-6-

589 73 43
                                    

Halo:)
Lama banget ya?
Pasti pada lupa alurnya 'kan? Baca part sebelumnya ya biar pada ingat lagi :)

Happy reading:*

*

*

*

Hari ketiga di sekolah barunya, Abbyanza telah menarik perhatian para guru karena pemikiran kritisnya serta keaktifannya saat pembelajaran berlangsung. Selalu bertanya yang tak ia pahami, dan tak pernah puas dengan jawaban yang ia dapatkan. Sangat tipe murid favorit para guru sekali:)

Selain itu, Abbyanza juga telah menggaet beberapa teman baru. Padahal Abbyanza kira akan sulit beradaptasi di lingkungan barunya ini, terlebih dengan orang-orang kampung yang bukan levelnya, tapi ternyata mereka lebih ber'attitude daripada teman-temannya dulu. Kini Abbyanza mengerti makna dari don't judge people by cover.

Saat ini waktunya istirahat, waktunya mengisi perut setelah sekian jam belajar. Para murid telah berhamburan sejak beberapa menit yang lalu untuk membeli jajanan, termasuk Yuyun dan Lilis. Berbeda dengan Abbyanza yang memilih untuk berdiam diri didepan kelas dan menitip jajanannya pada mereka berdua, malas turun katanya.

Abbyanza menopang dagu dengan kedua tangannya pada tembok pembatas, matanya memindai dengan malas orang-orang yang berada di lantai satu dan kelas sebrang serta para anggota OSIS yang sedang berkumpul dilapangan upacara. Abbyanza menatap Azka yang sedang berdiri didepan para anggotanya dengan aura kepemimpinan yang menguar, entah kalimat apa yang Azka ucapkan dengan wajah penuh ketegasan sehingga membuat para anggotanya menunduk patuh. Matanya bergulir lagi kearah samping Azka, seorang cowok berwajah kalem yang menarik perhatiannya.

Abbyanza melirik singkat kearah sampingnya, ada dua teman barunya yang menemaninya sambil bermain game dan membaca buku.

"Dul" panggil Abbyanza pelan

Cowok yang sedang bermain game mendelik
"Dal Dul Dal Dul, Migu Abbyanza, Miguuu" protesnya kesal

"nama lo 'kan ada Abdul nya, jadi sama aja" kata Abbyanza santai tanpa melihat Migu yang menatapnya kesal

"ya tapi di panggilnya Migu, bukan Abdul apalagi Dul" Migu semakin kesal

"kalo gue manggilnya Migu, ntar lidah gue typo jadi Pigu gimana hayo?" tanya Abbyanza, matanya memperhatikan seseorang yang memisahkan diri lebih dulu dari kumpulan anggota OSIS. Dia berjalan sambil membawa buku menuju kelas sebrang. Tepatnya kelas jurusan MB.

Migu menghela nafas sabar
"kalo gitu aku juga mau panggil kamu Abby aja, biar gak... "

Kepala Abbyanza menoleh dengan cepat kearah Migu
"gaboleh!" selanya dengan galak

Migu sama Acep yang dari tadi sibuk membaca buku mengulum senyum.

"dih kenapa? Orang kamu aja panggil aku Abdul" ledek Migu, tiga hari mengenal Abbyanza, semua teman sekelasnya mengetahui jika Abbyanza paling anti dipanggil Abby.

"gaboleh gaboleh gaboleh!" Abbyanza natap Migu garang, tangannya mengepal dikedua sisi tubuhnya, kakinya menghentak, pipinya mengembung, mata bulatnya melotot sok menyeramkan.

Sontak saja hal itu membuat tawa Migu dan Acep pecah seketika, ini Abbyanza lagi marah atau lagi cosplay jadi siluman kelinci?

"gue gak mau brosisan sama lo lagi" ketus Abbyanza lalu membelakangi Migu sama Acep, tangannya menopang dagunya lagi.

"dih, ngambek" Acep turut meledek

"bodo"

Acep yang notabennya emang cowok kalem hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Abbyanza.

ABBYANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang