Eight

34 5 0
                                    

Sudah beberapa minggu Glen dirawat di rumah sakit, selama itu pula papa kandungnya tak pernah sekalipun menjenguknya. Memang, apa yang Glen harapkan? Pria itu datang menanyakan kabarnya dan memberikan cinta kasihnya? Hanya dalam mimpi Glen bisa mendapatkan itu semua.

Ceklek.

"Glen." Panggilan itu menyadarkan Glen dari lamunannya, remaja itu langsung mempersilakan sahabat-sahabatnya masuk. Namun, ada satu hal yang membuat Glen bingung, hadirnya seorang gadis asing di samping Ikbal membuat Glen bertanya-tanya akan siapakah gadis asing itu.

Roky yang paham akan tatapan Glen langsung menjawab, "Dia anak baru di kelas kita, namanya Freya Lorenzia dan gue gatau kenapa tiba-tiba aja dia mau ikut kita jenguk lo."

"Oh."

"Eum ... boleh, Glen?" tanya Jay segan.

"It's okay, sans!"

"Jadi, ini Bos kalian yang sakit itu, ya?"

Ikbal mengangguk, "Ya, dia Glen Bos kita-kita. Kenapa emangnya?"

"Halo, gue Freya Lorenzia, salam kenal ... Glen?" Rea mengulurkan tangannya yang tak tak dibalas sama sekali oleh Glen selain balasan berupa tatapan dingin dan wajah datarnya.

Rea gelagapan, "O ... okey, dingin juga ternyata. Gue kira nggak," gumam Rea.

"Maaf, Rea. Akan tetapi, Glen orangnya memang dingin dan gak suka bersentuhan langsung dengan lawan jenis, kecuali keluarganya sendiri. Jadi, gue harap lo bisa maklumi si Bos yaa," terang Jay.

"Oh iyyaa, bi Sari mana, Glen? Lo kok sendirian?"

"Makan."

"Owhh, lo sendiri udah makan?"

"Hm."

Glen diam di tempatnya seraya memainkan handphone miliknya dan membiarkan Freya yang sejak tadi memperhatikannya, jangan kalian kira Glen tidak peka arti dari tatapan mata Freya. Glen tau bahwa sejak tadi Freya menatapnya dengan tatapan memuja, tetapi apa peduli Glen? Mau Freya suka atau tidak padanya, itu hak gadis itu. Sebab, yang terpenting adalah Glen tidak masuk ke dalam perangkap rasa kasih dari perempuan mana pun jika memang dirinya ingin hidup tenteram dan bahagia.

"Guys, kalian berdua ngerasa gak sih, kalau si Rea suka sama Glen?" bisik Jay.

"Hm, gue rasa gitu. Cuma ya ... apa pun itu gue yakin Glen gak bakalan suka sama Rea karena kalian tau sendiri bagaimana bekunya hati Glen dan bagaimana taatnya Glen sama Islam, 'kan?"

"Iya juga, tetapi hati siapa yang tau, yekan? Bisa jadi si Glen luluh sama si Rea nantinya dan mereka bisa jadian sehingga Glen gak kaku bin beku lagi."

"Jay, gue rasa untuk masalah jadian gitu lo mikirnya ketinggian, deh! Mustahil bagi seorang Glen Gevaro George melakukan suatu hal atau bahkan menjalin hubungan yang menentang ajaran Islam," timpal Ikbal.

"Yayaya ... apa pun itu kita hanya bisa mengharapkan hal baik pada Glen, 'kan?"

"Nah, tu lo tau."

"Heum, yaudah deh!"

"Glen, kenapa lo bisa punya wajah setampan ini? Lo pake perawatan apa? Kasih tau gue, dong!" tanya Rea yang diabaikan oleh Glen.

"Glen, jangan cuek-cuek jadi orang kenapa, sih? Gue yakin sih, gak akan ada cewek yang mau sama cowok kaku plus beku kaya lo ini, makanya ... lo harus bisa rubah sikap kaku plus beku lo itu, Glen!"

"Glen ... Lo dengerin gue, gak sih?" geram Rea yang lagi dan lagi kesal karena diabaikan.

Tatapan Glen mendatar dan tajam, "Bisa diam? Kalau nggak, pergi aja dari sini!" seru Glen datar.

Bad Boy Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang