"Eh rek deloken iki deh" ucap Alwi.
translate: eh gays, lihat ini deh
Mereka semua menghampiri Alwi karena penasaran, Mereka sedikit kaget melihat ada ruangan terbuka disana, Seharusnya udah di kunci semua tapi kok masih ada yang kebuka ya.
"Lo maling ya ras?? HAHAHA" ucap Zhano.
"Ngaco lo, walaupun gua megang kunci tapi gua ga ada buka buka ruangan ginian, gabut kali ya" ucap Laras dengan nada ketus.
"Lah terus?" tanya Zhano.
"Pak Usman lupa ngunci kali.." ucap Kia lalu memasuki ruangan itu.
Fyi, pak Usman itu penjaga di sekolah biasanya kalo sore tukang ngunciin pintu gitu, bisa ya dia kaga pegel ngunciin pintu puluhan kelas.
"Njir nyalinya gede juga" ucap Dini saat melihat Kia lalu mengikutinya.
Mereka semua masuk ke dalam ruangan itu, disana hanya seperti ruangan guru biasa tak ada yang aneh, tetapi mereka melihat ada ruangan yang asing. Merekapun mencoba membuka ruangan itu, tetapi tak berhasil. Mereka pun membuka seluruh laci dan lemari untuk mencari kunci ruangan itu di bantu oleh penerangan flash handphone. Kia pun menemuka kunci itu, kuncinya tua dan sedikit berkarat, Ia pun mencoba kunci itu, tetapi tak berhasil.
"Gabisa nih" ucap Kia.
"Hey bodoh, itu kunci ada 12 kenapa lo cuma coba satu terus bilang gabisa? coba semuanya lah" ucap Rayya.
Kia pun mencoba seluruh kunci itu, sampai di kunci terakhir yaitu kunci ke 12 baru berhasil membuka ruangan itu, mereka pun masuk ke dalam sana. Di sana gelap, sangat gelap, untung saja mereka menyalakan flash handphone, mereka mengamati apa yang ada di dalam ruangan itu, di dalam sana hanya ada rak berisi berkas berkas, mungkin itu adalah arsip sekolah. Saat sedang mengecek tiba tiba Yuda tersandung sebuah file tebal.
Mereka semua tertawa terbahak bahak saat melihat itu. Maira mengambil file yang membuat yuda tersandung, kemungkinan itu adalah file berisi nama nama alumni.Di sisi lain, Dini melihat sebuah pigura yang sudah sedikit berdebu, ia mengambilnya lalu membersihkan debu itu, ia mencoba mengamati apa yang ada di dalam foto itu.
"Eh guys, ini foto kita ga si?" tanya nya.
Mereka semua pun menghampiri Dini dan melihat apa yang ada si tangannya.
"Iya ya, tapi... bentar deh.. ini kok tahunnya 2021" ucap Lila bingung.
"Lah emang kenapa?" tanya Felix.
"Eh bodoh, sekarang tahun 2019 ya" ucap Rayya.
"Lah iya" ucap Felix.
Mereka semua kebingungan dengan foto itu ditambah lagi di dalam foto itu tidak ada Rayya, mereka benar benar ga ngerasa foto sama sekali. Yang bikin aneh ga cuma itu, tapi tahunnya tahun 2021.. itu tahun dimana mereka lulus SMA.
Saat sedang mengamati foto itu tiba tiba pintu tertutup dengan sendirinya.
Brakk
Mereka semua berlari ke arah pintu itu dan mencoba membukanya, tetapi pintunya sepetinya telah di kunci dari luar.
"Ki, ki, lo bawa kuncinya ga?!!" ucap Zhano panik.
"Tadi gua taro meja terus gatau lagi deh" jawab Kia.
"Siapa sih iseng banget ngunci kita dari luar" ucap Zhano kesal.
"Kita semua disini zhan... ga ada yang di luar, dan yang di sekolah ini ya cuma kita" ucap Rendra.
Ada suara benda terjatuh di dekat mereka, Laras yang penasaran mencari dimana suara itu berasal dan menemukannya di bawah, ia mengambil benda yang terjatuh itu dan membuka isi benda itu. Itu adalah sebuah file, Laras sedikit penasaran karena di file itu tertulis tahun 2021. Ia pun membuka file itu dan melihat lihat foto foto yang ada disana, Laras kaget karena disana ada foto foto angkatan mereka dan yang pastinya ada mereka, dan di saat Laras melihat foto terakhir ia melihat sebuah foto tetapi ada sebuah coretan bertinta merah yg mencolok, coretan itu berbentuk bulat dan tepat sekali coretan itu mengarah kepada foto Kia seolah Kia sedang di tandai oleh seseorang.
Saat Laras tengah fokus mengamati foto itu tiba tiba Kia terpental ketembok dengan keras lalu ia pingsan seketika. Laras menjatuhkan file itu dan berlari ke arah Kia. Mereka semua panik dan mencoba membangunkan Kia tetapi tak berhasil. Beberapa yang ikut panik mencoba mendobrak pintu, tetapi sayang usaha mereka itu tidak membuahkan hasil sama sekali, pintu itu tetap tidak mau terbuka, benar benar terkunci rapat.setelah hampir 7 menit, Kia pun terbangun, tetapi saat Kia terbangun Kia langsung menyekek Maira yang tepat ada di depannya. Lalu ia berkata dengan suara yang berat “Lungo nduk teko kene, Lungo o Saiki!!!” lalu ia pingsan kembali.
translate: pergi nak dari sini, pergi sekarang!!
Mereka semua saling menatap satu sama lain, mereka semua paham akan arti dari omongan Kia, tetapi suara Kia tidak seperti biasanya. Laras dan maira saling menatap dan Maira menganggukan kepala seperti mengisyaratkan untuk mengikuti ucapan makhluk yang memasuki tubuh Kia.
"Itu Kia? kok gitu si suaranya" ucap Lila yang takut.
"Penakut lo, udah deh gausah gitu lo malah bikin orang lain parno tau ga si" ucap Rayya.
"Kok dia nyuruh kita pergi?" tanya Dini.
"Ada sesuatu yang bahaya disini, kita harus cari cara biar bisa keluar" ucap Laras.
Di sisi lain, Zhano dan yang lain sudah putus asa untuk mendobrak pintu, mereka akhirnya pasrah dan menunggu pagi.
"Gimana? berhasil ga? haha dibilangin juga gabakal bisa kebuka" ucap Maira.
"Ya apa salahnya nyoba, tapi serius nih mau nunggu pagi?" tanya Yuda.
"Eh enak aja, ga ga lama amat" ucap Rayya.
"Terus gimana, lo mau jadi transparan terus bukain kita pintu?" ucap Yuda.
"Mulai rusak ya pacarlo Ras" ucap Rayya.
"Rusak gimana?" tanya Laras.
"Otaknya" jawab Rayya.
2 menit kemudian, Kia terbangun dari pingsannya, mereka semua langsung mengucap syukur.
"Aduh punggung gua sakit.." ucap Kia.
"Udah udah lo rileks aja, btw tadi lo kenapa?" tanya Fiona.
"Gue gatau.. tiba tiba gue kepental dan mata gue tiba tiba burem.." jawab Kia.
"Lo juga tadi sempet kesurupan gitu sampe nyekik Maira" sela Lila.
"Hah? emang iya..?" tanya Kia sambil memegangi kepalanya yang pusing.
Mereka pun berbincang bincang sedangkan Dini tidak mengeluarkan sepatah katapun, dan hanya duduk menyendiri, dan tiba tiba di tengah keheningan ia berkata
“Setelah yang kita alamin tadi, gue jadi setuju sama ucapan kalian, mending kita cari besok”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Teman
Mystery / Thriller12 Sahabat, Laras, Kia, Maira, Raya, Lila, Dini, Fiona, Yuda, Narendra, Zhano, Felix, Alwi. Mereka hanya latihan drama tetapi mereka malah di hadapi beberapa peristiwa yang aneh. Setelah peristiwa aneh itu selesai, niat asli salah satu dari mereka t...