Bab 5

29.8K 2.5K 10
                                    

Setelah mengurus beberapa hal yang bersangkutan dengan pembangunan pusat pembelanjaan di sana, direktur muda itu pun memutuskan untuk segera pergi ke kantor agar dapat cepat-cepat menyelesaikan tugasnya yang sebentar lagi akan rampung. Sejak perusahaan yang dibangun nya berkembang pesat, Raja menjadi orang yang sibuk dan tidak memiliki waktu luang untuk berleha-leha. Baginya waktu adalah uang, jika sedetik saja terbuang maka kerugian yang akan dia dapat kan.

Oleh karena itu, apapun yang Raja pertahankan dan ingin kan akan menjadi milik nya. Namun hanya satu yang tidak bisa pria itu lakukan, yaitu meluluhkan kembali hati sang pujaan hati. Perempuan itu terlalu sulit untuk Raja gapai rasanya, sampai membuat pria itu tidak bisa melakukan apa-apa. Semenjak perpisahan mereka dulu, Kania menjadi sangat jauh dari nya. Malahan, perempuan baik hati itu malah menjauhkan diri dari Raja dan memilih hidup jauh di pelosok sembari memberikan pendidikkan untuk anak-anak di sana setelah lulus SMA.

Tindakan nya itu sangat kentara jika Kania tidak ingin bertemu dengan Raja dan membuat hati pria dingin itu sakit. Padahal telah banyak perempuan yang Raja pacari semasa SMA dulu, tapi kenapa hanya Kania yang tidak mampu Raja lupakan?

Bukan tidak ingin melupakan mantan pacar nya itu, ibunya sudah melakukan usaha-usaha untuk menjodohkan pria 26 tahun itu. Namun apalah daya, hatinya menolak dengan keras. "Pak, para direktur dari perusahaan lain sudah berkumpul. Hanya saja, dari pihak Abimana Group belum ada yang datang." lapor Gichel yang saat ini tengah membaca pesan yang di kirim oleh dewan direksi di perusahan cabang.

Eksperesi wajah Raja masih tetap sama, namun berbeda dengan hati nya yang sedikit kesal saat mendengar nama itu di sebutkan. Abimana Group adalah nama perusahaan yang saat ini di pimpin oleh Bayu Abimana, pria yang menjadi rival cintanya saat ini. Tidak bisa di pungkiri, walaupun Kania tidak berada di Jakarta dan memilih mengabdikan dirinya sebagai relawan di pelosok, perempuan itu masih berhubungan dengan Bayu. Pria yang dapat memikat hati Kania setelah berpisah dari dirinya. "Hubungi pihak Abimana Group, rapat ini penting untuk mereka yang ingin bekerja sama dengan perusahaan kita. Jika dia membuat kita menunggu lebih lama lagi, silahkan ambil kembali kontrak kerja sama yang mereka kirim kan." ujar pria itu dan mulai memasuki perusahaan milik nya yang berada di sini.

"Dia pikir untuk apa saya datang ke Jepang jika bukan untuk mereka juga." dengus Raja seraya merapihkan jas nya yang sedikit kusut. Sedangkan Gichel, perempuan itu mengikuti dari belakang sembari menghubungi pihak Abimana Group sebelum Atasan nya itu marah besar. Apa lagi menyangkut masalah pribadi nya yang memiliki konflik dengan pemimpin Abimana Group sekarang bisa membuat Raja meledak kapan saja waluapun pria itu seorang yang profesional dalam masalah pekerjaan, dia tidak mungkin mentoleransi seseorang yang menghambat jalan nya.

"Selamat pagi Pak Angga. Saya Gichel Hanna Larasati, sekertaris dari bapak Raja Aditya direktur utama Aditya's Group. Apakah bapak Bayu sudah membaca jadwal nya untuk hari ini? Ada pertemuan penting di perusahaan cabang kami yang berada di Jepang." ucap Gchel tanpa menunggu orang di seberang sana membalas sapaan nya.

"Selamat pagi miss Gichel, maaf atas keterlambatan kami di pertemuan ini. Tadi kami memiliki kendala di perjalan, tapi semua nya sudah di tangani. Saya meminta tolong kepada anda untuk menyampaikan permintaan maaf kami untuk pak Raja atas keterlambatan kami. Sebentar lagi saya dan pak Bayu akan segera sampai di perusahaan beliau." Balas pria di seberang sana yang tak lain dan tak bukan adalah sekertaris pemimpin Abimana Group.

"Akan saya sampai kan, pak Raja pasti akan mengerti dengan ini. Jadi saya tidak perlu khawatir jika terjadi sesuatu pada pak Bayu, saya minta maaf karena telah mengganggu waktu anda, kalau begitu sebaik nya kita akhiri percakapan ini sampai disini." Ujar Gichel.

"Terimakasih atas pengertian nya, senang bisa bercakap dengan anda miss Gichel." setelah itu pun sambungan terputus, dan menyisakan keheningan di dalam mobil yang saat ini tengah di tumpagi Angga bersama atasannya. "Perempuan itu terlihat arogan dari kata-kata nya." Timpal Bayu yang saat ini tengah bersandar di kursi belakang. Pria itu mendengarkan percakapan mereka sedari awal karena sekertaris nya itu meng lostspaker handphone nya atas perintah Bayu.

"Miss Gichel memang terkenal seperti itu saat baru saja masuk perusahaan Aditya's Group pak, beliau tipe orang yang tidak suka bertele-tele dan langsung mengatakan niat nya dalam kata-kata yang sedikit sinis." Balas Angga.

"Tak jauh berbeda dengan bos nya." Gumam Bayu.

"Kamu nggak boleh seperti itu Bayu." Peringat perempuan cantik di sebelah nya. Bayu menoleh untuk menatap kekasih nya itu dengan kesal, "Mereka menyebalkan Kania." balas Bayu.

"Itu cuman kamu nya aja yang nggak suka sama apapun yang bersangkutan dengan Rajs." Bayu mendengus kesal dengan ucapan kekasih nya itu, meresa tidak terima jika disalahkan dan memilih menyandarkan kepala nya di pundak kecil perempuan itu.

"Sudah lah, kita tidak mungkin kan bertengkar saat sampai perusahaan pria tiran itu." Lirih Bayu dan mendapatkan usapan hangat di kepalanya. "Hmm." Gumam Kinan.

"Pak Bayu dan sekertaris nya tengah dalam perjalan kemari pak, beliau menitipkan permohonan maaf untuk anda karena terlambat dalam pertemuan penting ini. Mereka mengalami masalah di jalan sehingga menghambat perjalan." Terang Gichel saat sudah berada di depan meja direktur muda nya. Mereka belum masuk keruang pertemuan karena menunggu dari pihak Aditama Group dan sekarang tengah berada di ruangan sang direktur utama.

"Pergilah untuk memeriksa persiapan rapat, pastikan semua nya tidak ada yang kurang!" Titah pria itu tanpa menatap Gichel.

"Baik pak." jawab perempuan itu dan mulai melangkah kan kaki nya untuk pergi meninggalakan ruangan yang di penuhi aura tidak enak itu, namun langkah nya terhenti ketika Raja memanggil namanya.

"Gichel!"

Dengan terpaksa, Gichel pun berbalik dan balas menatap pria yang saat ini tengah menatap nya itu. "Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Gichel.

"Siapkan tiket penerbangan ke Indonesia untuk nanti sore, kita akan kembali cepat setelah pertemuan ini selesai. Minta laporan keuangan pembangunan pusat belanja pada divisi keuangan, setelah itu perintahkan seseorang untuk melihat lahan yang akan di bangun perumahan di daerah***" Ujar Raja. "Baik pak, akan segera saya laksanakan." ucap Gichel dan akan kembali melanjutkan langkah nya.

"Dan satu lagi," pria itu memandang Gichel dengan tatapan menilai. "Ada lagi pak?" tanya perempuan itu mulai kesal. Tugas pertama nya saja belum di laksanakan, dan sekarang sudah mau menabah tugas lagi?

"Perhatikan ekspresi wajah kamu, kamu terlihat sepeti saya memberikan tugas berat saja." ujar pria itu santai.

Gichel hampir saja tersedak saliva nya. Perempuan itu menatap Raja tidak percaya, apakah pendengarannya salah. "Maaf pak? Saya kurang mengerti jelas."

Raja mendengus, pria itu menunjuk wajah Gichel dengan wajah kesal. "Ekspresi wajah kamu terlihat seperti saya menugaskan banyak beban pada kamu."

Gichel tersenyum kaku, perempuan itu pun menggeleng dengan perlahan. "Anda tidak menugaskan terlalu banyak beban, itu memang sudah menjadi tugas saya pak." Balas Gichel.

"Bagus lah kalau kamu sadar, segera lakukan apa yang saya tugaskan!" perintah Raja.

"Permisi pak." Pamit Gichel dan hilang di balik pintu ruangan.

°°°°

I Became The Protagonist's Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang