SABAR, AKU SEDANG MENGACA."
"YAH TUHAN COLIN CEPAT!."
"YAH TUHAN SABARRRR."
Aphrodite menutup rapat-rapat telinganya, suara dua laki-laki di lantai dua benar-benar menganggu.
"Kenapa mereka berisik sekali?!." Kesal gadis ini.
Athena dan Damian hanya bisa menggeleng kepala melihat suasana rumah yang rusuh pagi ini. Biasanya memang rusu, tapi sekarang lebih rusu lagi. Dan pelakunya adalah Ares dan Colin.
Hari ini keluarga Paseidon berniat mengunjung keluarga Colin di dunia muggle, karena besok anak-anak harus kembali ke sekolah dan Colin tidak sempat pulang ke rumahnya.
BRAKK
"Astaga jantung ku." Kaget Colin mendengar suara dobrakan pintu yang cukup keras.
Dia menoleh dan melihat Ares yang berdiri sembari bercakar pinggang tidak lupa dengan wajah sok sangarnya menatap Colin tejam.
"Kau ini pria, kenapa bersolek seperti seorang gadis?!." Kata Ares, melangkah mendekat ke arah Colin yang masih sibuk merapikan rambutnya.
"Daddy Ares pun sama. Jadi berhenti menganggu ku. Keluar sana." Usir Colin.
Ares melotot kecil, lalu menyipitkan mata. "Dasar anak kecil. Cepat keluar sekarang!."
Colin berdecak kecil, menyimpan sisir di meja rias lalu keluar kamar sembari mendumel, meninggalkan Ares yang masih mendumel juga.
Kedua laki-laki ini tiba di lantai satu, masih dengan keributan kecil mereka mendekat ke sofa dimana ketiga orang lainya berada. Colin berlari kecil di sebelah Aphrodite, tersenyum lebar saat gadis itu menatapnya datar.
"Sudah siap?." Tanya Athen. Keduanya mengangguk. "Ayo berangkat." Mereka berlima saling bergandengan tangan, dan menghilang dari sana.
Tidak lama mereka sampai di depan rumah megah bergaya klasik. Ares mendorong kecil punggung Colin, menyuruh dirinya memimpin jalan.
Athena menatap sekitar rumah besar itu, dia merasa tidak asing dengan tempat ini. Dia merasa seperti pernah berkunjung ke sini. Matanya melotot saat sudah ingat dan menatap Colin ragu.
"Apa jangan-jangan---"
"Ada apa mum?."
Athena menoleh ke arah putrinya. Dia menggeleng dan tersenyum kecil. Aphrodite hanya mengangguk samar.
"Kau sering ke sinikan, Dite?." Tanya Damian.
"Yah, sering sekali."
"Tapi aku merasa tidak asing dengan tempat ini." Celetuk Ares, membuat Athena langsung menoleh ke arah nya.
Mereka tiba di depan pintu utama, tanpa mengetuk pintu, Colin si boca Kematian yang dijuluki Ares langsung masuk dan berteriak.
"FATHER---MOTHER AKU PULANG."
Keempat orang di belakangnya sedikit kaget mendengar teriakan Colin. Pemuda kecil itu tidak peduli dan asik berteriak seperti orang hutan, sampai akhirnya Ares menyumbat mulutnya itu dengan sapu tangan.
"Kau ini tidak sopan sekali." Marah Ares.
"Ck, untung sapu tangan ini bersih." Protes Colin.
Tidak lama dari itu munculah sepasang suami istri, mereka sedikit berlari karena mendengar teriakan membahana Colin.
"COLIN?!." Teriak seorang laki-laki yang tidak kalah besarnya.
"FATHER?"
"DAVE?"
"ARES?"
"RILLA?"
"ATHENA?"
"ARESSSSSSSSSSS"
"DAVEEEEEEEE"
Dave, ayah Colin tidak jadi berlari ke arah anaknya, dia langsung mendekap Ares. Begitupun dengan Athena dan Rilla, ibu dari Colin. Keadaan ini membuat ketiga remaja disana bingung. Apalagi suara tangisan bercampur teriak mereka menggema didalam sini.
"SUDAH KU DUGA INI RUMAH MU DASAR KAU."
"ARES KAU TEGAH SEKALI TIDAK PERNAH DATANG LAGI KE SINI."
"THENA KAU TEGAH HUUUAAA"
"MAAFKAN AKU LALA, AKU MERINDUKAN MU."
*****
Sesi peluk memeluk berakhir lima menit yang lalu. Sekarang mereka duduk dengan tenang di sofa ruang tamu. Ares dan Dave masih menangis dan bergandengan, meskipun suara mereka berdua tidak sehebo tadi, tapi tetap saja masih menganggu.
"Jadi Dite anak mu?." Ares mengangguk cepat, "Yah Tuhan kenapa kau tidak pernah bilang, Dite?. Jahat sekali." Aphrodite memutar bola mata malas saat Dave menatap nya sinis.
"Iya, dia memang jahat." Saut Ares.
"Aku tidak menyangka kita akan bertemu seperti ini. Kalian tau, kami sudah lama mencari keberadaan kalian." Kata Rilla menatap Ares dan Athena bergantian. "Padahal kalian dekat sekali, andai aku sadar lebih cepat jika Dite adalah anak kalian."
Tangisan Rilla peca lagi. Selama ini dia memang curiga kalau Aphrodite adalah anak dari kedua sahabatnya. Kecurigaan itu muncul saat dia melihat wajah Aphrodite, tingkah laku dan cara bicaranya yang mirip sekali dengan kedua orang tua nya.
Colin jadi tidak tegah melihat mother nya menangis. Dia berdiri dan pindah duduk di sebelah Rilla. "Jadi ini alasan mother selalu menangis diam-diam menatap, Dite?." Rilla mengangguk, agak terkejut karena Colin mengetahui tingkahnya.
Saat pertama kali Colin membawa Aphrodite ke rumah, Rilla dan Dave sempat terkejut dan mengira Aphrodite adalah Athena. Tapi harapan mereka pupus saat Aphrodite memperkenalkan diri sebagai sahabat Colin. Sebenarnya Dave ingin bertanya lebih lanjut, tapi dia mengingat ucapan Colin sebelum membawa Aphrodite ke rumah, untuk tidak bertanya lebih dalam karena Aphrodite adalah gadis gila yang mudah mengamuk.
"Gadis nakal itu, kenapa tidak pernah bilang kalau kau anak Athena dan Ares?." Kesal Rilla.
"Kalian tidak pernah bertanya." Jawab Aphrodite santai sembari mengunya kukis kesukaannya.
Dave yang ingin ikut Protes pun terdiam. Jawaban Aphrodite memang benar, tapi ada salahnya juga. Dia menatap Colin yang sibuk melap air mata Rilla dan Athena.
"Yah itu semua karena Colin." Kata Dave membela diri.
Colin mendelik atas tuduhan father nya. "Kenapa jadi aku?."
"Kau yang mela---"
"Sudah-sudah jangan bertengkar lagi, aku lapar asal kalian semua tau." Sela Ares memeca bela perdebatan antara ayah dan anak itu.
Tanpa tau diri dia berdiri dari sofa dan berjalan ke arah ruang makan. Dia masih ingat seluk beluk rumah ini, hanya beberapa bagian saja yang berubah, seperti halaman depan tadi.
"Dasar pria gila itu, sifatnya tidak pernah berubah." Cibir Dave, ikut menyusul Ares yang sudah duduk ganteng di kursi.
Rilla dan Athena hanya bisa memaklumi. Sudah biasa. Tidak lama mereka pun ikut menyusul, takut jika lama di tinggal keadaan ruang makan akan berubah menjadi kapal pecah. Entah itu ulah Ares yang memamerkan kemampuan sihirnya atau Dave yang pamer dengan kekuatan ototnya.
°°°°°
To pembaca ku yang cakep maksimal
Yah ampun yorobun maafkan daku yang baru bisa up ini yah. Hehehe.
Oh Iya satu lagi, TOLONG DONG ITU YANG BACA TAPI GAK DI LIKE PLEASE DEH YAH KALI INI DI LIKE. TOLONG SANGAT, AWAS AJA LU PADA KALO BACA AJA TAPI KAGAK DI LIKE, AWAS AJA POKOKNYA.
From author syantekk.
Publikasih : Selasa, 18 Juli 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
AcakREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...