Suasana pagi di Hogwarts semakin hari, semakin tidak mengenakan. Terutama saat kelas PTIH, suasana kelas yang seharusnya ramai dan seru kini berbanding terbalik, para murid di larang berbicara dan di perintah mencatat sepanjang waktu. Hal itu lah yang membuat Aphrodite malas dan sering bolos, membuat Umbrige Mirka setengah mati tapi tidak bisa melakukan apapun.
Seperti pagi ini, Aphrodite kembali bolos dan dengan santai duduk di bawah pohon sambil memejamkan mata. Dia akan berdiam diri di sana sampai jam istirahat yang dia buat sendiri.
Memang, untuk orang sepertinya, keheningan yang di temani angin sejuk adalah surga dunia, sakin enaknya, Aphrodite hampir tertidur jika sana makhluk sialan tidak menganggu waktunya dan mengharuskan dirinya untuk mengumpat.
"Jangan pura-pura tidur, Aphrodite!."
Aphrodite menghiraukan suara kesal dari sebelah kananya. Dia yakin, sosok gila di sebelahnya ini akan membahas hal yang sama. Karena hal itu juga seseorang itu semakin merasa kesal.
"Aphrodite!."
"Hm?."
"Aku ingin berbicara empat mata, muka mata mu sekarang!." Perintahnya, kesal.
Aphrodite membuka matanya, menatap intes sosok yang kini sudah memasang wajah super emosional. "Ada apa, Draco?." Tanya Aphrodite, sembari berdiri dan melangkah.
"Apa yang kau lakukan bersama, Potter?" Tanya Draco, mengikuti langkah Aphrodite.
"Hanya melatih beberapa teman." Jawab Aphrodite, mengabaikan kekesalan sepupu tercintanya.
Draco merengut, dia berhenti dan membuat Aphrodite ikut menghentikan langkah nya. Draco semakin merengut dan menghentak-hentakan kakinya sembari berkata, "Aku tidak suka kau dekat-dekat dengan Potter, dia suka mencuri kesempatan. Dan karena itu juga tunangan sialan mu itu sering memarahi ku!."
Aphrodite memutar bola mata malas melihat tingkah Draco yang terbilang langkah untuk umum tapi tidak untuk dirinya, untung saja lorong sedang sepi sehingga tidak ada yang melihat tingkah pemuda ini, yah--sebelum Colin datang dan melihat sebagianya.
"Kau, kau apa-apaan?" Colin menutup mulut dengan tangan nya, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini, "Kau merengek?"
Draco salah tingkah, dia berusaha mempertahankan wajah dinginnya, tapi sayang Colin menyadari hal itu.
"Tidak usah memasang wajah sok datar tembok mu, aku sudah melihat semuanya. Yah Tuhan seorang Malfoy merengek." Kata Colin melebih lebih Kan.
"Diam kau anak kecil." Kesal Draco yang di hiraukan Colin.
Malas berada di antara mereka, Aphrodite berlalu dari sana, meninggalkan kedua pemuda itu bertengkar dan saling mengejek.
°°°°°
Semua anggota Laskar Dumbledore kembali berkumpul di ruang kebutuhan. Semua berkumpul dengan teratur mendengar intruksi tentang latihan mereka hari ini.
Malam ini mereka akan mulai berlatih mantra baru yang akan di ajar Aphrodite. Mata tajam gadis itu menatap satu persatu manusia di sana, "Aku hanya akan menjelaskan tentang mantra ini satu kali sebelum nanti di pratek." Katanya tegas mengundang rasa gugup dari mereka di sana, kecuali beberapa orang. "Jadi dengar dengar dan di ingat."
Aphrodite mulai menjelaskan secara singkat dan jelas tentang salah satu matra yang dia dapatkan dari kedua kakeknya, yaitu 'Eixay' matra untuk membuat lawan buta sesaat. Aphrodite hanya akan mengajari mereka matra ini pada tingkat sedang, karena tidak mungkin dia langsung mengajari mereka pada tingkat tinggi. Karena meskipun terdengar sederhana, matra ini tidak sesederhana kedengaranya, sangat sulit dan butuh kosentrasi penuh agar bisa menguasai matra ini.
Semua orang memfokuskan telinga mereka untuk mendengar penjelasan Aphrodite, penjelasan Aphrodite yang baik pun dapat membuat mereka mengerti dengan cepat, membuat Harry kembali terkagum pada gadis itu.
"Apa ada pertanyaan?." Kata Aphrodite saat sudah selesai memberi penjelasan.
Seorang pemuda dari asrama Hufflepuff mengakat tangan, Aphrodite mengangkat alis sebagai tanggapan, mempersilahkan pemuda itu untuk bertanya.
Setelah mengucap terimakasih dan memperkenal diri sebagai Antonio Gabriel Viexy, dia menatap Aphrodite dengan senyum simpul, "Apa ada orang lain yang akan membantu mu mengajar matra itu?." Tanyanya yang sebenarnya mewakili beberapa anak di sana, karena menurut mereka akan sulid bagi Aphrodite jika harus mengajar orang sebanyak ini sendirian.
"Kalian hanya berjumlah dua puluh orang, dan itu hal mudah bagi ku untuk mengajar kalian semua." Katanya dingin namun angkuh dalam waktu bersamaan. "Tapi mengingat waktu kita tidak banyak dan juga ada beberapa di antara kalian yang bodoh dalam menguasai matra, jadi Dalmos dan Blayjen akan mengambil bagian mengajar kalian semua." Kata Aphrodite, tidak mempedulikan kalimat kasarnya membuat suasana di sana sedikit menegah.
Beberapa orang yang merasa tersindir langsung menunduk malu saat mata tajam Aphrodite menatap mereka, tidak ada yang berani melayangkan protes karena apa yang di katakan gadis itu memang tepat saaran.
Colin berdecak pelan mendengar sindiran terang-terangan Aphrodite, lalu dia menatap kasihan korban yang di guncang mentalnya oleh sang kakak, apalagi salah satu korban itu adalah gadis yang disukai Colin namun belum dia ketahui namanya sampai hari ini.
Sedangkan Kevane yang tiba-tiba di sebut namanya masih setia melotot kecil menatap Aphrodite yang tidak dihiraukan sama sekali oleh gadis itu. Ayolah dia sedang malas membuang tenagah untuk melatih saat ini, apalagi dia bukan tipe orang yang mudah menahan amarah. Bisa saja dia keceplosan mengumpat orang bodoh yang tidak cepat menguasa apa yang akan dia ajarkan nanti. Dia melirik pada Jayan yang diam dan tidak memberi protes apapun.
"Sekarang kembali pada kelompok kalian masing-masing." Perintah Aphrodite membuat mereka berkumpul sesuai kelompok yang sudah di bagi.
°°°°°
PUBLIKASIH : MINGGU, 21 Desember 2023
Guys maaf baru UP, this is AUTSUK (AUTHOR SIBUK)
BTW ADA CERITA BARU, UDAH DI UP.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
RandomREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...