27. Menyebalkan

430 81 19
                                    


Jung Kai.

Anak itu baru saja melakukan pengambilan gambar terakhirnya hari ini. Itu adalah salah satu projek iklan yang dibintanginya disela-sela sibuk kegiatan syuting. Dan tentunya bersama Soobin.

Meskipun drama yang mereka bintangi itu belum tayang, tapi media nampaknya sangat antusias menyambut, berlomba-lomba meminta mereka untuk bekerja sama. Bagaimana tidak, kolaborasi keduanya dalam sebuah projek adalah sebuah kejutan yang membuat banyak orang menantikannya. Yoon Soobin, si model yang sedang naik daun, berparas tampan dan popularitas yang tidak kalah dari para idola. Juga Jung Kai, yang bahkan sejak ia kecil sudah memiliki klub penggemarnya sendiri. Kai itu, bisa dibilang anak kesayangan industri hiburan. Sudah membintangi banyak drama, iklan, bahkan pernah musik video salah satu grup idola terkenal.

Sejak kecil Kai sudah terbiasa dengan gemerlap dunia hiburan. Orangtuanya yang juga bekerja sebagai orang-orang dibidang seni peran, sedikit banyak menuntut Kai, berharap bahwa Kai dapat meneruskan popularitas orangtuanya. Kai tidak keberatan. Berada di posisinya saat ini membuatnya dikenal banyak orang. Banyak yang mengelu-elukan, Kai senang saat mendapat hadiah dari para penggemarnya. Kai senang saat orang-orang memujinya. Kai senang saat melihat wajahnya muncul di berbagai media massa. Kai merasa dicintai. Dan tentu Kai senang dengan hal itu.

Tapi tidak munafik, adakalanya Kai merasa jenuh. Bagaimanapun ia hanya seorang anak yang baru beranjak remaja. Ada saat ia jengah dengan segala jadwal padatnya, ada saat dimana ia ingin bebas. Tak jarang Kai iri saat melihat anak lain seusianya yang nampak bebas bermain, pergi bersama teman, bermain game, atau sekedar hanya bersepeda disepanjang tepi sungai Han.

Kai juga ingin merasakan itu semua. Bersosial, berteman dengan normal. Tapi jangankan melakukan hal seperti itu, punya teman akrab pun Kai tidak. Tidak, tidak ada yang mengucilkannya di sekolah. Hanya saja, mereka semua terlampau segan padanya. Menganggap Kai seorang bintang membuat mereka selalu canggung berhadapan dengan Kai. Sedangkan dirumah, Kai hanya memiliki orangtuanya yang super sibuk itu. Kai anak tunggal yang kerap kesepian.

Kai pernah berpikir seandainya dia memiliki saudara, entah kakak atau adik. Pasti ia tidak akan sering kesepian dirumah.

"Oh, sudah selesai?" Soobin muncul dari ruang ganti, menghampiri Kai yang sedang memonitor hasil jepretannya.

Kai mengangguk, tersenyum puas melihat potret dirinya. "Bagus kan, Hyung?"

"Tentu saja, aku yang memotretnya" bukan Soobin yang menyahut, melainkan Yeonjun yang tengah mengelap lensa kameranya dengan telaten.

Soobin mendengus lalu beralih pada Kai. "Bagus, kau benar-benar berbakat"

Kai tersenyum hangat saat Soobin mengusap kepalanya lembut dengan senyum bangganya.

"Hyung—"

"Sekarang giliran mu Yoon Soobin. Cepatlah, jangan membuang waktu. Oh, astaga sepertinya aku benar-benar sial karena harus sering bekerja dengan manusia lamban itu" Yeonjun berdiri, mengoceh pada Soobin yang sudah memasang wajah jutek. Omong-omong, Soobin dan Kai sudah menyelesaikan pemotretan berdua sebelum melakukan pemotretan solo. Jadi setelah pemotretan Soobin selesai, mereka bisa pulang. Dan sejak awal pemotretan dimulai, Yeonjun tidak berhentinya mengoceh ini itu pada Soobin.

Soobin tidak tahu apa sebabnya, Yeonjun memang menyebalkan, tapi yang kali ini seolah bertambah berkali lipat.

"Kenapa masih berdiri disitu? CEPAT, ASTAGA!" Yeonjun berteriak lagi.

"Ck, sabarlah!" sahut Soobin kesal. Ia menoleh pada Kai yang terkikik geli. "Puas ya, tertawa seperti itu?"

Kai langsung menutup mulutnya, menahan sisa tawa. "Sudah sana, nanti Yeonjun-nim marah lagi"

THE PIECE OF YOURS || TXT BROTHERSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang