Thirty Three

22 3 0
                                    

"Ibu, gimana yaa caranya biar Glenn gak trauma sama yang namanya cinta dan kasih sayang lagi karena perbuatan mama di masa lalu?"

Bu Sari tersenyum tipis, "Memangnya, Glenn udah gak benci nyonya Diandra lagi karena nyonya telah meninggalkan Glenn di masa lalu, heum?"

Glenn yang rebahan dengan kepala yang berada di pangkuan bu Sari menatap bu Sari dari bawah, "Glenn lagi berusaha hilangin kebencian ini, Bu. Bukannya Ibu yaa yang suruh Glenn untuk gak lagi benci mama agar Glenn bisa hidup tenang dan bahagia tanpa bayang-bayang dendam juga kebencian pada mama?"

"Sebab, Ibu bilang, mau bagaimanapun sikapnya, dia tetaplah orang yang sudah memperjuangkan nyawanya untuk melahirkan Glenn ke dunia, tanpa dia mungkin Glenn gak bisa ketemu Ibu, 'kan?"

"Syukurlah, Ibu tenang kalau Glenn mau berbaikan dengan masa lalu Glenn. Cara agar Glenn bisa percaya akan cinta dan kasih sayang adalah Glenn harus ikhlas serta menerima segala hal buruk yang terjadi di masa lalu karena nyonya Diandra, Glenn juga harus menghapus segala dendam, amarah, kebencian, serta penyakit hati yang ada di dalam diri Glenn, InshaAllah Glenn bisa kembali percaya dua hal itu."

"Ibu yang terbaik, Ibu jangan tinggalin Glenn, ya? Cuma Ibu yang Glen punya, mama udah pergi dan Glenn gak mau kehilangan orang yang Glenn sayang lagi," lirih Glenn memeluk erat perut sang ibu.

"Ibu gak bisa janji, berdoa saja semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk bersama lebih lama lagi, ya?"

"Glenn sayang Ibu."

"Ibu juga sayang Glenn."

"Ibu! Dasi Glenn ke mana?"

"Di lemari Glenn," balas Bu Sari turut berteriak.

"Gak ada, Bu!"

"Cari yang bener, Ibu lagi masak!"

"Tinggalin dulu masakannya, Bu! ini Glenn udah telat!" teriak Glenn panik seketika kala menatap jam di dinding.

"Gak bisa, cari sendiri!"

"Ga mau Ibu!"

"Allahu Akbar Glenn!"

"Allah Maha Besar artinya, Bu!"

"Glenn!"

"Dalem, Ibu Sayang?"

Sejak keluar dari rumah sakit, Glenn lebih memilih mengurung diri di kamar hanya untuk mengenang segala kenangan indah bersama sang Ibu, teriak mereka yang bersahutan tiap paginya, segala keluh kesahnya dan nasihat sang ibu setiap malam. Segalanya memutar bak CD rusak dalam pikiran Glenn hingga lagi dan lagi air mata menganak sungai turun begitu saja tanpa terelakkan.

"Ibu ... kenapa Ibu tinggalin Glenn secepat ini? Sekarang, siapa yang akan menjadi tempat bersandar dan berkeluh kesah Glenn lagi, bu? Siapa? Glenn rindu Ibu ... Glenn mau Ibu kembali, kembali bu ... kembali ke sisi Glenn, bu ... kembali ... Glenn gak sanggup hidup tanpa Ibu ... ayo, bu ... balik ... balik ibu ... balik ... aarrgghh!"

Prank.
Bugh!
Pyarr!

"Kenapa Ibu tinggalin, Glenn? Kenapa, bu? Kenapa?" teriak Glenn frustrasi.

"Glenn mau ikut ibu, kenapa Ibu gak ajak Glenn, bu? Kenapa?"

Tok ... tok ... tok ....

"Glenn? Apa yang terjadi? Buka pintunya, Glenn! Buka! Glenn Gevaro George, buka pintunya! Jangan bikin Papa khawatir, Nak!" panik Jack terus mengetuk pintu.

Brakk!
Deg!

"Glenn!"

Jack berhasil mendobrak pintu kamar putranya, tetapi apa yang lihat? Putranya terduduk lesu di antara banyaknya pecahan kaca tanpa peduli darah yang mengucur deras dari kedua tangan dan kakinya.

Grep.

Ya Allah ... kuatkanlah hati putra hamba, Sari ... begitu besar pengaruh kepergianmu bagi Glenn, mengapa kau meninggalkan putra tercinamu secepat ini? Ya Allah ... berikanlah kesabaran, ketangguhan, dan kekuatan hati untuk menerima kepergian Ibu asuhnya ya Allah .... –batin Jack seraya menatap sendu putranya.

"Glenn ... ikhlaskan ibu Sari, ya? Glenn harus kuat, Glenn gak boleh kaya gini, Glenn gak mau Ibu sedih dan gak tenang di alam sana, 'kan? Apa Glenn mau Ibu marah dan kecewa kepada Glenn?" Glenn menggeleng lemah.

"Kalau Glenn gak mau Ibu marah dan kecewa kepada Glenn, ikhlaskan ibu, ya Nak? Jangan siksa dia dengan keadaan Glenn yang terus larut dalam kesedihan seperti ini."

"Glenn gak bisa, Pah. Itu terlalu menyakitkan, Glenn gak suka rasa sakit hati ini," lirih Glenn memukul keras dadanya.

Jack menahan kedua tangan kekar putranya, pria paruh baya itu menatap dalam wajah sembab putranya dengan uraian air mata. Sungguh, hatinya seakan teriris belati berkarat, begitu menyiksa dan terasa menghambat aliran napasnya menjadi sangat sesak melihat kerapuhan putranya.

"Glenn, lihat Papa!"

Glenn patuh, "Glenn gak sendiri, ada Papa dan Luna di sisi Glenn, ada ketiga sahabat Glenn juga yang bisa Glenn jadikan sandaran untuk mendengar segala keluh kesah Glenn, ada Luna dan Papa yang bisa Glenn ajak melakukan banyak hal. Jangan terus terpuruk seperti ini, Nak ... itu menghambat jalan ibu untuk menghadap Allah dan menuju kebahagiaan abadi."

"Apa Glenn mau menghambat kebahagiaan ibu di atas sana? Nggak, 'kan? Ikhlaskan Ibu secara perlahan dan kirimkan dia doa di setiap sujud nan sehabis shalat, Nak. Glenn gak lupa ilmu yang pernah ibu ajarkan untuk Glenn, 'kan? Di mana kala kematian menyapa seorang hamba, maka terputuslah segala halnya di dunia kecuali tiga perkara, yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh."

"Oleh karena itu, Glenn harus senantiasa mendoakan dan mengirimi Al-Fatihah untuk ibu agar ibu bisa tenang juga bahagia di alam sana menunggu Glenn untuk kebahagiaan abadi. Glenn mau berusaha ikhlas dan membahagiakan ibu di alam sana, 'kan?"

"Mau."

Jack tersenyum tipis, "Maka, Glenn harus ikhlas dan banyak berdoa untuk ibu, ya? Glenn mau mendengarkan apa yang Papa ucapkan ini, 'kan?" Glenn mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah, sekarang kita obati dulu luka Glenn agar tidak infeksi, ayo!" ajak Jack yang hanya dipatuhi Glenn dalam diamnya.

Papa bener, gue harus bangkit demi kebahagiaan dan ketenangan ibu. Maafin Glenn, bu ... maafin Glenn yang udah hangat perjalanan ibu menuju kebahagiaan abadi di alam sana, datang ke mimpi Glenn, ya bu? Glenn rindu Ibu ... baru beberapa hari Glenn gak bersama ibu, Glenn  udah lemah gini. Gimana ke depannya, bu? Glenn harus apa? Kuatin Glenn dari alam mimpi, ya bu? Glenn sayang Ibu, –batin Glenn menatap langit malam bertabur ribuan bintang dengan bulan di tengah taburan bintang-bintang.













Next jangan?

Bad Boy Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang