-22-

434 76 34
                                    

Abbyanza mendesah berat, terhitung sudah tiga hari sejak kepulangannya dari Klinik Medika. Pikirannya masih saja melayang pada kejadian tempo hari, saat dia yang kadang masih ia rindukan datang menemuinya. Sejak itu pula Abbyanza belum bertemu Azka sama sekali.

"a Arez"

"Finally! I found you, babe!"

Azka dan Abbyanza masih saja mematung, menatap kedua orang itu dengan perasaan terkejut luar biasa, bahkan Abbyanza gak sadar jika kini dirinya tengah didekap dengan erat.

"Sky" gumam Abbyanza tak percaya

"Yes! It's me, baby! Aku disini" gumam Sky mengeratkan pelukannya

Sementara itu, Azka menatap seseorang yang kini melangkah mendekatinya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Aku denger a' Arez lagi sakit, makanya aku kesini"

"Rima" lirih Azka

Rima senyum, matanya berkaca-kaca.
"Iya, ini aku. Rima"

"Sialan!" umpat Abbyanza, setiap ingat kejadian itu rasanya Abbyanza ingin menendang gunung saking kesalnya. Entah karena Sky, orang yang dia rindukan sekaligus dia benci datang menemuinya, atau karena Azka yang menatap cewek lain dengan tatapan lembut.

Masih ingat nama Jeffrey Sky Jaepson? Cowok yang menjadikan Abbyanza selingkuhannya? Nah, dia yang waktu itu datang. Bersamaan dengan orang dari masa lalu Azka juga, Rima. Mantan Azka satu-satunya.

"Kamu kenapa sayang? Ada yang sakit?" tanya papi Harry khawatir

Setelah kedatangan Sky tempo hari, tak berselang lama kedua orang tuanya juga datang bersama Dimas.

Abbyanza senyum
"Gak papa kok pi"

Terdengar ribut-ribut dari depan rumah, banyak suara motor juga.

Sidik yang pertama memasuki rumah, tersenyum canggung kearah kedua orang tua Abbyanza dan menyaliminya. Meskipun sudah sering bertemu, Sidik selalu merasa canggung dengan majikan neneknya ini.

"Udah pulang?" tanya mami Yasmin

"Iya bu" jawab Sidik sopan

"Kaku amat lo, kek kanebo kering" ledek Abbyanza
"Btw, didepan ada apaan Dik rame-rame?"

"Itu temen-temen sekelas kamu pada jengukin kesini" jawab Sidik

Abbyanza terkejut
"Serius?"

Sidik mengangguk
"Permisi bu, pak, mau ke kamar dulu" pamitnya sopan

Mami Yasmin menggeleng menatap kepergian Sidik
"Udah dibilangin panggil mami aja, ibu lagi ibu lagi"

"Assalamu'alaikum"

"Abbyanza~ oh Abbyanza"

"Main yuuuk"

"Abbyanza bradermu yang paling ganteng datang nih"

"Najis!"

"Tolong pisan atuh woy, jangan malu-maluin njir"

"Abbyanza~"

Abbyanza membuka pintu dengan senyuman lebar
"Guys! Kalian dateng?" pekiknya tertahan

"Aaaaaa kangen" Yuyun, Lilis, dan beberapa cewek teman sekelasnya langsung mengerubungi Abbyanza dan memeluknya.

Mami Yasmin menatap mereka dengan senyuman haru, seumur-umur baru kali ini saat Abbyanza sakit ada rombongan teman-teman sekelasnya yang menjenguknya. Apalagi mereka membawa beberapa buah tangan hasil alam, itu cukup membuktikan jika Abbyanza di terima dengan baik disini.

ABBYANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang