Prolog

1.7K 126 12
                                    

Ssttt udah baca deskripsi ceritanya belom?
Kalo belom baca dulu yuk, sebelum lanjut🤭
Udah?
Oke deh, selamat membaca🤗

—————————_______________

Soobin mempercepat kayuhannya pada pedal sepeda. Bahkan Taehyun dibelakang sudah menjerit-jerit ketakutan karena Soobin beberapa kali hampir menabrak atau ditabrak.

Hingga kayuhannya memelan begitu mereka sudah dekat dengan flat tempat mereka tinggal. Disana, terlihat asap membumbung tinggi. Banyak petugas pemadam kebakaran yang menyemprotkan air ke api yang berkobar, tapi terlihat percuma karena sebagian besar gedung sudah terbakar. Soobin tanpa sadar melompat dari sepedanya hingga sepedanya terguling, bersamaan dengan Taehyun yang semakin keras menangis. Takut melihat keramaian, juga sepeda yang jatuh menimpanya terasa sakit.

Soobin memandang sekeliling, mencari-cari kalau-kalau ibunya ada diantara orang-orang yang tengah menangisi tempat tinggalnya yang hangus terbakar. Tapi nihil, Soobin tidak melihat sosok itu.

"Bibi, dimana ibuku?" Tanya Soobin pada seorang wanita seusia ibunya yang tengah menangis sambil memeluk anaknya yang masih kecil. Yang membuat Soobin sontak teringat pada Taehyun yang ia tinggalkan begitu saja.

Belum sempat Soobin berbalik untuk mencari Taehyun, bibi yang tadi Soobin tanya mencengkeram tangannya kuat.

"Aku tidak tahu ibumu dimana nak, tapi terakhir kali aku melihatnya, dia ada di flat"

Soobin menggeleng. Ia menoleh dan mendapati seorang paman satpam penjaga flat. Seperti kesetanan, Soobin berlari menghampiri pria baya itu.

"Paman, apa ibuku berpamitan untuk pergi? Ibu pergi ke pasar kan? Iya kan?"

Pria baya itu menangis melihat anak muda dihadapannya sudah banjir air mata. Ia menggeleng nanar dan memeluk Soobin.

"Setelah mengantarkan kau dan adikmu, ibumu kembali ke flat dan tidak keluar lagi sampai saat ini, nak. Banyak penghuni yang belum sempat turun menyelamatkan diri karena lift penuh"

Tubuh Soobin melemas, hampir jatuh seandainya si paman tidak menumpu tubuhnya.

Dan hari itu, diusia delapan belas tahun, Soobin kembali merasakan yang namanya kehilangan.


***

Disclaimer :
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jalan cerita, sifat tokoh dan latar tidak ada kaitannya dengan kehidupan aslinya. Harap bijak dalam membaca dan berkomentar, petik hal baik dan tinggalkan hal buruknya. Be smart reader ☺️👍

22-10-22

THE PIECE OF YOURS || TXT BROTHERSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang