Thirty Six

23 3 0
                                    

Glenn mulai memutar film yang dimaksudkannya, tubuh Diandra perlahan tapi pasti mulai bergetar ketakutan kala adegan di mana sang phsychopath mulai memotong bagian-bagian tubuh mangsanya dengan brutal lagikan penuh kegembiraan tanpa peduli bagaimana sang mangsa yang terus berteriak kesakitan memohon ampunan dan belas kasih.

Bagaimana Glenn bisa tau hal yang amat dibenci dan ditakuti oleh Diandra? Begini awal mulanya ....

***
"Glenn, Diandra kembali berulah."

"Apalagi yang dia lakukan kali ini  Papa? Setelah mendorong ibu dari tangga dan lari setelah melakukan kejahatannya, sekarang apalagi yang wanita itu lakukan?"

"Dia meminjam banyak sekali uang pada perusahaan-perusahaan besar atas nama perusahaan keluarga kita sehingga sebagian investor kita menarik saham mereka dan membatalkan kerja sama."

Deg!

"Wanita itu ... tak ada habisnya menghancurkan keluarga kita dengan berbagai cara. Glenn gak habis pikir, bagaimana bisa dia melakukan semua ini dalam keadaannya yang kini menjadi buronan pihak berwajib? Setelah melakukan sesuatu, dia kabur begitu saja tanpa rasa bersalah."

"Masalah dia mendorong Ibumu dari lantai atas dan meninggalkan Ibumu yang tak sadarkan diri dengan tubuh berlumuran darah, itu semua karena ketakutannya pada darah, Glenn."

"Phobia pada darah?"

"Bisa dikatakan seperti itu, dia memiliki masa lalu kelam yang penuh akan luka mendalam. Dia pernah diculik dan disiksa oleh penculik itu, bahkan dirinya diperlihatkan bagaiamana sang penculik menyiksa, melukai, dan membunuh orang dengan cara sadis oleh phsychopath gila. Jadi ya ... begitulah," papar Jack yang mengundang seringai menyeramkan pada wajah tampan Glenn.

"Darah, ya? Penyiksaan? Pembunuhan oleh phsychopath?"

"Glenn, hilangkan pikiran bodoh dalam benakmu! Kau boleh kecewa pada Diandra, tetapi jangan sesekali kau berpikir untuk melakukan apa yang ada di pikiranmu. Ingatlah! Menyiksa, melukai, dan membunuh makhluk hidup dengan sadis adalah dosa besar, Glenn."

"Tentu Glenn tidak akan melakukan hal itu, Papa. Melainkan hal menarik lainnya," lanjut Glenn dalam batin.

***
"Njr, King udah gila, cuy! Gimana nih? Kita telepon om Jack atau Luna untuk menghentikan kekejaman King ini?" bisik Jay pada Roky dan Ikbal.

"Lo nyari perkara? Om Jack pasti akan siksa King lagi kalau gitu ceritanya!"

"Kita telepon Luna aja."

"Bego! Luna lagi hamil, Bangke! Mana bisa dia ke sini? Yang ada dia dan anaknya terluka gara-gara kebrutalan King yang gak bisa nahan emosi!" cecar Ikbal.

"Okey, gue tau siapa yang harus gue hubungi."

"Siapa, Bal?" tanya Roky.

"Rea."

"Anying, nambah perkara maneh teh!" umpat Jay.

"Ya gimana lagi, coba? Gak mungkin kita sendiri yang turun tangan, 'kan? Yang ada mah ... Kita kena hajar si Bos!"

"King makin marah gue gak tanggung entar," ujar Roky angkat tangan.

"Glenn, kamu kenapa? Jangan gini, dong ... ingat, dia orang tua, Glenn! Kamu gak boleh bersikap kurang ajar sama dia! Apa kamu gak kasihan, dia udah ketakutan gitu? Matikan televisinya, ya?" Freya datang dengan raut panik tercetak jelas di wajah ber–make up–nya. Buru-buru gadis itu meminta Glenn menghentikan aksinya.

Bad Boy Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang