"Udah ya, kita pulang aja dulu. Percaya deh, bonekanya pasti masih ada disini nanti" Sidik masih membujuk dengan sabar
"Gak mau ish" kesal Abbyanza
"Ya terus kamu mau gimana?" tanya Sidik tak kalah kesal
"Uang kita gak cukup, Abbyanza""Mau bonekanya" rengek Abbyanza
Sidik mengusak rambutnya dengan kasar, kalo gini caranya gak ada pilihan lain selain meninggalkan Abbyanza sendiri.
"Kalo gitu, kamu diem disini, jangan kemana-mana" tegas Sidik"Lah, terus lo mau kemana? Lo mau ninggalin gue disini gitu?" tanya Abbyanza tak terima
"Aku mau pulang dulu buat ngambil uang, katanya kamu mau bonekanya"
Abbyanza mengangguk patuh dengan semangat
"Oh yaudah deh, iya gue gak bakal kemana-mana kok""Bu, nitip dia ya. Terus juga, bonekanya jangan dulu di jual. Saya mau pulang dulu ngambil uang buat beli itu boneka, awas aja kalo di jual" Sidik mewanti-wanti ibu penjual boneka.
"Iya siap, jangan lama-lama tapi. Saya gak janji kalo ada yang beli mah yaa saya jual aja"
"Saya gak gak bakal lama" kata Sidik dengan cepat
"Ingat, diem disini" sekali lagi Sidik mengingatkan Abbyanza"Iya Dik"
Lalu Sidik pergi dari sana untuk pulang dulu, Abbyanza celingukan memperhatikan sekitar.
Tak lama kemudian, ada yang datang untuk membeli boneka.
"Bu, yang boneka jamur berapa?"
Abbyanza menoleh saat boneka jamurnya di sebut
"Gak di jual, udah sold out"Pembeli itu yang ternyata Rima, menoleh ke arah Abbyanza.
"Kalo gak dijual, kenapa masih dipajang?" deliknya, Rima tau jika kakak kelasnya ini sedang dekat dengan Areznya."80 ribu aja neng, sok kalo mau beli mah"
Abbyanza menatap ibu penjual
"Loh bu, kan itu mau saya beli bonekanya""Temen kamu lama, udah saya bilang 'kan tadi, siapa cepat dia dapat. Penjual mah gitu neng prinsipnya"
"Ya gak bisa gitu dong bu, lagian temen saya perginya baru beberapa menit yang lalu. Bentar lagi dia balik lagi kesini" Abbyanza mencoba menahan emosi
"Jadi dijual gak bu, bonekanya?" tanya Rima
"Nggak"
"Jadi neng"
Abbyanza sama ibu penjual berucap barengan
"Bu!" kesal Abbyanza
"Apasih? Kamu harus ngerti, penjual kecil seperti saya selalu mengambil peluang yang ada di depan mata"
Akhirnya, boneka jamur yang diinginkan Abbyanza jadi milik Rima.
Abbyanza pergi dari sana dengan perasaan kesal dan marah, baru kali ini Abbyanza merasa terhina. Matanya memanas, kepalanya menunduk. Dan tanpa sengaja bersenggolan dengan seseorang.
"Maaf, gak sengaja" kata Abbyanza tanpa mendongak, lalu mulai berjalan lagi tapi tangannya di tahan"Udah aku bilang tungguin di tukang bonekanya, kenapa malah wara wiri disini?" omel Sidik yang ternyata orang yang bersenggolan dengan Abbyanza
"Gue mau pulang"
"Ayo beli dulu bonekanya, aku di kasih uang banyak sama mbok. Katanya kamu boleh beli apapun" Sidik senyum lebar sambil memamerkan dua lembar uang warna merah didepan Abbyanza
"Gue mau pulang"
Senyum Sidik luntur
"Kamu kenapa?" tanyanya bingung"Gue mau pulang! Lo gak denger? GUE MAU PULANG!!" kesal Abbyanza sambil mengusap kasar matanya

KAMU SEDANG MEMBACA
ABBYANZA
Aléatoirejudul awal : BEAUTIFULL NIGTHMARE! Hanya cerita ringan tentang anak gahol dari kota yang terpaksa pindah dan tinggal di desa:) ** Yuk intip dulu siapa tau keterusan;) ** Start : 25 Sept 2022 End : - #1 : #eunkook (23122022) #1 : #gfriend (05012023)