-43-

436 75 25
                                    

Bab ini full hanya berisi para orang tua, meskipun agak membosankan, tapi tolong bacanya jangan di skip yaa ❤

*

*

*

"geser ke kiri dikit pak, agak miring itu"

"nah iya oke pas"

"itu tali sisa yang menjuntainya di potong aja, merusak pemandangan"

"eh eh itu rak mainannya di pojok kanan aja, jangan di tengah gitu"

Mami Yasmin sibuk mengarahkan para tukang yang ia tugaskan untuk menyiapkan sebuah kamar yang nantinya akan di gunakan oleh Chandra, tadi ia sudah di hubungi Abbyanza jika Chandra akan di bawa untuk tinggal bersama mereka. Dan tentunya hal itu disambut dengan baik oleh mami Yasmin, hati nuraninya terketuk saat mengetahui jika kini Chandra hanya sebatang kara di usia belia.

Papi Harry yang menyandar di kusen pintu hanya menggelengkan kepalanya saat melihat keriwehan mami Yasmin sambil bersedekap dada.
"mami kok heboh banget sih, seneng banget kayaknya"

Mami Yasmin menoleh, lalu tersenyum.
"ya seneng dong, bentar lagi rumah kita kedatangan anggota baru"

Papi Harry berjalan mendekat
"tadi si songong Dimas nelpon papi, katanya dia mau ngasih beberapa mainan sama action figure kesayangannya buat Chandra"

Mami Yasmin berbinar
"serius?" tanyanya yang langsung di angguki papi Harry

"mungkin bentar lagi orang suruhannya datang"

Mami Yasmin mengangguk, lalu kembali menatap dekor kamarnya Chandra.
"kira-kira Chandra suka ga ya pi, sama kamarnya?" tanyanya cemas

"pasti suka, anak-anak 'kan biasanya suka sama superhero gitu-gitu 'kan. Nah pas banget ini mami dekornya pilih Superman dan kawan-kawan gini, papi yakin sih Chandra pasti suka" jawab papi Harry menenangkan

Mami Yasmin memang mengusung konsep para superhero untuk desain kamarnya Chandra, karena mami pikir anak laki-laki emang sukanya pasti superhero gitu.

"kalo Chandra ga suka, gimana pi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kalo Chandra ga suka, gimana pi?"

"ya kalo ga suka kita bongkar lagi aja kamarnya, bikinin sesuai yang dia suka" kata papi Harry santai

Mami Yasmin senyum lebar
"papi bener, nanti kita-"

"permisi nyonya"

Papi Harry sama mami Yasmin menoleh ke arah mbok Yum yang berdiri di ambang pintu,
"kenapa mbok?" tanya mami Yasmin

"itu nyonya, pak Danu sama bu Dewi sudah sampai. Mereka ada dibawah sekarang" jelas mbok Yum

Papi Harry mendengus
"usir aja mbok" ketusnya

ABBYANZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang