Aphrodite melangkah ke sofa dekat perapian di ruang rekreasi. Dia terbangun karena mimpi. Mimpi yang dia pikir tidak akan pernah mendatanginya lagi, yang tidak akan pernah mengganggu tidur nyenyak nya lagi. Tapi dia salah, setelah sekian lama, hampir dua tahun, malam ini, dia kembali memimpikan hal buruk itu.
Aphrodite menatap kosong perapian yang ada di hadapannya. Membiarkan pikirannya kosong walau sebenarnya bayangan-bayangan kejadian itu terus berputar seperti aliran air sungai yang deras. Dia memejamkan matanya, mencoba membayangkan sesuatu yang bisah mengalihkan pikiran buruknya. Namun, dia gagal. Dia meremas piama yang dia kenakan, menahan diri untuk tidak menangis dan membanting apapun yang berada di dekatnya.
Pada akhirnya dia membiarkan bayangan masa lalu itu mengalir begitu saja di pikiranya, seperti biasa. Membiarkan rasa rindu, sakit hati, beban dan rasa bersalahnya mampir sejenak.
Dia melirik jam, waktu menunjukan tepat pukul satu pagi. Dia menghela nafas lelah, menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa, lalu memejamkan mata. Rasa kantuknya sudah hilang sejak dia bangun tadi. Begadang bukan hal yang baru bagi Aphrodite.
Bunyi pintu yang terbuka di abaikan gadis itu, mungkin seseorang yang baru pulang jalan malam, tebaknya. Sangat jelas, dia merasakan ada yang menduduki sofa di sebelah kiri. Awalnya, Aphrodite tidak mempedulikan siapa yang duduk di sana, namun dia mulai merasa risi saat kedua mata orang itu terus melihat dirinya.
"Berhenti menatap ku, Potter!" Kesal Aphrodite menatap Harry tajam.
Harry hanya tersenyum, sedikit terbiasa dengan tatapan gadis di sebelah sofa nya.
"Maaf, tidak sengaja." Kata Harry.
Tadi, saat Harry membuka pintu masuk, dia tidak sengaja melihat Aphrodite berada di sofa. Niat awalnya, dia tidak ingin mengganggu gadis itu dan berniat terus melangkah ke kamar, namun hatinya meminta untuk bergabung bersama Aphrodite dan berakhir dia menatap gadis itu.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Harry akhirnya. Melihat gadis itu tidak niat merespon, Harry mencoba bertanya lagi, "Kau tidak tidur?".
"Jangan banyak tanya, Potter!" Serkas Aphrodite, "Pergi dari sini."
"Kenapa aku harus pergi? Ini tempat bukan hanya untuk mu."
Aphrodite menatap kesal dengan rengitan alis, "Kalo begitu, diam dan jangan menganggu ku!"
"Aku tidak mengg----" Melihat tatapan mata Aphrodite semakin menajam Harry memutuskan untuk tidak melanjutkan ucapanya.
Mereka cukup lama terdiam. Diam-diam Harry mencuri pandang dari Aphrodite yang menatap kosong perapian. Jika dilihat, mereka seperti sepasang kekasih yang tengah bertengkar. Harry tersenyum memikirkan hal itu, dan Aphrodite menyadari tingkah Harry.
"Kau gila?" Sinis Aphrodite.
"Hah?" Harry kembali pada alam sadar nya, menatap tanya pada Aphrodite.
"Dasar gila!" Cibir Aphrodite. "Kau tersenyum sendiri seperti kerasukan."
"Ahh----Aku sedang memikirkan sesuatu yang menyenangkan, namun mustahil terjadi." Harry pikir gadis itu akan bertanya apa yang dia pikiran, tapi tidak, Aphrodite kembali mengalihkan antesinya ke depan dan tidak peduli dengan apa yang dia katakan barusan.
"Kalau begitu aku pamit tidur." Harry menatap sebentar pada Aphrodite yang tidak niat membalas ucapanya. Dia berlalu dari sana menuju kamar.
Aphrodite sedikit menoleh dan menatap Harry yang sudah tidak telihat dengan ekor matanya. Dia kembali memejamkan matanya, merasa tidak tenang di ruangan ini, dia memutuskan keluar menuju menara Astrologi. Persetan dengan para Perfect yang mungkin masih berpatrilo atau Argus yang akan menangkap basa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
RandomREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...