Bab 34

8.7K 709 9
                                    

"Jangan disitu! Aku mau pindahin dulu ayam nya!" Tegur Gichel saat Raja memeluknya begitu erat dari belakang. "Bentar aja yang..." Gumam Raja.

"Ih, tungguin bentar kenapa sih? Nanti tumpah loh ayam nya!" Gerutu Gichel saat Raja tidak mau menurut untuk diam di belakang nya. Seperti yang di janjikan tadi di rumah sakit, pasutri muda itu pun sibuk dengan kegiatan memasak dan bermesraan di dapur rumah baru mereka. Berhubung hanya mereka berdua yang tinggal, jadi tidak ada yang perlu di khawatir kan jika ada yang melihat kelakuan mereka yang layak nya pasutri kebanyakan.

Baik Raja maupun Gichel, mereka berdua merasa aman-aman saja jika ingin melakukan apapun. Seperti saat ini, Raja terus saja menyosor pada Gichel untuk di berikan ciuman. Padahal saat ini Gichel sedang memindahkan hasil masakan nya keatas piring.

Cup

Cup

Cup

"Udah dulu, tadi kan aku udah kasih ciuman." Ucap Gichel. Perempuan itu menoleh kepada suami nya itu sembari meletakkan peralatan masak pada tempat cucian piring. "Nggak cukup, pengen lebih..." Balas Raja dengan manja. Gichel tertawa kecil, perempuan itu mencuci tangan nya terlebih dahulu sebelum memeluk Raja.

"Katanya nunggu aku operasi dulu?" Ujar Gichel. Raja mengangguk, "iya, itu nya nanti aja pas udah operasi. Sekarang mah ini aja dulu." Balas Raja dengan ambigu serta kerlingan nakal pada matanya.

"Ini nya apa sih, gajelas kalo ngomong tuh." Ucap Gichel sembari terkekeh karena ucapan suami nya itu.

"Ininya, pengen sekarang." Setelah mengucapkan itu, Raja pun mencium bibir Gichel dengan lembut. Pria itu melingkar kan tangan nya pada pinggang kecil istrinya. Ciuman mereka berlangsung begitu lama, sebelum Gichel mendorong pelan dada bidang Raja karena kehabisan oksigen. Nafas mereka berdua saling bersahutan, hawa panas diantara mereka berdua membangkitkan suasana bergairah diantara mereka.

Raja mengangkat tubuh Gichel untuk didudukan di atas mini bar, pria itu kembali mencium bibir tipis Gichel dengan semangat. Tangan pria itu pun tak tinggal diam, bergerak di mana saja yang sekiranya nyaman. Gichel menerima semua sentuhan Raja pada tubuh nya, perempuan itu membalas ciuman suami nya itu dengan sama bergairah nya. Tangannya melingkar pada leher Raja, sedangkan kaki nya ikut melingkar di sekitar pinggang pria itu.

Raja menghentikan ciuman nya, pria itu mengusap pelan bibir Gichel yang saat ini sudah bengkak karena dirinya. Pria itu membelai rambut panjang istrinya itu dengan penuh kasih sayang. Begitu pun sebalik nya, Gichel menangkup rahang Raja yang begitu kokoh, memberikan kecupan-kecupan ringan di sana sehingga membuat Raja kembali bergairah untuk mencium bibir bengkak itu.

Tanpa menunggu Gichel siap, pria itupun kembali mencium bibir Gichel dengan ganas. Tangannya kembali masuk kedalam baju perempuan itu, mengusap punggung nya yang halus. Gichel sedikit mengernyit merasakan usapan tangan besar Raja pada punggung nya. Rasa hangat menyebar sampai ke seluruh tubuhnya, sehingga membuat Gichel nyaman.

"Y-yang..." Lirih Raja saat tangan nya sudah berada di perut Gichel. Seolah mengerti, Gichel mengangguk mengiyakan. Raja tersenyum senang, pria itu berpindah menciumi leher jenjang Gichel, memberikan beberapa tanda di tulang selangka perempuan itu dan mencium seluruh wajah nya. Gichel mengkerut kan tubuh nya saat merasakan tangan Raja yang sudah berada dimana-mana, namun baru saja akan melancarkan aksinya, Raja di kejutkan dengan suara tertahan di depan pintu dapur nya.

"OMG! Gue nggak sengaja liat! Sumpah!!"

Raja segera menyembunyikan Gichel di pelukan nya, pria itu menatap tajam orang yang saat ini tengah menatapnya dengan pandangan terkejut dan rasa bersalah. Hembusan nafas nya yang kasar terdengar di telinga Gichel yang saat ini tengah menyembunyikan wajah nya di dada bidang sang suami. Perempuan itu merasa malu karena tertangkap sedang melakukan hal seperti ini oleh kakak ipar nya sendiri.

I Became The Protagonist's Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang