Bab 14

23.6K 2.5K 32
                                    

Dua hari kemudian, direktur tampan itu pun kembali masuk kerja dengan keadaan yang lebih baik. Namun hal itu berbeda dengan keadaan kedua orang yang saat ini berdiri sambil menunduk hormat dihadapan pria itu.

Kedua bawahan nya itu terlihat sangat tertekan dan berpenampilan kusut, oleh sebab itu Raja sengaja menyuruh mereka untuk menghadap nya. Gilang si tangan kanan Raja itu memiliki penampilan yang lebih menyedihkan di banding Gichel. Masih untung jika Gichel masih bisa pulang, sedangkan pria itu tetap tinggal di kantor untuk menyelesaikan berkas-berkas penting lain nya.

“Kalian tidak mandi?” Tanya Raja pada dua orang itu. Dengan sigap, Gichel pun menjawab.

“Saya mandi pak!” Seru perempuan itu. Sedangkan Gilang hanya diam. Raja mengangkat kedua alis nya saat menatap Gilang. “Gilang, kamu tidak mandi?” Tanya Raja.

“Maaf pak, saya tidak sempat untuk mandi.” Balas Gilang dengan menunduk. Berkas-berkas yang harus di periksa sangat banyak karena Raja tidak masuk selama lima hari sehingga membuat meja kerja direktur muda itu di penuhi oleh berkas-berkas dari klien dan proposal kerja sama antar perusahaan.

Raja menghembus kan nafas nya, benar degan apa yang Gichel ucapkan pada nya dua hari yang lalu. Banyak orang yang bergantung kepada nya, dan kelakuan nya yang bodoh itu malah membuat orang-orang di sekitar nya kesulitan.

“Gilang, kamu bisa pulang sekarang, saya beri kamu cuti untuk seminggu ke depan. Sedangkan kamu Gichel, tetap di sini sebentar, ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan kamu. Akan saya transfer bonus untuk kalian berdua karena sudah menangani kantor selama saya tidak ada." Ujar Raja.

“Baik pak!” Seru mereka berbarengan, kedua orang itu tampak bahagia karena akan mendapat kan bonus tambahan untuk mereka dari sang atasan.

“Terimakasih atas kebaikan nya pak, kalau begitu saya pamit untuk pulang.” Ucap Gilang dan di angguki oleh Raja. Pria itu pun pergi meninggalkan ruangan sang direktur.

“Gichel.” panggil Raja pada perempuan di depan nya. Tatapan nya terus memperhatikan gerak-gerik perempuan itu dengan teliti. “Kamu sedang sakit?” Tanya pria itu saat melihat wajah pucat perempuan itu.

“Akh… sedikit tidak enak badan pak. Tapi anda tenang saja! Saya masih bisa bekerja.” Balas Gichel dengan gelagapan. Saat bangun tidur tadi, Gichel malah mimisan dan kepala nya malah terasa pusing. Tapi karena ini adalah hari terakhir kerja, jadi lah dirinya memaksa kan untuk kerja.

“Jika ingin pulang, saya izin kan.” Ucap Raja. Gichel menggeleng pelan, perempuan itu pun menjawab. “Tidak perlu pak, saya masih kuat untuk bekerja. Terimakasih atas kebaikan nya.”

“Kalau begitu saya ingin membicarakan sesuatu pada kamu.” Ucap Raja sembari berdiri dari kursi kebesaran nya dan melangkah ke arah sofa yang tersedia di dalam ruangan itu.

“Kamu bisa duduk.” perintah Raja dan langsung di turuti oleh Gichel karena sebenar nya perempuan itu pun sedikit tidak kuat untuk berdiri.

“Hari minggu ini kamu ada acara?” Tanya Raja.

“Tidak ada pak, apa ada yang perlu saya bantu?” Ucap Gichel. Perempuan itu memang tidak ada acara untuk hari minggu ini, karena dirinya tidak ada janji temu dengan dokter Susan. Wanita paruh baya itu ada urusan yang membuat dirinya harus pergi ke luar negeri, jadi lah dia meminta maaf pada Gichel karena tidak bisa menemani konsultasi nya.

“Kalau begitu bagus, saya akan mengajak kamu untuk menemani saya pergi ke pesta pernikahan Kania dan Bayu.”

Gichel mengernyit, perempuan itu berpikir sebentar, kenapa pria ini malah mengajak diri nya. Padahal sudah jelas jika Raja meminta Nathasya untuk menemani nya perempuan itu akan dengan semangat mengiyakan nya.

I Became The Protagonist's Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang