-30-

455 74 73
                                    

Rima berjalan beriringan dengan May, keduanya baru saja kembali dari membeli jajanan.

"aku tadi denger anak-anak OSIS pada ngeluh, katanya a' Azka ngamuk" cerita May

Rima mengernyit
"a Arez?"

May mengangguk
"bahkan tadi aku liat teh Anggun kayak abis nangis gitu"

"a Arez gak mungkin ngamuk tanpa alasan, aku tau banget dia kayak gimana" kata Rima membela Azka
"kalo dia marah banget, pasti emang ada yang salah sama anggotanya"

Langkah May terhenti, lalu menatap Rima.
"Rim, kamu beneran mantannya a' Azka ya?"

Rima mendengus
"jadi kamu ngira aku ngaku-ngaku?"

May menggeleng panik
"eeh nggak, maksud aku bukan gitu"

"terus?"

"aku cuma menyayangkan aja, kenapa kalian bisa putus. Padahal kalian cocok tau"

Rima merenung, lalu menghela nafas berat.
"semua salah aku, gak seharusnya aku maksa buat putus waktu itu" gumamnya pelan dengan tatapan kosong

"gimana?" tanya May karena tak mendengar yang diucapkan Rima

"gak ada, ayo" ajak Rima yang kembali berjalan

"Rima, tunggu. Kamu gak ada niatan buat mulai semuanya dari awal lagi sama a' Azka gitu?" tanya May

"ini aku lagi memperbaiki semuanya dari awal" Rima mendesah lemah
"tapi semuanya jadi rumit gara-gara si Abbyanza itu" gerutunya kesal

"kalo gitu," May menahan tangan Rima
"sekarang kamu ke ruang OSIS, terus tenangin a' Azka. Karena kamu yang paling tau dia bagaimana, pasti gampang buat kamu meredakan amarahnya dia. Ini kesempatan bagus buat kamu, bikin dia nyaman terus jadi ketergantungan sama kamu"

Rima menatap May berbinar
"kamu bener May, lagian dulu juga a' Arez paling gak bisa marah sama aku. Jadi aku pasti bisa nenangin dia" katanya semangat

"nah kalo gitu cepet ke ruang OSIS sekarang, aku yakin kalian pasti bisa bersama lagi. Gak usah peduliin omongan teh Abbyanza waktu itu, dia pasti cuma gertak kamu doang. Lagian satu sekolahan juga tau kalo a' Azka sama teh Abbyanza gak pernah terlihat deket" kata May tak kalah semangat

Rima mengangguk antusias
"kalo gitu aku ke ruang OSIS dulu ya, kamu duluan aja ke kelasnya" katanya sambil melangkah menuju ruang OSIS

"SEMANGAT YAA" teriak May, yang langsung di acungi jempol oleh Rima.
"apapun yang terjadi, jangan sampe ada yang di rebut lagi. Cukup a' Sidik aja yang dia rebut dari aku" gumamnya pelan lalu pergi menuju kelas

Sementara itu, Rima melangkah lebar menuju ruang OSIS dengan senyum manis yang terpatri di wajah cantiknya. Tanpa mengetuk, Rima langsung membuka pintu ruang OSIS.
"a Arez" panggilnya dengan riang dan lembut, tapi senyum manisnya langsung luntur begitu melihat Abbyanza yang gelendotan di punggung Azka apalagi keduanya tengah saling melempar senyum.

"Rima?" heran Azka
"ada apa?"

Abbyanza senyum miring, menjauhkan tubuhnya dari punggung Azka dengan kedua tangan yang masih bertengger di bahu cowok itu.

Rima masih diam, mungkin masih kaget dengan interaksi Abbyanza dan Azka. Karena setaunya Azka termasuk tipe orang yang sulit melakukan skinship, dulu pun saat mereka masih menjalin hubungan, mereka gak pernah sedekat itu.

Kalo begitu, ini pasti Abbyanza duluan yang menel-menel sama Areznya. Cih, dasar kurbel!

"yah, malah ada tamu penting" celetuk Abbyanza tiba-tiba dengan nada sedih

ABBYANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang