-50-

614 62 36
                                    

Cklek

Abbyanza menoleh saat pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Azka yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana training panjang warna abu tua. Tangannya sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil warna hitam, dan sepertinya Azka belum sadar akan kehadiran Abbyanza.

"pinter banget, lagi demam malah mandi sambil keramasan pula"

"astagfirullah" Azka terlonjak kaget saat mendengar suara Abbyanza yang terdengar sarkas hingga membuatnya terhuyung beberapa langkah kebelakang.
"kamu ngapain disini?" tanyanya yang masih merasa kaget

Abbyanza berdiri, lalu mendekati Azka. Tangannya bergerak menyentuh dahi Azka.
"panas banget gini dan lo nekad keramasan? Cucu batman lo?" omelnya kesal

Oke, Azka merasa panas dingin sekarang. Bukan karena demamnya, sama sekali bukan. Tetapi karena kehadiran Abbyanza, apalagi alasan Azka mandi sambil keramasan pula itu karena sosok Abbyanza itu sendiri. Azka bermimpi berbuat yang iya-iya dengan Abbyanza, makanya Azka nekat mandi sambil keramasan meskipun dirinya sedang demam tinggi.

"sini lo" Abbyanza menyeret Azka menuju kasur

"k-kamu jauhan sana, jangan deket-deker nanti ketularan" cicit Azka pelan sambil menangkis tangan Abbyanza lembut, tak lupa dorongan kecil pada lengan mungil milik calon istrinya itu.

Tapiiiii, entah dorongan Azka yang terlalu kuat atau karena Abbyanza yang gagal menyeimbangkan tubuhnya, kini Abbyanza berakhir terlentang diatas kasur Azka dengan dress yang tersingkap serta cardigannya yang terbuka dan mengekspos leher serta bahunya.

Baik Azka maupun Abbyanza, keduanya sama-sama terkejut. Terlebih Azka, melihat posisi Abbyanza yang ambigu membuat pikirannya kembali mengulang kejadian dalam mimpinya.

Abbyanza melotot garang dengan tangan menopang tubuhnya dari belakang
"lo dorong gue?" sewotnya

"eh maaf maaf, aku ngga sengaja" kata Azka panik sambil mendekati Abbyanza

Tapi entah emang ini hari sial Azka atau gimana, Azka tersandung kakinya sendiri yang mengakibatkan kini ia berakhir terjatuh menimpa Abbyanza.

Brugghhh

"awshhh" ringis keduanya

Setelah beberapa saat, Azka sedikit menjauhkan tubuhnya, tapi masih dalam posisi berada di atas Abbyanza.

"lo apa-apaan sih?" sentak Abbyanza kesal, tak lupa mata bulatnya yang melotot garang.

Bukannya berdiri dan menjauh, Azka justru malah menatap Abbyanza lamat-lamat.

"minggir, lo berat ish" gerutu Abbyanza

Dan Azka masih terdiam di posisinya, pikirannya melanglang buana kesana kemari. Terutama adegan dalam mimpinya tadi.

Abbyanza mengerjapkan matanya karena tetesan air dari rambut Azka mengenai wajah dan matanya, lalu terpaku saat Azka menatapnya dalam.
"A-Azka" cicitnya

"tampar aku" kata Azka dengan suara serak

"hah?"

"dorong aku" kata Azka lagi

Abbyanza mendorong Azka, tapi tak sedikitpun membuat Azka goyah dari posisinya.

"Abbyanza, kayaknya aku ga bisa nepatin janji aku dulu. Maaf"

Abbyanza mengernyit bingung
"maksud lo?"

"maaf aku langgar janji aku sendiri"

"janji yang mana?" tanya Abbyanza lagi

"yang ini" Azka menundukkan kepalanya dan menempelkan bibir mereka berdua, hanya sekedar menempel. Tapi sukses membuat Abbyanza membatu.

Setelah beberapa detik menempel, Azka kembali menjauhkan wajahnya. Abbyanza menyentuh bibirnya sendiri dengan mata melotot lucu
"Azka, l-lo"

ABBYANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang