Rencana awalnya mereka akan menuju rumah Gichel, namun karena Raja tidak ingin tetangga perempuan itu malah menggosipkan karena Raja terlalu sering berkunjung, maka Raja memutuskan untuk membawa Gichel ke rumah nya.
Pria itu turun dari mobilnya dan segera memutari mobil untuk membuka pintu mobil dan kemudian langsung menggendong Gichel yang saat ini tengah tidur. Hari sudah semakin siang, tapi terik matahari masih terasa sejuk di atasnya membuat siapapun akan nyaman untuk mengadakan piknik.
Para pelayan di rumah Raja membukakan pintu untuk tuan mereka, mereka agak terkejut melihat Raja yang saat ini tengah menggendong Gichel ala bridal style menuju kamar atas. "Bi, tolong buatkan bubur. Nanti saya turun, saya mau tidur sebentar." Ucap Raja saat melihat bi Ijum yang kini tengah mengarahkan beberapa pelayan untuk membersihkan furniture.
Bi Ijum mengangguk, wanita paruh baya itu pun menjawab. "Sip, bibi buatkan."
Setelah itu, Raja pun kembali melangkahkan kakinya menuju kamar utama sembari membawa Gichel di tangan nya. Pria itu dengan mudah masuk kedalam kamarnya yang memiliki kunci sidik jari. Tanpa pikir panjang, Raja pun menidurkan Gichel di atas ranjang nya yang sangat luas. Pria itu merapihkan beberapa pakaian Gichel yang naik saat dalam gendongannya tadi, kemudian setelah itu membuka sepatu perempuan itu.
"Aku mandi dulu bentar, dari kemarin belum mandi." Ucap Raja di dekat telinga Gichel. Pria itu mengecup sekilas kening Gichel. Dengan puas, pria itu pun pergi kearah kamar mandi di dalam kamarnya dan memulai ritual mandi.
Beberapa menit kemudian, Raja keluar dengan hanya menggunakan celana pendek tanpa menggunakan baju. Pria itu mengusap rambut nya yang sedikit basah terlebih dahulu sebelum menghampiri kasur dan berbaring di sebelah Gichel. Tangan nya memeluk perempuan itu dengan nyaman dan mulai tertidur karena terlalu lelah.
° ° °
"RAJA!! BANGUN KAMU!!" Suara teriakan keras di sebelah telinga Raja membuat pria itu mau tidak mau harus bangun. Dengan malas, Raja pun menyahut.
"Apa mih?" Tanya Raja, tangan pria itu mencari-cari sesuatu di sebelahnya. Namun Emilda terlebih dahulu menarik tangan Raja agar bangun dari tidur nya. Raja terduduk, pria itu menatap Mami nya yang saat ini tengah melotot kearahnya. Dengan linglung, Raja menoleh kesana-kemari untuk mencari Gichel.
"Cari siapa kamu!?" Tanya Emilda dengan tatapan garang. Wanita paruh baya itu menarik telinga Raja kesal. "Kamu ini!! Di tinggal nikah sama mantan bukan nya mikir, malah makin keterlaluan! Apa maksudnya kamu tidur telanjang dada kaya gitu sedangkan Gichel kamu peluk-peluk?!! Ini bukan di luar negeri Raja! Siapa aja bakal ngomong macem-macem kalo liat kelakuan kamu!!" Pekik Emilda terlanjur kesal. Wanita itu datang ke rumah Raja karena Bi Ijum bilang jika anaknya itu membawa Gichel yang tidak sadarkan diri. Dengan khawatir, Emilda langsung meminta supir nya untuk mengantar. Namun, saat dirinya sampai dan menuju kamar Raja, wanita itu malah di suguhkan dengan pemandangan Anaknya yang tengah memeluk Gichel tanpa mengenakan baju. Siapapun akan salah paham jika melihat itu, namun yang paling penting ini semua pasti ulah Raja sendiri yang ingin mengambil keuntungan dari perempuan baik itu.
"Mih! Apaan sih? Raja nggak salah apa-apa, kenapa di jewer?!" Tanya Raja bingung.
"Nggak tau!! Awas aja kamu cari-cari Gichel, mami nggak pernah ajarin kamu buat mencari kesempatan dalam kesempitan ya!? Berani-beraninya peluk Gichel tanpa baju!" Seru Emilda tanpa mau mendengarkan penjelasan anaknya.
"Kamu tau? Pas mami bangunin Gichel tadi dia sampai mau pingsan liat kamu peluk dia tanpa baju!!" Lanjut wanita itu.
"Mau pingsan?! Sekarang Gichel nya di mana?!" Tanya Raja pada ibu nya itu. Pria itu khawatir jika kejadian itu membuat Gichel sampai terkejut dan akan menyakiti jantung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Protagonist's Secretary
FantasyEntah kenapa, setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan dirinya meninggal di tempat, membuat jiwa Hana Larasati berpindah ke tubuh perempuan berusia dua puluh dua tahun yang memiliki penyakit jantung sejak kecil. Perempuan itu bernama Gi...