Bab 23

20.6K 2.6K 91
                                    

Gichel membolak-balikkan tubuh nya di atas kasur, perempuan itu merasa sangat malu jika mengingat kejadian tadi. Wajah nya memerah saat ini, dan senyuman konyol tidak bisa hilang dari bibir tipisnya. Entah lah, jika mengulang ke beberapa jam lalu, Gichel sangat ingin menggali lubang untuk dirinya sendiri karena terlalu malu.

"Stop! Nggak ada yang lucu!" Seru Gichel pada dirinya sendiri. Perempuan itu sangat kesal karena senyum nya tidak bisa hilang sedari tadi, apa lagi saat mengingat senyum jahil Raja saat itu membuat wajah Gichel lagi-lagi memerah. Pria itu sudah pulang beberapa jam lalu, entah hanya alasan saja atau memang karena ada hal lain yang membuatnya pergi terburu-buru. Yang paling penting, saat ini pria itu sudah tidak ada di dekat Gichel yang terlihat seperti remaja puber. Hanya sebuah kecupan sampai membuat Gichel seperti ini. Tapi, mau bagaimana pun itu adalah first kiss bagi perempuan itu.

“I don’t care! It was just a quick kiss.” Kesal Gichel pada dirinya, perempuan itu turun dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur. Lama merutuki dirinya sendiri karena diam saja saat Raja mengecup nya tadi, membuat tenggorokan Gichel kering. Entahlah, dirinya bingung harus bersikap bagaimana saat nanti bertemu kembali dengan Raja. Walaupun tidak memiliki perasaan lebih pada pria itu, Gichel tetap perempuan yang masih memiliki rasa malu.

"Paling besok juga lupa." Ucap Gichel mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Saat melewati ruang tv, perempuan itu melihat sebuah jas tersandar pada punggung sofa. Dengan langkah ringan, kaki nya pun menghampiri sofa dan langsung mengambil jas itu. Ini bukan jas milik nya, ini sudah jelas milik Raja yang tertinggal. Mau tidak mau, perempuan itu harus mengirim pesan pada pria itu untuk memberi tahu jika jas miliknya tertinggal dirumah Gichel agar tidak bingung mencari.

Dengan enggan, Gichel berjalan kembali masuk kedalam kamarnya untuk mengambil handphone di atas kasur. Perempuan itu mencari kontak Raja dan segera mengirimkan pesan pada pria itu.

Me

Pak Raja, jas bapak ketinggalan di rumah saya.

Gichel mengangkat kedua bahu nya acuh saat melihat jika Raja sedang tidak online saat ini, perempuan itu pun menyimpan handphone nya kembali di atas kasur sedangkan dirinya melangkah kan kaki nya menuju dapur karena tadi tidak sempat mengambil minum. Dengan langkah malasnya, Gichel pun sampai di dapur dan sesegera mungkin mengambil cangkir dan mengisi nya dengan air hangat.

Setelah masalah tenggorokan nya selesai, perempuan itu pun kembali berjalan ke kamar, kemudian menyempatkan diri untuk bersandar sebentar di jendela sembari menatap langit malam dan kembali untuk merenungkan apa yang terjadi antara dia dan Raja.

Jika di pikirkan lagi, keberadaan Raja kini sudah membuat Gichel tidak terlalu merasa sendirian di dunia novel. Ya, walaupun mungkin kedepannya alur novel yang kini tengah menjadi tempat nya hidup akan berubah.

° ° °

Raja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih sibuk dirinya gosok kan pada rambut basah nya. Pria itu baru saja selesai mandi dan bersiap-siap untuk kembali memeriksa beberapa laporan di ruang kerjanya. Semenjak Gichel sakit, entah kenapa membuat Raja selalu ingin bertemu dengan perempuan itu dan secara tidak sengaja malah membuat pekerjaan nya menumpuk di ruang kerja.

Pria itu mengambil handphone nya yang terletak di atas nakas dan langsung keluar dari kamar menuju ruang kerja yang sengaja di siapkan papi nya untuk Raja. Saat ini Raja tengah berada di rumah orangtuanya dan berencana untuk menginap karena sudah lama tidak pulang.

I Became The Protagonist's Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang