Bab 35

9.5K 679 87
                                    

"Hihihi, suttt! Ndak boleh belisik aunty. Ntal uncle bangun!" Biby terkikik geli saat Gichel menciumi seluruh wajah nya. Saat ini waktu menunjukkan pukul 06.15 pagi, namun gadis kecil itu sudah bangun terlebih dahulu. Awal nya Biby hendak menangis mencari ayah bundanya, namun karena kepekaan Gichel, perempuan itu pun terbangun saat mendengar Isak kecil Biby. Hingga saat ini, gadis kecil itu tidak lagi menangis mencari ayah bundanya karena Gichel sudah menjelaskan.

"Aunty nggak berisik loh, Biby yang ketawa dari tadi." Bisik Gichel merasa lucu dengan tingkah keponakan Raja satu-satunya itu. Kedua alis Biby mengkerut lucu merasa tidak terima, anak itu pun menunjuk bibirnya yang cemberut sembari berkata. "Suttt, Biby Ndak berisik kok! Aunty aja yang jahil sama By." Rajuk anak itu.

Gichel mengangguk sembari terkekeh, perempuan itu pun memeluk tubuh kecil anak itu dengan gemas. "Iya-iya, aunty yang berisik. Tapi sekarang udah pagi, mau bangunin uncle?" Tanya Gichel sembari menunjuk Raja yang saat ini masih betah tidur di sebelah Biby.

Biby menoleh, gadis kecil itu mengerutkan dahinya yang kecil seolah berpikir keras. "Tapi kasihan, uncle kan ngantuk aunty. Biby aja nggak suka kalo di bangunin bunda." Ucap anak itu. Gichel lagi-lagi di buat tertawa kecil mendengar ucapan anak kecil itu. Perempuan itu mengusap rambut Biby dengan gemas. "Ya udah, Biby mau bobo lagi nggak? Kan masih pagi, pasti masih ngantuk Hem?"

Biby menoleh kearah Gichel, gadis kecil itu tersenyum sembari mengangguk-angguk. "Mau! Nanti kalo bunda sama ayah dateng, bangunin yah aunty?" Seru Biby penuh harap.

"Iya... Nanti aunty bangunin. Sini, Biby biar aunty peluk! Biar Bobo nya cepet." Ajak Gichel. Biby menurut, gadis kecil itu pun memeluk Gichel dengan nyaman. "Bobo ya, nanti aunty bikinin sushi kesukaan Biby buat sarapan." Ucap Gichel pelan. "Hmm, yang banyak ya aunty?"

"Iya sayang, nanti aunty bikinin yang banyak." Balas Gichel lembut. Beberapa saat kemudian, terdengar deru nafas teratur milik Biby. Gadis kecil itu kembali tidur dalam pelukan hangat Gichel.

"Tidur lagi?"

Gichel mendongak melihat sang suami yang baru saja bertanya kepadanya. Suara serak khas bangun tidur nya itu sungguh terdengar sangat sexy di telinga Gichel, sehingga membuat perempuan itu kembali bersemu merah seperti hari-hari sebelumnya.

"Iya, tadi bangun nyariin mbak Syana sama kak Raga." Balas Gichel pelan. Raja tersenyum, pria itu mengusap kepala Gichel pelan agar pergerakannya tidak membangunkan Biby. "Kamu keganggu dong? Kalo gitu, kamu lanjut tidur lagi aja. Nanti aku bangunin." Ucap Raja.

"Nggak keganggu kok, niatnya aku mau bikin sarapan buat kalian. Biby juga mau dibikinin sushi katanya." Balas Gichel geli saat tangan Raja menggelitiki telinga nya.

"Tidur lagi aja, biar aku yang bikin sarapan. Kalo sushi kan gampang bikin nya, masih sempet nanti kalo kamu bikin. Lagi juga, Biby betah banget peluk kamu nya." Ujar Raja sembari menunjuk Biby dengan dagu nya. Gichel menatap Biby yang berada di pelukannya, perempuan itu terkekeh saat melihat gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya dalam tidur.

"Nanti aku bangunin tenang aja. Ya udah, aku mandi dulu ya?" Raja beranjak dari tempat tidur dengan pelan, pria itu berputar kearah ranjang sebelah Gichel. Dengan pelan, Raja pun mengecup dahi Gichel dan turun pada bibirnya.

"Morning kiss dulu." Ucap Raja dengan tatapan lembut nya.

Gichel mendelik malu, perempuan itu menyelusup kan wajah nya di rambut Biby yang berada di pelukannya tanpa menatap Raja kembali. Sedang kan Raja, pria itu pun tertawa pelan sembari berjalan menuju kamar mandi.

°°°

"Iya, Biby udah sama mami. Barusan di jemput."

"..."

I Became The Protagonist's Secretary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang