-16-

436 71 54
                                    

"mbok, saya nggak suka ya Abbyanza mulai terbiasa melakukan apa-apa sendiri apalagi sampe bersikap dewasa sebelum waktunya begitu"

"iya tuan, saya minta maaf" kata mbok merasa bersalah kearah layar ponselnya yang menampilkan kedua majikannya

"papi apaan sih, udah bagus Abbyanza jadi dewasa sekarang" omel mami

"bagus apaan mi? Dewasa sebelum waktunya itu gak baik" protes papi

"itu tuh bagus, biar nanti dia terbiasa. Papi tuh-"

Mbok Yum hanya menyimak dengan tenang perdebatan kedua majikannya itu, sudah biasa. Setiap mbok Yum memberikan laporan harian tentang perubahan Abbyanza, mereka selalu seperti ini. Tuan Harry yang tak terima anaknya beranjak dewasa, serta nyonya Yasmin yang bangga terhadap perubahan baik yang terjadi pada Abbyanza meskipun perkataan serta tindakannya terkadang tak sesuai. Contoh kecilnya, mbok Yum diberi perintah agar mengontrol pengeluaran Abbyanza, tapi setiap laporan mbok Yum yang mengatakan pengeluaran Abbyanza kurang dari 500 ribu perhari, nyonya Yasmin mengomel pada mbok Yum. Katanya jangan terlalu irit, kasian Abbyanza.

Jadi, mbok Yum harus gimana? :(

"pokoknya papi gak suka! Apalagi sampe Abbyanza pegang sapu, pisau, sama alat-alat lainnya yang bikin tangan dia terluka, papi gak suka"

"papi lebay banget sih?" kesal mami Yasmin
"anak kita udah gede loh pi, harusnya papi bangga karena dia udah nggak selalu mengandalkan orang lain"

Mbok Yum juga bilang, katanya sekarang Abbyanza udah jarang minta disuapi makan. Hal inilah yang membuat tuan Harry Prakasa shock berat, sangat menolak kenyataan jika anaknya memang telah beranjak dewasa.

"mami tuh gak ngerti perasaan papi" kata papi prustasi
"Abbyanza tuh rapuh banget, lemah lembut, tubuh mungilnya itu belum siap jika harus berjuang sendiri" lanjutnya sambil menyentuh dadanya dramatis.

Anak semata wayangnya yang sering manja-manja padanya sekarang sudah besar, sudah bisa melakukan apa-apa sendiri. Apalagi wajah Abbyanza yang semakin bertambah kadar keimutannya setiap hari, ditambah lagi dengan sikap ceria dan kecerewetannya, itu akan membuat cowok yang akan menjadi pacarnya kelak bersikap overprotective dan super posesif. Sialan! Hanya dengan membayangkannya saja, membuat papi Harry jadi merasa sangat marah.

Abbyanza tuh cantik, tapi nggak sampe yang cantik banget. Papi Harry sadar, kalo masih banyak anak gadis lain yang lebih cantik dari Abbyanzanya. Tapi kalo soal daya tarik, boleh di adu. Anak gadisnya memiliki daya tarik berlebih yang membuatnya selalu jadi pusat perhatian, dan membuat orang lain ingin mengenalnya serta melindunginya.

Kalo dihitung dalam persen, mungkin kecantikan Abbyanza hanya sekitar 40 - 45 %. Sedangkan daya tariknya mencapai 85%, papi Harry yakin soal ini.

Mami Yasmin memutar bola matanya dengan malas melihat kelebayan suaminya
"jadi mbok, Abbyanza tetep mau jual ponselnya?"

Oh tentu saja niat Abbyanza yang ingin menjual ponselnya juga diceritakan mbok Yum.
"iya nyonya, non Abbyanza sepertinya sudah sangat menyayangi Chandra hingga rela mengorbankan ponsel kesayangannya"

Mami Yasmin menutup mulutnya tak percaya, kepalanya disandarkan dibahu suaminya.
"anak kita udah dewasa pi, udah punya rasa simpati dan empati pada orang lain" katanya pelan karena merasa terharu

Papi Harry mendelik kesal
"bisa gak sih gak usah diomongin terus? Kuping papi panas dengernya" gerutunya

Mami Yasmin mengabaikan gerutuan kesal suaminya
"ponsel yang hadiah dari Dimas ya mbok?"

ABBYANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang