Bab 20

23.2K 2.7K 78
                                    

Tetesan cairan infus terdengar di dalam ruangan yang sunyi itu, bau disinfektan yang indentik dengan rumah sakit tercium oleh Indra penciuman Gichel. Perempuan itu membuka matanya perlahan, tubuhnya saat ini terasa seperti sudah berlari sangat jauh, rasanya lelah dan sakit. Tangan kanan nya yang di infus pun tidak lebih sakit dari pada nyeri yang menjalar dari dada kirinya.

"Sstt..." Ringisan itu terdengar saat Gichel tidak sengaja menarik tangan kanan nya, sehingga jarum infus yang terpasang di sana hampir lepas. Perempuan itu menatap sekeliling dengan tatapan bingung.

Dari awal bangun, perempuan itu tidak menemukan siapapun di ruangan ini. Apa mungkin orang yang menyelamatkannya sudah pergi. Saat itu, Gichel tidak ingat terlalu jelas siapa yang mendobrak pintu bilik kamar mandi saat itu. Tapi yang jelas orang itu berjenis kelamin laki-laki, terdengar dari suaranya yang berat.

Raja? Mungkin saja, karena tidak ada siapapun yang mengenal dirinya selain Raja dan dua pengantin baru yang saat tengah menyapa para tamu. Tapi, jika benar orang yang menemukan Gichel saat itu adalah Raja, apakah pria itu tahu dengan penyakit jantung nya saat ini? Atau mungkin ada orang lain yang mengenal Gichel dan tidak di ingat oleh dirinya.

Saat pikiran nya tengah berkecamuk, pintu ruang rawat yang kini tengah di tempati Gichel pun terbuka dan memperlihatkan sosok tinggi yang tidak Gichel kenal sama sekali.

"Gichel? Kamu udah sadar, ada yang sakit?" Pertanyaan pria di depannya itu tidak Gichel jawab, perempuan itu hanya menatap orang di depan nya dengan tatapan bingung.

"Gichel," pria itu menggenggam tangan perempuan di atas kasur dengan penuh perhatian. Gichel menarik tangan nya dengan refleks, perempuan itu masih tidak menjawab karena bingung.

"Minum dulu, kamu udah nggak sadar lima jam." Ujar pria itu sembari membatu Gichel bersandar dan memberikan segelas air untuk di minum.

Setelah meminum air itu, Gichel pun memberikan gelas nya pada pria itu. "Makasih."

"Sama-sama, kamu butuh sesuatu?" Tanya Gavin. Pria itu menatap Gichel dengan pandangan khawatir.

"Handphone saya? Anda melihatnya?" Tanya Gichel saat dirinya ingat jika tadi hanya izin pergi ke kamar mandi sebentar pada Raja. "Oh, sebentar. Ini!" Pria itu pun memberikan handphone milik Gichel.

"Makasih, anda yang membawa saya ke rumah sakit?" Gichel kembali bertanya pada pria itu. Gavin mengangguk, pria itu menatap Gichel dengan tatapan khawatir.

"Gichel, sejak kapan kamu sakit?" Gavin tak bisa hanya diam saja, pria itu menanyakan sesuatu yang sedari tadi dirinya pikirkan pada perempuan di depan nya itu.

Gichel menatap pria di depannya dengan aneh, sejak kapan Gichel memperkenalkan nama nya pada orang ini. "Anda mengenal saya?"

Gavin terdiam, ekspresi wajah nya langsung berubah canggung. "Kamu tidak mengingat saya? Kita satu kampus dulu, saya kakak tingkat kamu." Balas Gavin.

Gichel mencoba mengingat, sejak kapan tokoh ini ada di dalam novel. Atau memang tidak tertulis, di ingat-ingat pun tetap tidak ada bagian Gavin di dalam novel. " Maaf, saya tidak ingat." Balas Gichel.

Gavin terdiam, pria itu mencoba tersenyum saat mendengar ucapan Gichel. " Saya sudah mengira akan seperti itu sebelumnya, ngomong-ngomong kita sudah tidak bertemu tiga tahun karena saya melanjutkan S2 di luar negeri. Mungkin kamu nggak inget, tapi waktu itu saya sering lihat kamu di perpustakaan kampus." Ucap Gavin. Pria itu sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Gichel, dirinya hanya pernah berpapasan langsung beberapa kali dengan perempuan ini.

"Oh iya, nama saya Gavin Lewis. Panggil Gavin." Lanjut pria itu.

Gichel mengangguk, pria di depannya ini mungkin kenalan Gichel asli yang tidak di ingat oleh dirinya. "Maaf karena tidak mengenal anda, terimakasih sudah membawa saya ke rumah sakit."

I Became The Protagonist's Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang